Gugus Tugas Waspadai Klaster Pilkada Serentak di Jabar

Selasa, 08 September 2020 - 21:50 WIB
loading...
Gugus Tugas Waspadai...
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat menilai masyarakat belum sepenuhnya memahami protokol pencegahan COVID-19 di ajang Pilkada Serentak. Foto/Ilustrasi/SINDOnews.dok
A A A
BANDUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat menilai, masyarakat belum sepenuhnya memahami protokol pencegahan COVID-19 di ajang pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa ajang pilkada yang akan digelar di delapan kabupaten/kota itu bakal menambah rentetan klaster baru penularan COVID-19 di Provinsi Jabar. (Baca juga: 40 Gajah Liar Berkeliaran di Lahan Pertanian Warga Pidie Aceh)

Ketua Divisi Pelacakan, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti menuturkan, meskipun tim pasangan calon kepala daerah mengklaim telah melaksanakan protokol pencegahan COVID-19, namun kerumunan tetap terjadi, seperti saat deklarasi maupun pendaftaran pasangan calon kepala daerah di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). (Baca juga: Ratusan Massa di Bali Demo Minta Jerinx SID Dibebaskan)

"Yang kami potret adalah kerumunannya, bukan yang di dalam (Kantor KPU), tetapi yang di sekitarnya. Contohnya, kalau yang digelar di lapangan sudah bagus. Pakai tenda, kursi ditata berjarak, udara terbuka, tapi masyarakat di sekitar yang nonton ini yang berkerumun," papar Siska di Bandung, Selasa (8/9/2020).

"Terus iring-iringan biasanya pada saat konvoi dan lain-lain. Itu juga banyak yang juga tidak mengerti protokol kesehatan, terutama kapasitas orang di dalam kendaraannya," sambung Siska menegaskan.

Dengan belum dipahaminya protokol pencegahan COVID-19, pihaknya khawatir, ajang Pilkada Serentak 2020 di Provinsi Jabar memunculkan klaster-klaster baru penularan COVID-19. Terlebih, kata Siska, masyarakat yang berkerumun tidak terdata by name by adress, sehingga bakal menyulitkan pelacakan jika ada yang terpapar COVID-19.

"Memang agak susah banget pelacakan ini karena siapa yang ikut dalam acara itu juga kan kita tidak bisa pantau by name by address, kecuali memang yang sudah ter-listing oleh tim pasangan kepada tim deteksi dini," katanya.

Meski begitu, lanjut Siska, untuk mengantisipasi munculnya klaster pilkada, pihaknya sudah bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 tingkat kabupaten/kota, terutama dalam upaya memaksimalkan pelacakan dan pengetesan terhadap orang-orang yang berkerumun itu."Kami sedang lakukan pelacakan, siapa-siapa saja yang mengikuti acara tersebut," imbuhnya.

Menurut dia, pelacakan harus dilakukan secepat mungkin. Pasalnya, jika di antara kerumunan itu ada yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19, maka dampak penularannya baru bisa diketahui sekitar dua pekan atau setelah masa inkubasi virus.

Lebih lanjut Siska mengatakan, saat ini, 25 pasangan calon kepala daerah peserta Pilkada Serentak 2020 tengah menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
NasDem Siap Kawal Pemenangan...
NasDem Siap Kawal Pemenangan PSU Pilkada Siak
Hore! Dedi Mulyadi Hapus...
Hore! Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan Warga Jawa Barat
Kantor Pemuda Pancasila...
Kantor Pemuda Pancasila Jabar Diserang Massa Ormas, 3 Kendaraan Rusak, Beberapa Anggota Dilarikan ke RS
Kreatif, TPS di Bogor...
Kreatif, TPS di Bogor Gelar Pesta Halloween untuk Tarik Minat Pemilih
Ahmad Luthfi Unggul...
Ahmad Luthfi Unggul di TPS Tempatnya Nyoblos, Raup 234 Suara
Bobby-Surya Kalah Telak...
Bobby-Surya Kalah Telak di TPS Edy Rahmayadi, Hanya Raih 65 Suara
Bikin Emak-Emak Senang,...
Bikin Emak-Emak Senang, TPS di Yogya Bebaskan Pencoblos Bawa Pulang Sayuran
TPS di Surabaya Ini...
TPS di Surabaya Ini Tarik Minat Warga untuk Nyoblos dengan Nuansa Khas Pecinan
Nyoblos di Bandung,...
Nyoblos di Bandung, Ridwan Kamil Harap Pemimpin Jabar ke Depan Dapat Lanjutkan Prestasi
Rekomendasi
Fosil Nenek Moyang Manusia...
Fosil Nenek Moyang Manusia Berusia 1 Juta Tahun Ditemukan
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
Ruben Onsu Tegaskan...
Ruben Onsu Tegaskan Masuk Islam Bukan karena Cerai dengan Sarwendah
Berita Terkini
Misteri Nisan Abad 15...
Misteri Nisan Abad 15 Penyebar Pertama Agama Islam di Malang Raya
1 jam yang lalu
Profil Karaeng Galesong,...
Profil Karaeng Galesong, Putra Sultan Hasanuddin yang Membantu Perlawanan Rakyat Jawa Terhadap Belanda
2 jam yang lalu
Siasat Raden Wijaya...
Siasat Raden Wijaya Pukul Mundur Pasukan Tartar Mongol yang Dikenal Tangguh
2 jam yang lalu
Dewi Andongsari, Sosok...
Dewi Andongsari, Sosok Ibunda Gajah Mada yang Jarang Diketahui
5 jam yang lalu
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek dan Tol MBZ Macet Parah pada Hari Pertama Lebaran
14 jam yang lalu
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
14 jam yang lalu
Infografis
10 Makanan Khas Lebaran...
10 Makanan Khas Lebaran di Indonesia selain Opor dan Ketupat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved