Habib Syakur Ali Mahdi Minta Panglima TNI Turun Tangan Kasus Penembakan 3 Polisi
loading...
A
A
A
Terlebih tensi yang terjadi antara TNI dan Polri bisa semakin tinggi dan memicu gesekan yang tidak sehat antar dua institusi tersebut. "Kalau mau jalan sendiri-sendiri kan harusnya bilang aja, ini proses hanya dilakukan TNI, Polri nggak boleh ikut, biar kami yang menjelaskan sendiri. Bilang dong begitu, biar jelas standing position TNI dalam kasus ini di mana," ketusnya.
Habib Syakur pun mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu yang belum terkonfirmasi. Dia mengajak publik ikut mendukung penuntasan kasus ini sehingga ada jawaban yang pasti dan solid terkait dengan kasus penembakan yang dilakukan oknum TNI di Lampung itu.
"Adili dengan tegas oknum TNI, jangan lindungi dia karena taruhannya kredibilitas dan integritas institusi. Dan saya mengajak publik, yuk kita bijak dan jangan mudah terprovokasi agar kasus ini terang benderang," pungkas Habib Syakur.
Diberitakan sebelumnya, Kodam II Sriwijaya menduga ada motif masalah uang terkait penggerebekan judi sabung ayam yang menewaskan 3 polisi di Way Kanan, Lampung. Ini diketahui usai pembentukan tim investigasi dan olah TKP.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar menuturkan ada dugaan aliran uang judi yang dinikmati para oknum. "Sudah satu tahun bagi-bagi duit judi sabung ayam. Ada duit dikasih, Polsek- Koramil, lu makan duit. (Kalau) pembagian saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun," ujar Eko, Kamis (20/3/2025).
Bagi-bagi uang hasil judi sabung ayam itu didapatkan berdasarkan keterangan para saksi yang kini telah ditahan Denpom. Kedua saksi yakni Peltu Lubis dan Kopka Basar. "Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit, setoran ya," ucapnya.
(rca)
Lihat Juga :