Kota Palopo Siap Lakukan Percepatan Pemulihan Ekonomi
loading...
A
A
A
PALOPO - Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo menyatakan kesiapan dan keseriusannya menyukseskan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak bulan Maret lalu.
Itu disampaikan Wali Kota Palopo , HM Judas Amir saat mengikuti Business Gathering 2020 bersama perwakilan Bank Indonesia Sulsel secara virtual, Kamis (24/9/2020). Di kegiatan itu, Wali Kota didampingi Kepala BPKAD Kota Palopo, Samil Ilyas, dan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palopo Taufik.
"Wabah virus corona ini memang menjadi pukulan berat terhadap ekonomi bangsa kita, bahkan berdampak di segala sektor. Namun demikian, pemerintah Kota Palopo akan berusaha keras agar masyarakatnya zero kasus corona dan menjadi bagian dalam program pemulihan ekonomi nasional atau PEN," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BI, Bambang Kusmiarso menyampaikan bahwa, dalam rangka menanggulangi dampak penyebaran pandemi, pemerintah mendorong program PEN. Program ini bertujuan melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha.
"Olehnya itu, Bank Indonesia mendukungnya melalui digitalisasi pembayaran dan on boarding UMKM di masa pandemi, seperti kemampuan adaptasi menjadi tantangan dan peluang untuk bangkit di era new normal ," ujar Bambang.
Bambang melanjutkan, Indonesia memiliki potensi adopsi digital yang besar dengan tren aktivitas digital meningkat. Bank Indonesia memfasilitasi digitalisasi UMKM melalui UMKM majic dan onboarding UMKM.
"Ini diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan melalui investasi seperti pengembangan investasi pada proyek strategis membawa dampak berkelanjutan positif, melalui regional investor relation unit (RIRU). Bank Indonesia pula mendorong promosi proyek investasi terkait pariwisata, kawasan industri dan renewable energy," lanjutnya.
Selain itu, kualitas dan ketersediaan data menjadi semakin penting dalam pengambilan kebijakan, ketersediaan dan akurasi data semakin dibutuhkan untuk menghasilkan kebijakan yang efektif dan dibutuhkan sinergi yang erat dan berkelanjutan antara bank Indonesia dengan dunia usaha.
"Tantangan bagi penyediaan data seperti kapabilitas SDM terbatas, kuatnya ketergantungan terhadap kualitas individu di instansi, belum optimalnya pengumpulan dan pengelolaan data digital serta kekhawatiran atas keamanan data," sebutnya.
Kegiatan tersebut dibuka Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. Gubernur menyampaikan, wabah virus corona yang secara luas melanda dunia tentu membawa pengaruh yang sangat besar dan berdampak yang sangat luar biasa terhadap kehidupan sosial dan ekonomi hampir di seluruh negara bahkan dunia.
Sehingga penanganan pandemi ini kata dia membutuhkan perhatian prioritas baik pusat maupun daerah, dampak pandemi terhadap aktivitas ekonomi oleh karena itu dibutuhkan upaya yang sinergis dan terintegrasi oleh semua pihak secara bersama-sama untuk memaksimalkan kekuatan dan meredam semakin meluasnya penyebaran COVID-19 .
"Ke depan pascapandemi kita berharap agar Sulsel dapat bangkit dan pemerintah terus bekerja untuk memberikan layanan publik yang prima untuk mempermudah perizinan termasuk menghilangkan kebiasaan lama yang dapat menghambat pelayanan publik," ujar Gubernur.
"Untuk mewujudkan hal tersebut tentu kita berharap Sulsel tampil sebagai daerah yang sangat terbuka walaupun di beberapa bulan terakhir beberapa daerah dilanda bencana alam seperti banjir dan longsor," tambahnya.
Namun dirinya yakin Pemprov Sulsel dan pemerintah kabupaten dan kota bersama masyarakat bahu membahu untuk secepatnya bangkit menjadikan daerah kita sebagai primadona investor milik Indonesia.
"Pada pertumbuhan ekonomi dapat kembali normal tentu kita dapat melaksanakan pembangunan berupa penyediaan kebutuhan infrastruktur yang memadai untuk menunjang kelancaran aktivitas arus barang dan arus jasa," kunci Nurdin.
Itu disampaikan Wali Kota Palopo , HM Judas Amir saat mengikuti Business Gathering 2020 bersama perwakilan Bank Indonesia Sulsel secara virtual, Kamis (24/9/2020). Di kegiatan itu, Wali Kota didampingi Kepala BPKAD Kota Palopo, Samil Ilyas, dan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palopo Taufik.
"Wabah virus corona ini memang menjadi pukulan berat terhadap ekonomi bangsa kita, bahkan berdampak di segala sektor. Namun demikian, pemerintah Kota Palopo akan berusaha keras agar masyarakatnya zero kasus corona dan menjadi bagian dalam program pemulihan ekonomi nasional atau PEN," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BI, Bambang Kusmiarso menyampaikan bahwa, dalam rangka menanggulangi dampak penyebaran pandemi, pemerintah mendorong program PEN. Program ini bertujuan melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha.
"Olehnya itu, Bank Indonesia mendukungnya melalui digitalisasi pembayaran dan on boarding UMKM di masa pandemi, seperti kemampuan adaptasi menjadi tantangan dan peluang untuk bangkit di era new normal ," ujar Bambang.
Bambang melanjutkan, Indonesia memiliki potensi adopsi digital yang besar dengan tren aktivitas digital meningkat. Bank Indonesia memfasilitasi digitalisasi UMKM melalui UMKM majic dan onboarding UMKM.
"Ini diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan melalui investasi seperti pengembangan investasi pada proyek strategis membawa dampak berkelanjutan positif, melalui regional investor relation unit (RIRU). Bank Indonesia pula mendorong promosi proyek investasi terkait pariwisata, kawasan industri dan renewable energy," lanjutnya.
Selain itu, kualitas dan ketersediaan data menjadi semakin penting dalam pengambilan kebijakan, ketersediaan dan akurasi data semakin dibutuhkan untuk menghasilkan kebijakan yang efektif dan dibutuhkan sinergi yang erat dan berkelanjutan antara bank Indonesia dengan dunia usaha.
"Tantangan bagi penyediaan data seperti kapabilitas SDM terbatas, kuatnya ketergantungan terhadap kualitas individu di instansi, belum optimalnya pengumpulan dan pengelolaan data digital serta kekhawatiran atas keamanan data," sebutnya.
Kegiatan tersebut dibuka Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. Gubernur menyampaikan, wabah virus corona yang secara luas melanda dunia tentu membawa pengaruh yang sangat besar dan berdampak yang sangat luar biasa terhadap kehidupan sosial dan ekonomi hampir di seluruh negara bahkan dunia.
Sehingga penanganan pandemi ini kata dia membutuhkan perhatian prioritas baik pusat maupun daerah, dampak pandemi terhadap aktivitas ekonomi oleh karena itu dibutuhkan upaya yang sinergis dan terintegrasi oleh semua pihak secara bersama-sama untuk memaksimalkan kekuatan dan meredam semakin meluasnya penyebaran COVID-19 .
"Ke depan pascapandemi kita berharap agar Sulsel dapat bangkit dan pemerintah terus bekerja untuk memberikan layanan publik yang prima untuk mempermudah perizinan termasuk menghilangkan kebiasaan lama yang dapat menghambat pelayanan publik," ujar Gubernur.
"Untuk mewujudkan hal tersebut tentu kita berharap Sulsel tampil sebagai daerah yang sangat terbuka walaupun di beberapa bulan terakhir beberapa daerah dilanda bencana alam seperti banjir dan longsor," tambahnya.
Namun dirinya yakin Pemprov Sulsel dan pemerintah kabupaten dan kota bersama masyarakat bahu membahu untuk secepatnya bangkit menjadikan daerah kita sebagai primadona investor milik Indonesia.
"Pada pertumbuhan ekonomi dapat kembali normal tentu kita dapat melaksanakan pembangunan berupa penyediaan kebutuhan infrastruktur yang memadai untuk menunjang kelancaran aktivitas arus barang dan arus jasa," kunci Nurdin.
(luq)