8 Polisi Kawal Ketat Cabup-Cawabup Rembang Selama 24 Jam
loading...
A
A
A
REMBANG - Polres Rembang mengerahkan anggotanya untuk melakukan pengamanan melekat kepada setiap calon bupati dan wakil bupati yang akan mengikuti kontestasi Pilkada 09 Desember mendatang.
Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre menyampaikan setiap calon bupati maupun calon wakil bupati dikawal 2 orang personel selama 24 jam, sejak ditetapkan sebagai calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Langkah tersebut untuk menjamin keamanan para calon. ( )
“Tiap orang calon dikawal melekat 2 orang. Jadi kalau pasangan calon bupati dan wakil bupati, ada 4 orang. Karena di Kabupaten Rembang terdapat 2 pasangan calon (Harno & Bayu Andriyanto - Abdul Hafidz & Hanies Cholil Barro'), total 8 orang polisi lakukan pam melekat. Mereka istilahnya ngikut terus kemana calon pergi berkegiatan," ujarnya, Jum’at (25/9/2020).
Selain melakukan pengamanan melekat, Polres Rembang juga menggelar patroli rutin ke sekitar lokasi kediaman para calon. Ditanya soal pemetaan daerah rawan, AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengakui titik-titik lokasi yang menjadi tempat tinggal calon Bupati dan Wakil Bupati termasuk kategori rawan. Meski sebenarnya pemetaan semacam itu, lebih bersifat antisipasi saja.
“Kita punya pemetaan daerah aman, rawan dan rawan I. Yang paling rawan kalau daerah itu ada calonnya, semisal Rembang dan Pamotan. Tapi kalau dibilang rawan, ini sebenarnya tidak rawan juga. Pemilu atau Pilkada dari sejak zaman dahulu ya seperti ini. Konstelasi politik biasa, “ imbuh Kapolres.
Khusus kualifikasi 8 personel polisi yang ditugaskan mengawal calon bupati dan wakil bupati, Kabag Operasional Polres Rembang, Kompol Kelik Budi Antara menjelaskan mereka sudah melewati seleksi. Dua faktor yang menjadi bahan penilaian adalah kemampuan beladiri dan pengamanan.
“Jadi tidak asal sembarang ditunjuk, tapi kami pertimbangkan aspek-aspek kemampuan anggota tersebut, “ papar Kelik.(Baca juga : Anjing Liar Serang Ternak Kambing, Warga Rembang Resah )
Pantauan wartawan di sejumlah kesempatan, pengamanan yang menempel calon bupati dan calon wakil bupati tidak terlihat langsung oleh masyarakat kebanyakan, karena polisi tidak mengenakan seragam .
Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre menyampaikan setiap calon bupati maupun calon wakil bupati dikawal 2 orang personel selama 24 jam, sejak ditetapkan sebagai calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Langkah tersebut untuk menjamin keamanan para calon. ( )
“Tiap orang calon dikawal melekat 2 orang. Jadi kalau pasangan calon bupati dan wakil bupati, ada 4 orang. Karena di Kabupaten Rembang terdapat 2 pasangan calon (Harno & Bayu Andriyanto - Abdul Hafidz & Hanies Cholil Barro'), total 8 orang polisi lakukan pam melekat. Mereka istilahnya ngikut terus kemana calon pergi berkegiatan," ujarnya, Jum’at (25/9/2020).
Selain melakukan pengamanan melekat, Polres Rembang juga menggelar patroli rutin ke sekitar lokasi kediaman para calon. Ditanya soal pemetaan daerah rawan, AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengakui titik-titik lokasi yang menjadi tempat tinggal calon Bupati dan Wakil Bupati termasuk kategori rawan. Meski sebenarnya pemetaan semacam itu, lebih bersifat antisipasi saja.
“Kita punya pemetaan daerah aman, rawan dan rawan I. Yang paling rawan kalau daerah itu ada calonnya, semisal Rembang dan Pamotan. Tapi kalau dibilang rawan, ini sebenarnya tidak rawan juga. Pemilu atau Pilkada dari sejak zaman dahulu ya seperti ini. Konstelasi politik biasa, “ imbuh Kapolres.
Khusus kualifikasi 8 personel polisi yang ditugaskan mengawal calon bupati dan wakil bupati, Kabag Operasional Polres Rembang, Kompol Kelik Budi Antara menjelaskan mereka sudah melewati seleksi. Dua faktor yang menjadi bahan penilaian adalah kemampuan beladiri dan pengamanan.
“Jadi tidak asal sembarang ditunjuk, tapi kami pertimbangkan aspek-aspek kemampuan anggota tersebut, “ papar Kelik.(Baca juga : Anjing Liar Serang Ternak Kambing, Warga Rembang Resah )
Pantauan wartawan di sejumlah kesempatan, pengamanan yang menempel calon bupati dan calon wakil bupati tidak terlihat langsung oleh masyarakat kebanyakan, karena polisi tidak mengenakan seragam .
(nun)