Ribuan Warga Hadiri Pemakaman Rizkyl Wathoni, Remaja Lombok yang Bunuh Diri Diduga Tertekan Diintimidasi Polisi
loading...

Ribuan warga Desa Sesait, Kayangan, Lombok Utara, memadati pemakaman Rizkyl Wathoni, remaja berusia 17 tahun yang meninggal secara tragis dengan cara gantung diri. FOTO/HARI KASIDI
A
A
A
LOMBOK UTARA - Ribuan warga Desa Sesait, Kayangan, Lombok Utara, memadati pemakaman Rizkyl Wathoni, remaja berusia 17 tahun yang meninggal secara tragis dengan cara gantung diri . Kematiannya diduga kuat terkait dengan intimidasi yang dialaminya setelah dituduh mencuri handphone milik karyawan minimarket.
Rizkyl Wathoni, yang dikenal sebagai remaja baik oleh warga setempat, ditemukan meninggal dunia beberapa hari lalu. Keluarganya menyatakan bahwa almarhum mengalami tekanan berat setelah diduga diintimidasi oleh oknum anggota polisi. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Menurut keterangan keluarga, Rizkyl awalnya dituduh mencuri handphone milik karyawan minimarket. Meskipun kasus tersebut telah diselesaikan secara damai, oknum polisi diduga meminta uang damai hingga ratusan juta rupiah. Tekanan ini diduga menjadi pemicu Rizkyl memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
"Kami meminta kasus ini diselidiki dan diusut tuntas. Kami tidak ingin ada prasangka negatif terhadap almarhum. Dia adalah korban yang harus mendapatkan keadilan," ujar Zul, salah satu anggota keluarga korban.
Pemakaman Rizkyl Wathoni berlangsung secara khidmat di pemakaman umum Desa Sesait. Ribuan warga hadir untuk mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya, menunjukkan betapa besar simpati dan dukungan masyarakat terhadap keluarga korban.
Terpisah, pihak kepolisian membantah adanya dugaan intimidasi atau pemerasan yang dilakukan terhadap Rizkyl Wathoni. AKP Fathony, Kabag Ops Polres Lombok Utara, menyatakan bahwa kasus pencurian handphone yang melibatkan Rizkyl telah diselesaikan secara damai. "Tidak ada intimidasi atau pemerasan yang dilakukan oleh anggota kami. Kasus ini sudah selesai dengan jalan damai," tegas AKP Fathony.
Namun, keluarga korban dan sejumlah warga menuntut investigasi lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Rizkyl. Mereka meminta agar oknum yang diduga terlibat dalam intimidasi dan pemerasan diusut secara hukum.
Tragedi kematian Rizkyl Wathoni telah memicu gelombang simpati dan kemarahan di kalangan masyarakat Lombok Utara. Banyak warga yang menilai bahwa kasus ini harus menjadi perhatian serius aparat penegak hukum untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
"Kami tidak ingin ada lagi korban seperti Rizkyl. Pemerintah dan kepolisian harus bertindak tegas terhadap oknum yang menyalahgunakan wewenang," ujar salah seorang warga yang hadir dalam pemakaman.
Sementara itu, video amatir yang merekam suasana duka dan prosesi pemakaman Rizkyl Wathoni telah beredar luas di media sosial, mengundang perhatian dan empati dari netizen.
"Kami masih menyiagakan ratusan personel di sekitar lokasi untuk memastikan keamanan dan ketertiban," ujarnya.
Meskipun situasi saat ini disebutkan sudah berangsur kondusif, pihak kepolisian tetap waspada mengingat besarnya dampak kerusakan yang terjadi. Total kerugian akibat penyerangan dan pembakaran Mapolsek Kayangan diperkirakan mencapai Rp200 juta. Dua unit motor dinas, satu motor pribadi milik anggota polisi, dibakar oleh massa. Selain itu, dua unit laptop rusak, dan seluruh kaca di bangunan Mapolsek Kayangan juga dihancurkan.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara profesional dan menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis. "Kami memahami kemarahan masyarakat, tetapi segala sesuatu harus diselesaikan dengan cara yang baik dan sesuai hukum," kata AKP Fathoni.
Rizkyl Wathoni, yang dikenal sebagai remaja baik oleh warga setempat, ditemukan meninggal dunia beberapa hari lalu. Keluarganya menyatakan bahwa almarhum mengalami tekanan berat setelah diduga diintimidasi oleh oknum anggota polisi. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Menurut keterangan keluarga, Rizkyl awalnya dituduh mencuri handphone milik karyawan minimarket. Meskipun kasus tersebut telah diselesaikan secara damai, oknum polisi diduga meminta uang damai hingga ratusan juta rupiah. Tekanan ini diduga menjadi pemicu Rizkyl memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Baca Juga :
Polsek Kayangan Lombok Utara Dibakar Massa
"Kami meminta kasus ini diselidiki dan diusut tuntas. Kami tidak ingin ada prasangka negatif terhadap almarhum. Dia adalah korban yang harus mendapatkan keadilan," ujar Zul, salah satu anggota keluarga korban.
Pemakaman Rizkyl Wathoni berlangsung secara khidmat di pemakaman umum Desa Sesait. Ribuan warga hadir untuk mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya, menunjukkan betapa besar simpati dan dukungan masyarakat terhadap keluarga korban.
Terpisah, pihak kepolisian membantah adanya dugaan intimidasi atau pemerasan yang dilakukan terhadap Rizkyl Wathoni. AKP Fathony, Kabag Ops Polres Lombok Utara, menyatakan bahwa kasus pencurian handphone yang melibatkan Rizkyl telah diselesaikan secara damai. "Tidak ada intimidasi atau pemerasan yang dilakukan oleh anggota kami. Kasus ini sudah selesai dengan jalan damai," tegas AKP Fathony.
Namun, keluarga korban dan sejumlah warga menuntut investigasi lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Rizkyl. Mereka meminta agar oknum yang diduga terlibat dalam intimidasi dan pemerasan diusut secara hukum.
Tragedi kematian Rizkyl Wathoni telah memicu gelombang simpati dan kemarahan di kalangan masyarakat Lombok Utara. Banyak warga yang menilai bahwa kasus ini harus menjadi perhatian serius aparat penegak hukum untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
"Kami tidak ingin ada lagi korban seperti Rizkyl. Pemerintah dan kepolisian harus bertindak tegas terhadap oknum yang menyalahgunakan wewenang," ujar salah seorang warga yang hadir dalam pemakaman.
Sementara itu, video amatir yang merekam suasana duka dan prosesi pemakaman Rizkyl Wathoni telah beredar luas di media sosial, mengundang perhatian dan empati dari netizen.
Ratusan Personel Disiagakan di Mapolsek Kayangan
Ratusan personel kepolisian masih disiagakan di sekitar Mapolsek Kayangan, Lombok Utara, memasuki hari ketiga pascapenyerangan dan pembakaran yang dilakukan oleh sekitar 200 orang dari Desa Sesait. Menurut AKP Fathoni, pengamanan ketat dilakukan untuk mengantisipasi adanya aksi susulan dari massa."Kami masih menyiagakan ratusan personel di sekitar lokasi untuk memastikan keamanan dan ketertiban," ujarnya.
Meskipun situasi saat ini disebutkan sudah berangsur kondusif, pihak kepolisian tetap waspada mengingat besarnya dampak kerusakan yang terjadi. Total kerugian akibat penyerangan dan pembakaran Mapolsek Kayangan diperkirakan mencapai Rp200 juta. Dua unit motor dinas, satu motor pribadi milik anggota polisi, dibakar oleh massa. Selain itu, dua unit laptop rusak, dan seluruh kaca di bangunan Mapolsek Kayangan juga dihancurkan.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara profesional dan menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis. "Kami memahami kemarahan masyarakat, tetapi segala sesuatu harus diselesaikan dengan cara yang baik dan sesuai hukum," kata AKP Fathoni.
(abd)
Lihat Juga :