Ketua DPD REI Jawa Timur Ungkap Sosok Eri Cahyadi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Surabaya Eri Cahyadi bertemu dengan jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur (Jatim), Jumat (18/9/2020).
Komitmen Eri Cahyadi adalah tetap mempertahankan Surabaya sebagai kota ramah bisnis agar bisa terus membuka lapangan kerja bagi masyarakat mendapat apresiasi dari para pelaku usaha. (Baca: Mundur Dari ASN, Eri Cahyadi Kemasi Barang dan Tinggalkan Kantor Bappeko)
Ketua DPD REI Jatim, Soesilo Efendy, menilai sosok Eri Cahyadi memiliki komitmen untuk menjalin kemitraan sinergis antara pemerintah dan dunia usaha, sehingga bisa semakin banyak membuka lapangan pekerjaan. ”Visi dan misi Pak Eri Cahyadi luar biasa, selaras dengan visi dunia usaha untuk terus menggerakkan perekonomian masyarakat,” ujar Soesilo.
Selama ini, sambung dia, Eri Cahyadi adalah sosok yang solutif. Eri juga dikenal banyak memiliki terobosan selama berkiprah belasan tahun di Pemkot Surabaya. Di antaranya saat menjadi kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang; Plt kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau; serta kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Soesilo berharap, apa yang menjadi visi Eri Cahyadi diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk terwujud dengan menjadi wali kota Surabaya. "Apa yang sudah disampaikan Pak Eri maka akan terwujud," ucapnya.
Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, komitmennya untuk tetap mempertahankan Surabaya sebagai kota ramah bisnis tidak akan pernah berubah. Bagi Eri, dunia usaha adalah mitra untuk mengembangkan perekonomian rakyat.
"Surabaya adalah kota ramah bisnis. Jangan ada kesulitan berinvestasi. Karena ujung dari investasi adalah lapangan kerja, pengurangan pengangguran, pengentasan kemiskinan, dan kesejahteraan rakyat,” ujar Eri.
Dia menceritakan bagaimana semasa mengabdi di Pemkot Surabaya selalu berupaya membantu dunia usaha. Eri juga menilai para pengusaha di Surabaya memiliki komitmen kuat untuk membantu ekonomi rakyat dan memajukan kota.
Dia mencontohkan underpass di kawasan Jalan Mayjend Sungkono yang bisa membantu mengurai kemacetan, yang lahir dari kontribusi para pelaku usaha. "Pembangunan underpass Mayjen Sungkono tidak menggunakan uang satu sen pun dari APBD. Berarti Surabaya ini maju karena pengusahanya baik-baik," ucap Eri. (Baca: Bacawali Surabaya Eri Cahyadi akan Fokus Berdayakan Kampung)
Berkat dunia usaha pula, sambung Eri Cahyadi, perekonomian Surabaya terus membaik, meski kini sedikit terpukul karena pandemi Covid-19. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus meningkat, sehingga bisa digunakan untuk menata kampung, pavingisasi perkampungan, memberi beasiswa, menyediakan layanan pendidikan-kesehatan gratis, dan sebagainya.
"PAD meningkat salah satunya karena aktivitas ekonomi para pelaku usaha. Jadi saya sangat senang kalau investasi terus berkembang, karena yang diuntungkan itu rakyat. Anak-anak tidak putus sekolah ya karena pengusaha bayar pajak dan retribusi. Kalau pemerintah daerah tidak pro investasi, ya yang rugi pemerintah dan rakyatnya karena daerah akan stagnan, rakyatnya tidak sejahtera,” ujar Eri.
Komitmen Eri Cahyadi adalah tetap mempertahankan Surabaya sebagai kota ramah bisnis agar bisa terus membuka lapangan kerja bagi masyarakat mendapat apresiasi dari para pelaku usaha. (Baca: Mundur Dari ASN, Eri Cahyadi Kemasi Barang dan Tinggalkan Kantor Bappeko)
Ketua DPD REI Jatim, Soesilo Efendy, menilai sosok Eri Cahyadi memiliki komitmen untuk menjalin kemitraan sinergis antara pemerintah dan dunia usaha, sehingga bisa semakin banyak membuka lapangan pekerjaan. ”Visi dan misi Pak Eri Cahyadi luar biasa, selaras dengan visi dunia usaha untuk terus menggerakkan perekonomian masyarakat,” ujar Soesilo.
Selama ini, sambung dia, Eri Cahyadi adalah sosok yang solutif. Eri juga dikenal banyak memiliki terobosan selama berkiprah belasan tahun di Pemkot Surabaya. Di antaranya saat menjadi kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang; Plt kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau; serta kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Soesilo berharap, apa yang menjadi visi Eri Cahyadi diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk terwujud dengan menjadi wali kota Surabaya. "Apa yang sudah disampaikan Pak Eri maka akan terwujud," ucapnya.
Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, komitmennya untuk tetap mempertahankan Surabaya sebagai kota ramah bisnis tidak akan pernah berubah. Bagi Eri, dunia usaha adalah mitra untuk mengembangkan perekonomian rakyat.
"Surabaya adalah kota ramah bisnis. Jangan ada kesulitan berinvestasi. Karena ujung dari investasi adalah lapangan kerja, pengurangan pengangguran, pengentasan kemiskinan, dan kesejahteraan rakyat,” ujar Eri.
Dia menceritakan bagaimana semasa mengabdi di Pemkot Surabaya selalu berupaya membantu dunia usaha. Eri juga menilai para pengusaha di Surabaya memiliki komitmen kuat untuk membantu ekonomi rakyat dan memajukan kota.
Dia mencontohkan underpass di kawasan Jalan Mayjend Sungkono yang bisa membantu mengurai kemacetan, yang lahir dari kontribusi para pelaku usaha. "Pembangunan underpass Mayjen Sungkono tidak menggunakan uang satu sen pun dari APBD. Berarti Surabaya ini maju karena pengusahanya baik-baik," ucap Eri. (Baca: Bacawali Surabaya Eri Cahyadi akan Fokus Berdayakan Kampung)
Berkat dunia usaha pula, sambung Eri Cahyadi, perekonomian Surabaya terus membaik, meski kini sedikit terpukul karena pandemi Covid-19. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus meningkat, sehingga bisa digunakan untuk menata kampung, pavingisasi perkampungan, memberi beasiswa, menyediakan layanan pendidikan-kesehatan gratis, dan sebagainya.
"PAD meningkat salah satunya karena aktivitas ekonomi para pelaku usaha. Jadi saya sangat senang kalau investasi terus berkembang, karena yang diuntungkan itu rakyat. Anak-anak tidak putus sekolah ya karena pengusaha bayar pajak dan retribusi. Kalau pemerintah daerah tidak pro investasi, ya yang rugi pemerintah dan rakyatnya karena daerah akan stagnan, rakyatnya tidak sejahtera,” ujar Eri.
(don)