Imbas PSBB Jakarta, Harga Panen Sayur Asal Bandung Barat Anjlok
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Kalangan petani di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang menjual hasil panennya ke Jakarta dan sekitarnya mulai merasakan dampak diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) .
Pasalnya produk sayuran dan buah-buahan petani di KBB banyak yang disuplai ke pasar, hotel, restoran, atau acara-acara pernikahan dan jamuan besar di Jakarta yang saat ini kembali menerapkan PSBB.
"Kita kan baru bangkit, baru merasakan kondisi normal, sekarang ada PSBB lagi di Jakarta. Otomatis ino berdampak kepada penjualan hasil panen," kata salah seorang petani sayuran di Desa Jambudipa, Cisarua, KBB, Aan (48), Sabtu (19/9/2020).
Petani lainnya, Wisnu Saepudin (26) menilai PSBB membuat akses kendaraan pengangkut sayuran ke Jakarta dan sekitarnya jadi dibatasi. Ini yang membuat produk Paprika yang dipanen, harganya akan anjlok kembali akibat stok barang banyak karena tidak terserap. (BACA JUGA: Pesawat Pengangkut Jenazah Serka Sahlan Ditembak KKB Papua)
"Sejak Maret lalu harga jual Paprika merah, hijau, dan kuning, anjlok hanya Rp5.000/kg. Baru bulan ini harganya normal lagi Rp3.000/kg, tapi adanya PSBB ini bisa jadi kembali turun," kata petani asal asal Kampung Barunyatu, Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, KBB.
Menurutnya selama pandemi COVID-19, permintaan pasar juga merosot tajam dari 1-1,5 ton/hari menjadi hanya 5 kuwintal. Kondisi itu yang membuat petani Paprika merugi karena jangankan memikirkan laba, menghrapkan modal balik lagi juga sulit. Sehingga banyak petani yang menahan masa tanam daripada merugi.
Sejauh ini, lanjut dia, komoditas sayuran jenis Paprika lebih banyak diminati untuk kebutuhan hotel, restoran, serta pesta pernikahan, atau ke super market besar. Sementara untuk pasar ekspore saat ini belum tergarap. Sebab aksesibilitas dan daya dukung ke arah sana masih belum dipahami akibat minimnya sosialisasi. (BACA JUGA: China Larang Impor Produk Seafood Asal Indonesia, Alasannya Terkena Corona)
"Untuk pasar ekspore kami siap saja kirim, cuma caranya bagaimana belum tahu dan belum ada pengarahan dari pemerintah. Semoga aja pandemi COVID-19 segera berakhir agar sektor pertanian Paprika kembali bergirah dan bisa ekapore," tuturnya.
Pasalnya produk sayuran dan buah-buahan petani di KBB banyak yang disuplai ke pasar, hotel, restoran, atau acara-acara pernikahan dan jamuan besar di Jakarta yang saat ini kembali menerapkan PSBB.
"Kita kan baru bangkit, baru merasakan kondisi normal, sekarang ada PSBB lagi di Jakarta. Otomatis ino berdampak kepada penjualan hasil panen," kata salah seorang petani sayuran di Desa Jambudipa, Cisarua, KBB, Aan (48), Sabtu (19/9/2020).
Petani lainnya, Wisnu Saepudin (26) menilai PSBB membuat akses kendaraan pengangkut sayuran ke Jakarta dan sekitarnya jadi dibatasi. Ini yang membuat produk Paprika yang dipanen, harganya akan anjlok kembali akibat stok barang banyak karena tidak terserap. (BACA JUGA: Pesawat Pengangkut Jenazah Serka Sahlan Ditembak KKB Papua)
"Sejak Maret lalu harga jual Paprika merah, hijau, dan kuning, anjlok hanya Rp5.000/kg. Baru bulan ini harganya normal lagi Rp3.000/kg, tapi adanya PSBB ini bisa jadi kembali turun," kata petani asal asal Kampung Barunyatu, Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, KBB.
Menurutnya selama pandemi COVID-19, permintaan pasar juga merosot tajam dari 1-1,5 ton/hari menjadi hanya 5 kuwintal. Kondisi itu yang membuat petani Paprika merugi karena jangankan memikirkan laba, menghrapkan modal balik lagi juga sulit. Sehingga banyak petani yang menahan masa tanam daripada merugi.
Sejauh ini, lanjut dia, komoditas sayuran jenis Paprika lebih banyak diminati untuk kebutuhan hotel, restoran, serta pesta pernikahan, atau ke super market besar. Sementara untuk pasar ekspore saat ini belum tergarap. Sebab aksesibilitas dan daya dukung ke arah sana masih belum dipahami akibat minimnya sosialisasi. (BACA JUGA: China Larang Impor Produk Seafood Asal Indonesia, Alasannya Terkena Corona)
"Untuk pasar ekspore kami siap saja kirim, cuma caranya bagaimana belum tahu dan belum ada pengarahan dari pemerintah. Semoga aja pandemi COVID-19 segera berakhir agar sektor pertanian Paprika kembali bergirah dan bisa ekapore," tuturnya.
(vit)