Jelang Sidang Umum PBB, Aksi Teror KKB Papua Kian Beringas

Senin, 21 September 2020 - 07:35 WIB
loading...
Jelang Sidang Umum PBB, Aksi Teror KKB Papua Kian Beringas
Korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ditandu menaiki pesawat saat evakuasi di Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020) lalu. Foto/Antara/Humas Polda Papua
A A A
JAKARTA - Aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terhadap masyarakat, TNI, dan Polri semakin beringas bahkan semakin meningkat eskalasinya. Diduga aksi ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dunia menjelang Sidang Umum PBB pada 22–29 September 2020 yang akan dihadiri Presiden Jokowi secara virtual.

Senin (14/9/2020), KKB menembak dua pengemudi ojek pangkalan di Kabupaten Intan Jaya. Penembakan dilakukan pada waktu berbeda, tetapi di lokasi yang sama. Kedua korban bernama Laode Anas (34) yang terkena tembakan di lengan kanan, dan Fatur Rahman (23) mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian dahi dan hidung, serta perut menderita luka tembak. (Baca: DPR Akan Bahas Perppu Pilkada Jilid II)

Kemudian Kamis (17/9/2020) pukul 10.50 WIT, di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, KKB menyerang seorang tukang ojek bernama Badawi, 51. Korban dibacok dengan menggunakan senjata tajam hingga tangan kiri putus dan meninggal dunia. Masih pada hari yang sama, tepatnya pukul 14.20 WIT, gerombolan KKB menembak mati anggota Kodim 1404/Pinrang yang gugur saat bertugas sebagai Babinsa Koramil. Korban yang diketahui bernama Serka Sahlan ditembak saat sedang dalam perjalanan membawa logistik.

Selanjutnya Jumat (18/9/2020) pagi, KKB menembaki pesawat Dabi Air PK DPG saat mendarat di Bandara Bilorai, Kampung Bilogai, Kabupaten Intan Jaya. Saat itu pesawat akan mengevakuasi jenazah Serka Sahlan. Beruntung badan pesawat yang dipiloti Rofliudin tidak terkena tembakan.

Sabtu (19/9/2020), bersamaan dengan upacara pemakaman jenazah Serka Sahlan, aksi teror gerombolan ini kembali menelan korban yaitu Pratu Dwi Akbar Utomo, anggota Yonif 711/RKS Brigif 22/OTA Kodam XIII/Mdk, yang bertugas sebagai Satgas BKO aparat Teritorial Koramil Persiapan Hitadipa di Kabupaten Intan Jaya. Kontak tembak terjadi sekitar pukul 13.17 WIT. (Baca juga: Umbar Foto di Medsos Picu Munculnya Penyakit Sosial)

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan III) Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan, KKB ingin menunjukkan kepada seluruh masyarakat termasuk dunia bahwa situasi tidak aman terjadi di Papua dan Papua Barat.

Melalui akun media sosialnya, salah satu pentolan gerombolan teroris separatis ini secara terbuka mengeluarkan pernyataan ancaman, intimidasi, dan provokasi kepada seluruh penerbangan di Papua yang mengangkut personel TNI dan Polri.

Bahkan kemarin, ada tiga akun mereka menyebarkan berita bohong dengan memutarbalikkan fakta. Menurutnya, gerombolan ini memang selalu memanfaatkan momen-momen tertentu untuk cari perhatian dunia internasional terutama menjelang Sidang Umum PBB. (Baca juga: Koeman Sarankan Puig Segera Tinggalkan Barcelona)

“Kepada masyarakat, kami minta untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan kebohongan yang terus dilancarkan kelompok separatis itu,” tandasnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menerangkan, KKB kerap membuat teror seolah-olah Papua dalam kondisi mengkhawatirkan. Teror tersebut berupa pembunuhan hingga penembakan pesawat. Salah satunya penembakan Dabi Air PK DPG sebanyak dua kali dengan jarak sekitar 300 meter dari runway 09.

“Seusai mengecek kondisi pesawat, kemudian dilakukan penyisiran di sekitar lokasi selama kurun 30 menit, namun tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan KKB. Seusai situasi dinilai aman, penerbangan kemudian dilanjutkan," tuturnya.

Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengecam aksi brutal yang membuat situasi Distrik Sugapa, Intan Jaya mencekam. "Saya mengutuk dan menyesalkan aksi brutal KKB terhadap warga Intan Jaya yang merupakan tukang ojek," kata Natalis. (Lihat videonya: Bom Pesawat Sukhoi TNI AU Jauh ke Permukiman Warga di Takalar)

Menurut dia, aksi brutal tersebut dinilai tidak berperikemanusiaan dan meminta aparat segera menangkap pelaku. “Tangkap pelakunya karena ini sudah tidak berperikemanusiaan,” pintanya. (SINDOnews)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)