Dihantam COVID-19, Kucuran Kredit di Jawa Timur Minus 1,81%

Rabu, 09 September 2020 - 18:07 WIB
loading...
Dihantam COVID-19, Kucuran Kredit di Jawa Timur Minus 1,81%
Selama pandemi COVID-19, kucuran kredit perbankan di Jawa Timur (Jatim) mengalami penurunan. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Selama pandemi COVID-19, kucuran kredit perbankan di Jawa Timur (Jatim) mengalami penurunan. Data Laporan Perekonomian Jatim dari Bank Indonesia (BI) menyebutkan, kucuran kredit di Jatim selama triwulan II -1,81%. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhannya mencapai 8,63%.

(Baca juga: Wanita-wanita Seksi Terjaring Razia, 2 Positif Narkoba )

Pada triwulan II 2020, kredit perbankan di Jatim tercatat Rp471,861 triliun. Sementara pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp480,571 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan II 2020 tumbuh melambat menjadi 7,76% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 9,38%. Posisi DPK pada triwulan II 2020 mencapai Rp606,031 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp562,370 triliun.

Berdasarkan pertumbuhannya, penyaluran kredit korporasi baik dalam bentuk kredit modal kerja atau kredit investasi ke seluruh sektor mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya. (Baca juga: 2 Tewas di Tol Kartasura-Salatiga, Ini Kronologis Kejadiannya )

"Penurunan penyaluran kredit tersebut akibat pandemi COVID-19 yang menimbulkan disrupsi supply dan demand terhadap seluruh sektor strategis Jawa Timur," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim, Difi Ahmad Johansyah dalam rilisnya, Rabu (9/9/2020).

Meski kredit mengalami penurunan, DPK masih tumbuh. Kondisi ini didorong peningkatan komponen tabungan dan deposito. Peningkatan tabungan terjadi pada seluruh kelompok bank. Sedangkan peningkatan deposito hanya terjadi pada kelompok bank persero dan bank asing serta campuran. DPK korporasi masih didominasi giro sebesar 55,3%. Disusul deposito 37,9% dan tabungan sebesar 6,78%.

(Baca juga: Gara-gara Baut Motor Hilang, Pria di Pontianak Bunuh Jukir )

Secara spasial, sebesar 62,96% kucuran kredit perbankan di Jatim terdistribusi ke Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kota Malang, dan Kabupaten Malang. Kelima pusat penyaluran kredit tersebut mayoritas merupakan sentra industri dan perdagangan. Kelima daerah tersebut juga memiliki aktivitas ekonomi yang tinggi. "Hal ini mengindikasikan permintaan kredit lebih didominasi oleh daerah yang menjadi pusat-pusat ekonomi di Jawa Timur," imbuh Difi.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)