Ada pergerakan Massa Hitam ke Solo, Polresta Gelar Razia Besar-Besaran
loading...
A
A
A
SOLO - Jajaran Polresta Solo menggelar razia dengan melibatkan sekitar 1.000 personel, Selasa (22/9/2020) malam. Razia ditengarai sebagai respon menyusul beredarnya rumor di media sosial terkait datangnya massa ke Kota Solo.
Salah satu lokasi yang menjadi pusat perhatian di antaranya kawasan Stadion Manahan. Banyak personil Polisi dan Brimob bersenjata nampak berjaga jaga di lokasi. Polisi juga melakukan patroli berkeliling dan merazia orang- orang yang dinilai mencurigakan. Seperti di kawasan Stadion Manahan, puluhan remaja berhasil dijaring Polisi. Ketika diperiksa identitasnya, ternyata berasal dari Ngawi, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar.
(Baca juga : Heboh Jenazah Perempuan Dimandikan 4 Petugas Pria di RSUD, Puluhan Ulama Rapat di MUI )
(Baca juga: NU Soloraya Dukung Polisi Tindak Tegas Kasus Kekerasan di Pasar Kliwon )
Bahkan ketika diinterogasi Polisi, ada yang mengaku datang karena ajakan untuk menghitamkan Kota Solo. Ketika digeledah, beberapa di antaranya kedapatan membawa seragam perguruan beladiri yang disimpan di jok motor. (Baca juga: Dua Hari Operasi Yustisi COVID-19 Polres Simalungun Tindak 1.000 Pelanggar )
Kabag Ops Polresta Solo KompoI I Ketut Sukarda mengatakan, pihaknya rutin menggelar operasi yustisi, termasuk diantaranya yang dilakukan pada Selasa malam. “Ditemukan beberapa orang yang ada indikasi dari kelompok tertentu,” kata Ketut Sukarda di Plaza Manahan, Selasa (22/9/2020) malam.
Ketika didalami, mereka datang ke Solo tujuannya tidak jelas, membawa kaos atau kartu anggota yang mengarah ke kelompok tertentu. Mereka selanjutnya dibawa ke Mapolresta Solo untuk pemeriksaan lebih lanjut. (Baca juga : Prittt, Perhatian! Awal Oktober Jokowi Bakal Kick Off Food Estate )
Operasi yang dilakukan bersinergi dengan TNI dalam rangka menjaga kondusivitas Kota Solo. Sekaligus menjawab keraguan masyarakat menyusul beredarnya rumor belakangan ini.
Kondusivitas Kota Solo terus dijaga, terlebih saat ini menjelang penetapan pasangan calon (paslon) dan pengundian nomor urut di Pilkada Solo. “Sekitar 1.000 personie kami kerahkan dan kami sebar di seluruh Kota Solo,” kata dia.
Langkah itu sebagai upaya preventif. Sehingga masyarakat tidak khawatir keluar rumah menyusul maraknya rumor yang beredar saat ini. “Kami jawab rumor itu dengan memberikan jaminan keamanan pada malam ini dengan menggelar personil di tempat tempat fasilitas umum dan keramaian,“ pungkas dia.
Salah satu lokasi yang menjadi pusat perhatian di antaranya kawasan Stadion Manahan. Banyak personil Polisi dan Brimob bersenjata nampak berjaga jaga di lokasi. Polisi juga melakukan patroli berkeliling dan merazia orang- orang yang dinilai mencurigakan. Seperti di kawasan Stadion Manahan, puluhan remaja berhasil dijaring Polisi. Ketika diperiksa identitasnya, ternyata berasal dari Ngawi, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar.
(Baca juga : Heboh Jenazah Perempuan Dimandikan 4 Petugas Pria di RSUD, Puluhan Ulama Rapat di MUI )
(Baca juga: NU Soloraya Dukung Polisi Tindak Tegas Kasus Kekerasan di Pasar Kliwon )
Bahkan ketika diinterogasi Polisi, ada yang mengaku datang karena ajakan untuk menghitamkan Kota Solo. Ketika digeledah, beberapa di antaranya kedapatan membawa seragam perguruan beladiri yang disimpan di jok motor. (Baca juga: Dua Hari Operasi Yustisi COVID-19 Polres Simalungun Tindak 1.000 Pelanggar )
Kabag Ops Polresta Solo KompoI I Ketut Sukarda mengatakan, pihaknya rutin menggelar operasi yustisi, termasuk diantaranya yang dilakukan pada Selasa malam. “Ditemukan beberapa orang yang ada indikasi dari kelompok tertentu,” kata Ketut Sukarda di Plaza Manahan, Selasa (22/9/2020) malam.
Ketika didalami, mereka datang ke Solo tujuannya tidak jelas, membawa kaos atau kartu anggota yang mengarah ke kelompok tertentu. Mereka selanjutnya dibawa ke Mapolresta Solo untuk pemeriksaan lebih lanjut. (Baca juga : Prittt, Perhatian! Awal Oktober Jokowi Bakal Kick Off Food Estate )
Operasi yang dilakukan bersinergi dengan TNI dalam rangka menjaga kondusivitas Kota Solo. Sekaligus menjawab keraguan masyarakat menyusul beredarnya rumor belakangan ini.
Kondusivitas Kota Solo terus dijaga, terlebih saat ini menjelang penetapan pasangan calon (paslon) dan pengundian nomor urut di Pilkada Solo. “Sekitar 1.000 personie kami kerahkan dan kami sebar di seluruh Kota Solo,” kata dia.
Langkah itu sebagai upaya preventif. Sehingga masyarakat tidak khawatir keluar rumah menyusul maraknya rumor yang beredar saat ini. “Kami jawab rumor itu dengan memberikan jaminan keamanan pada malam ini dengan menggelar personil di tempat tempat fasilitas umum dan keramaian,“ pungkas dia.
(nth)