Pemkab Gresik Dinilai Gagal Kendalikan Timbunan Sampah Plastik
loading...
A
A
A
GRESIK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dinilai gagal mengendalikan timbunan sampah plastik . Sebab, di Bengawan Solo ditemukan kandungan limbah mikroplastik air.
Koordinator TCC-Trach Control Community, Ziadatur Rizqiah. Mahasiswi asal UIN Surabaya itu menyebut jika gresik sudah darurat sampah plastik. (Baca juga: Kisah Desa Tertinggal di Gresik yang Jadi Desa Miliarder )
"Temuannya kami membuktikan bahwa Pemkab Gresik gagal kendalikan timbunan sampah plastik, terutama di Bengawan Solo dan Brantas Hilir," kata Mahasiswi Jurusan Biologi Semester V tersebut. (Baca juga: Penerapan Sukarela, Komitmen Kurangi Sampah Plastik Tak Maksimal )
Ziadatur sapaan akrabnya menyebutkan, selama bulan Agustus 2020 lalu bersama timnya telah melakukan inventarisasi timbunan sampah di Bengawan Solo, Kecamatan Bungah, Sidayu dan Ujungpangkah.
Sementara di wilayah Brantas, sampling diambil di Wringinanom dan Driyorejo. Hasilnya, ditemukan lebih dari 54 timbunan sampah di sempadan Sungai.
"Padahal sempadan Sungai daerah lindung dan dilarang dijadikan tempat sampah," kata dia.
Pihaknya berharap, Bupati Gresik Sambari memprioritaskan penanganan sampah plastik dengan membentuk relawan pengontrol. Juga memberlakukan patroli sungai derta membuat regulasi pengurangan penggunaan plastik sekali pakai seperti tas kresek, botol minum plastik, sachet, sedotan dan styrofoam.
"Kondisi sampah di Gresik sangat menghawatirkan. Karena kami menemukan kontaminasi mikroplastik dalam udang dan ikan yang sering dikonsumsi warga," pungkas dia.
Koordinator TCC-Trach Control Community, Ziadatur Rizqiah. Mahasiswi asal UIN Surabaya itu menyebut jika gresik sudah darurat sampah plastik. (Baca juga: Kisah Desa Tertinggal di Gresik yang Jadi Desa Miliarder )
"Temuannya kami membuktikan bahwa Pemkab Gresik gagal kendalikan timbunan sampah plastik, terutama di Bengawan Solo dan Brantas Hilir," kata Mahasiswi Jurusan Biologi Semester V tersebut. (Baca juga: Penerapan Sukarela, Komitmen Kurangi Sampah Plastik Tak Maksimal )
Ziadatur sapaan akrabnya menyebutkan, selama bulan Agustus 2020 lalu bersama timnya telah melakukan inventarisasi timbunan sampah di Bengawan Solo, Kecamatan Bungah, Sidayu dan Ujungpangkah.
Sementara di wilayah Brantas, sampling diambil di Wringinanom dan Driyorejo. Hasilnya, ditemukan lebih dari 54 timbunan sampah di sempadan Sungai.
"Padahal sempadan Sungai daerah lindung dan dilarang dijadikan tempat sampah," kata dia.
Pihaknya berharap, Bupati Gresik Sambari memprioritaskan penanganan sampah plastik dengan membentuk relawan pengontrol. Juga memberlakukan patroli sungai derta membuat regulasi pengurangan penggunaan plastik sekali pakai seperti tas kresek, botol minum plastik, sachet, sedotan dan styrofoam.
"Kondisi sampah di Gresik sangat menghawatirkan. Karena kami menemukan kontaminasi mikroplastik dalam udang dan ikan yang sering dikonsumsi warga," pungkas dia.
(nth)