8 Tentara Asing dan 203 Perwira TNI-Polri Ikuti Dikreg LIII Sesko TNI 2025

Senin, 03 Februari 2025 - 15:33 WIB
loading...
A A A
Kemudian, misi penelitian dalam bidang strategi perang berkelas dunia, berperan aktif dalam pengembangan dan aplikasi strategi perang modern, serta mendukung pertahanan nasional Indonesia melalui integrasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijakan inovatif.

"Misi prodi strategi perang Sesko TNI yakni menghasilkan pemimpin militer yang visioner, mampu mengelola operasi gabungan yang kompleks baik di tingkat nasional maupun multinasional, serta memiliki kepekaan terhadap perkembangan teknologi dan politik global," ujar Agus.

Selain itu, menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan merumuskan, menganalisis, dan mengimplementasikan strategi perang yang inovatif dan adaptif sesuai dinamika lingkungan strategis nasional maupun global.

Berdasarkan visi dan misi, tujuan Program Studi Strategi Perang adalah mewujudkan visi menjadi program studi terdepan dan misi dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian, pengabdian, serta pengembangan karakter di bidang strategi perang.

"Sesko TNI mencetak lulusan yang memiliki kepemimpinan visioner, mampu mengarahkan dan memimpin operasi militer dalam berbagai situasi yang kompleks. Lulusan diharapkan memiliki integritas moral dan komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan serta mampu mengambil keputusan yang strategis dan beretika," katanya.

Dikreg LIII Sesko TNI 2025 juga diharapkan menghasilkan ahli dan perencana strategi perang yang mampu merumuskan dan mengimplementasikan strategi perang inovatif dan responsif terhadap perkembangan strategi dalam penggunaan teknologi militer dan dinamika sosial politik global.

Pendidikan ini dapat menghasilkan peneliti dan analis militer yang memiliki kemampuan metodologis kuat dan mampu menghasilkan penelitian yang berkontribusi pada pengembangan ilmu strategi perang dan memberikan solusi aplikatif terhadap tantangan keamanan.

Kemudian, Dikreg LIII Sesko TNI 2025 mampu menghasilkan pembuat kebijakan pertahanan keamanan negara yang mampu merumuskan kebijakan etis dan sesuai hukum internasional serta memperhatikan hak asasi manusia dan etika perang dalam setiap aspek strategis.

"Mencetak diplomat dan negosiator militer tangguh yang mampu menjalankan peran diplomasi militer efektif dalam operasi gabungan internasional dan negosiasi strategis di tingkat global," ujar Panglima TNI.
(jon)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3703 seconds (0.1#10.140)