Pertama di Dunia, Ben Brahim Lahirkan Solusi Atasi Kebakaran Hutan Kalteng
loading...
A
A
A
PALANGKARAYA - Kebakaran hutan dan lahan sudah menjadi langganan untuk Kalimantan Tengah. Namun, nampaknya momok tersebut akan segera berakhir lewat tangan dingin seorang Ir Ben Brahim S Bahat.
Mantan Bupati Kapuas dua periode itu melahirkan sebuah inovasi bagaimana mengatasi bencana tahunan itu. Dan gagasan yang ditawarkan merupakan yang pertama kalinya di dunia.
Ben menuturkan, cara mengatasi karhutla bisa dilakukan dengan membuat sejenis kincir angin atau baling-baling. Baling-baling itu berfungsi memompa air menggunakan tenaga angin agar air terus mengalir.
Menurutnya, sumber air yang digunakan untuk membasahi lahan gambut itu berasal dari embung yang telah dibuat. Dengan demikian, lahan gambut akan menjadi lembab walaupun saat musim kemarau. ”Karena lahan gambut mirip spon, ketika tersiram air, maka kondisinya akan lembab walaupun pada saat musim kemarau,” ujar Ben.
Pria kelahiran Goha, Kalteng itu menuturkan. Embung tersebut bisa menjadi solusi untuk masalah ketersediaan air apabila masuk ke musim kemarau.
Lebih lanjut Ben mengatakan, inovasi tersebut merupakan yang pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Dia mempersilakan siapa saja yang ingin menggunakan gagasannya demi kebaikan bersama sebagai antisipasi Karhutla. Cara itu dinilai tak banyak menelan biaya.
"Lebih baik kalau ada embung, sehingga air bisa terpompa terus membasahi lahan, dan air tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk lahan perkebunan dan bidang peternakan," ujar Ben (Baca: Geger, Buruh Bangunan Ini Temukan Logam Diduga Kepingan Emas).
Sebelumnya Ben juga tercatat memiliki prestasi terkait penemuannya. Yakni memiliki hak paten (hak cipta) nasional dan internasional bidang konstruksi jembatan.
Mantan Bupati Kapuas dua periode itu melahirkan sebuah inovasi bagaimana mengatasi bencana tahunan itu. Dan gagasan yang ditawarkan merupakan yang pertama kalinya di dunia.
Ben menuturkan, cara mengatasi karhutla bisa dilakukan dengan membuat sejenis kincir angin atau baling-baling. Baling-baling itu berfungsi memompa air menggunakan tenaga angin agar air terus mengalir.
Menurutnya, sumber air yang digunakan untuk membasahi lahan gambut itu berasal dari embung yang telah dibuat. Dengan demikian, lahan gambut akan menjadi lembab walaupun saat musim kemarau. ”Karena lahan gambut mirip spon, ketika tersiram air, maka kondisinya akan lembab walaupun pada saat musim kemarau,” ujar Ben.
Pria kelahiran Goha, Kalteng itu menuturkan. Embung tersebut bisa menjadi solusi untuk masalah ketersediaan air apabila masuk ke musim kemarau.
Lebih lanjut Ben mengatakan, inovasi tersebut merupakan yang pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Dia mempersilakan siapa saja yang ingin menggunakan gagasannya demi kebaikan bersama sebagai antisipasi Karhutla. Cara itu dinilai tak banyak menelan biaya.
"Lebih baik kalau ada embung, sehingga air bisa terpompa terus membasahi lahan, dan air tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk lahan perkebunan dan bidang peternakan," ujar Ben (Baca: Geger, Buruh Bangunan Ini Temukan Logam Diduga Kepingan Emas).
Sebelumnya Ben juga tercatat memiliki prestasi terkait penemuannya. Yakni memiliki hak paten (hak cipta) nasional dan internasional bidang konstruksi jembatan.
(nag)