Berdakwah di Pedalaman Toraja Utara, Dai dari Kemenag Kagumi Toleransi Penduduknya
loading...
A
A
A
Mumu bahkan membuka peluang bagi pemuda setempat yang ingin belajar agama di Jawa dengan biaya hidup dan pendidikan yang ditanggungnya. “Saya akan tetap menjaga komunikasi dan melakukan pengajian daring setelah kembali ke Bogor. Selain itu, saya mengajak anak-anak di daerah ini untuk menempuh pendidikan agama di Jawa. Keluarga hanya perlu menanggung tiket perjalanan, selebihnya akan saya tangani,” ungkapnya.
Mumu Nazmudin merupakan salah satu dai yang mengabdi di wilayah 3T untuk berdakwah dengan damai dan toleran. Pengalamannya di Toraja Utara bukan hanya tentang menyampaikan ajaran agama, tetapi juga membangun harmoni dalam keberagaman. Tantangan akses dan kendala bahasa justru memperkuat tekadnya untuk terus berkontribusi bagi umat.
Dengan pendekatan inklusif, Mumu menunjukkan bahwa dakwah tak terbatas pada pertemuan langsung, tetapi juga bisa berlanjut secara daring. Upaya seperti ini perlu terus didukung agar dakwah tetap tumbuh di seluruh pelosok negeri.
Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad memberi apresiasi yang tinggi kepada para dai yang bertugas di daerah 3T. Menurutnya, dedikasi mereka dalam menyebarkan ajaran Islam yang ramah, damai, dan moderat telah berkontribusi besar dalam memastikan layanan keagamaan menjangkau pelosok desa.
Abu menyebut, keberadaan para dai di daerah 3T sangat strategis dalam membangun harmoni sosial dan memperkuat pemahaman keagamaan yang inklusif. Untuk itu, Kemenag berkomitmen untuk terus memberi dukungan bagi mereka agar dapat menjalankan tugas dengan lebih optimal.
“Kami sangat mengapresiasi perjuangan para dai yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran demi memastikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin tersebar luas. Mereka juga berperan penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama serta menjunjung tinggi moderasi beragama,” tandas Abu.
Kemenag tahun ini mengirim 1.000 dai dan daiyah dari berbagai daerah di Indonesia ke wilayah 3T, wilayah khusus, hingga luar negeri. Selain itu, Kemenag juga memperluas akses layanan keagamaan bagi diaspora Indonesia di luar negeri dengan mengirim lima dai ke Australia, Jerman, dan Selandia Baru. Para pendakwah yang ditugaskan di luar negeri merupakan peraih juara MTQ di tingkat nasional.
Mumu Nazmudin merupakan salah satu dai yang mengabdi di wilayah 3T untuk berdakwah dengan damai dan toleran. Pengalamannya di Toraja Utara bukan hanya tentang menyampaikan ajaran agama, tetapi juga membangun harmoni dalam keberagaman. Tantangan akses dan kendala bahasa justru memperkuat tekadnya untuk terus berkontribusi bagi umat.
Dengan pendekatan inklusif, Mumu menunjukkan bahwa dakwah tak terbatas pada pertemuan langsung, tetapi juga bisa berlanjut secara daring. Upaya seperti ini perlu terus didukung agar dakwah tetap tumbuh di seluruh pelosok negeri.
Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad memberi apresiasi yang tinggi kepada para dai yang bertugas di daerah 3T. Menurutnya, dedikasi mereka dalam menyebarkan ajaran Islam yang ramah, damai, dan moderat telah berkontribusi besar dalam memastikan layanan keagamaan menjangkau pelosok desa.
Abu menyebut, keberadaan para dai di daerah 3T sangat strategis dalam membangun harmoni sosial dan memperkuat pemahaman keagamaan yang inklusif. Untuk itu, Kemenag berkomitmen untuk terus memberi dukungan bagi mereka agar dapat menjalankan tugas dengan lebih optimal.
“Kami sangat mengapresiasi perjuangan para dai yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran demi memastikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin tersebar luas. Mereka juga berperan penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama serta menjunjung tinggi moderasi beragama,” tandas Abu.
Kemenag tahun ini mengirim 1.000 dai dan daiyah dari berbagai daerah di Indonesia ke wilayah 3T, wilayah khusus, hingga luar negeri. Selain itu, Kemenag juga memperluas akses layanan keagamaan bagi diaspora Indonesia di luar negeri dengan mengirim lima dai ke Australia, Jerman, dan Selandia Baru. Para pendakwah yang ditugaskan di luar negeri merupakan peraih juara MTQ di tingkat nasional.
(cip)
Lihat Juga :