BMKG: Gempa M5,2 Bayah Banten Masuk Kategori Megathrust Event, Tak Berpotensi Tsunami
loading...

Gempa bumi berkekuatan 5,2 magnitudo mengguncang wilayah laut Bayah, Banten tak berpotensi tsunami.Foto/SindoNews
A
A
A
BANTEN - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,2 mengguncang wilayah laut Bayah, Banten pada Sabtu (15/3/2025) pagi tadi. Meski masuk kategori megathrust event, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa tersebut masuk ke dalam kategori megathrust event dengan dibuktikan dari hiposenter dan mekanisme terjadinya gempa.
"Ini termasuk megathrust event, hiposenternya dan mekanismenya membuktikan itu," kata Daryono di Jakarta, Sabtu (15/3/2025).
Daryono menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,16° LS ; 106,13° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 59 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menujam di bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ucapnya.
Daryono menyebut gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pelabuhan Ratu, Cicurug, Kabandungan, Cidolog, Sukaraja, Simpenan, Bogor, Cianjur, Lebak, Pandeglang dengan skala intensitas III MMI, daerah Serang, Depok, Tangerang dengan skala intensitas II-III MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Lebih lanjut, Daryono mengatakan hingga pukul 07.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa tersebut masuk ke dalam kategori megathrust event dengan dibuktikan dari hiposenter dan mekanisme terjadinya gempa.
"Ini termasuk megathrust event, hiposenternya dan mekanismenya membuktikan itu," kata Daryono di Jakarta, Sabtu (15/3/2025).
Daryono menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,16° LS ; 106,13° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 59 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menujam di bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ucapnya.
Daryono menyebut gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pelabuhan Ratu, Cicurug, Kabandungan, Cidolog, Sukaraja, Simpenan, Bogor, Cianjur, Lebak, Pandeglang dengan skala intensitas III MMI, daerah Serang, Depok, Tangerang dengan skala intensitas II-III MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Lebih lanjut, Daryono mengatakan hingga pukul 07.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
(cip)
Lihat Juga :