Yuk, Pelesir ke Pantai Lihaga di Minahasa Utara yang Indah
loading...
A
A
A
"Ombaknya tenang memudahkan bagi yang suka melakukan snorkelling dan diving di sekitar Pulau Lihaga," jelas Victor lagi.
Ragam terumbu karang dan koral lembut serta bermacam-macam biota laut akan melengkapi kesenangan saat snorkelling maupun diving.
Jika sudah sampai di perkampungan di Serei, perjalanan dilanjutkan dengan menyewa kapal motor dari pelabuhan dengan harga kisaran harga Rp800 ribu hingga Rp1 juta.
Tinggal pilih berapa jumlah rombongan Anda. Pastinya ada kapal bermotor yang dapat menampung penumpang sebanyak 15-20 orang atau lebih dengan jarak tempuh tak sampai 30 menit. (Baca juga: Polda Sulut Pastikan Kesiapan Personil dalam OMP Samrat 2020)
Namun, yang harus diingat karena Pulau Lihaga termasuk pulau yang terpencil, fasilitas masih terbatas terutama makanan. (Baca juga: Naik Sepeda 25 Km, Pasangan Olly-Steven Daftar ke KPU Sulut)
"Sebaiknya bawa makanan dan minuman sendiri. Di sana juga bebas karena memang tak ada yang berjualan. Jadi bawalah perlengkapan secukupnya," saran Fatmawati salah satu pimpinan rombongan yang sedang berkunjung di Pulau Lihaga.
Victor mengakui, jika di kawasan tersebut tak menyediakan makanan bagi para pengunjung. Apalagi bagi yang berniat bermalam di bibir pantai. "Kami belum bisa menerima tamu yang nginap. Belum ada penginapan di sini," ungkapnya.
Ragam terumbu karang dan koral lembut serta bermacam-macam biota laut akan melengkapi kesenangan saat snorkelling maupun diving.
Jika sudah sampai di perkampungan di Serei, perjalanan dilanjutkan dengan menyewa kapal motor dari pelabuhan dengan harga kisaran harga Rp800 ribu hingga Rp1 juta.
Tinggal pilih berapa jumlah rombongan Anda. Pastinya ada kapal bermotor yang dapat menampung penumpang sebanyak 15-20 orang atau lebih dengan jarak tempuh tak sampai 30 menit. (Baca juga: Polda Sulut Pastikan Kesiapan Personil dalam OMP Samrat 2020)
Namun, yang harus diingat karena Pulau Lihaga termasuk pulau yang terpencil, fasilitas masih terbatas terutama makanan. (Baca juga: Naik Sepeda 25 Km, Pasangan Olly-Steven Daftar ke KPU Sulut)
"Sebaiknya bawa makanan dan minuman sendiri. Di sana juga bebas karena memang tak ada yang berjualan. Jadi bawalah perlengkapan secukupnya," saran Fatmawati salah satu pimpinan rombongan yang sedang berkunjung di Pulau Lihaga.
Victor mengakui, jika di kawasan tersebut tak menyediakan makanan bagi para pengunjung. Apalagi bagi yang berniat bermalam di bibir pantai. "Kami belum bisa menerima tamu yang nginap. Belum ada penginapan di sini," ungkapnya.
(boy)