7 Fakta Kasus Bocah Perempuan Dianiaya di Nias Selatan, Nomor 5 Masih Misteri

Sabtu, 01 Februari 2025 - 15:59 WIB
loading...
7 Fakta Kasus Bocah...
Kisah pilu yang dialami seorang bocah perempuan NN (10) di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Foto/SindoNews
A A A
NIAS SELATAN - Kisah pilu yang dialami seorang bocah perempuan NN (10) di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara yang diduga disiksa dan dianiya selama bertahun-tahun dan menjadi perhatian dan disoroti publik.

Berikut tujuh fakta dalam kasus ini:

1. Kasusnya Terungkap usai Viral

Selama bertahun-tahun NN diduga mengalami penyiksaan dari keluarganya sendiri yakni kakek, nenek, tante, dan paman kandungnya.

Beruntung, penderitaan yang dia alami kini berakhir berkat salah seorang warga mengunggah kisahnya itu di media sosial pada Minggu, 26 Januari 2025 dan viral.



"Ini sungguh perlakuan biadab dari kecil sampai menuju umur 10 tahun disiksa habis oleh Kakek, Nenek, Bapak Udanya, dan Tantenya," tulis akun Facebook Lider Giawa dikutip Sabtu (1/2/2025).

2. Ditinggal Merantau Ayah Ibu sejak Umur 3 Tahun

Sejak ditinggal ayah dan ibunya, bocah tersebut tidak mendapatkan perlakuan baik terlebih kasih sayang dari sang kakek, nenek, tante, dan pamannya. Di rumah keluarganya itulah NN dititipkan orang tuanya.

Sejak itulah awal mula penderitaan yang selalu NN rasakan, disuruh kerja keras dan kakinya yang bengkok diduga akibat penganiayaan oleh tante dan pamannya.

"Kedua orang tuanya telah lama bercerai dan pergi merantau ke luar Nias. Anak itu dititip ke keluarga dekat orangtuanya," ujar Humas Polres Nias Selatan, Bripda M Diwan Hulu.

3. Tante Ditetapkan Tersangka

Seorang Tante berinisal D (18) ditetapkan tersangka atas dugaan penganiayaan terhadap keponakannya NN, D cubit paha kanan atas NN hingga mengakibatkan luka lebam.

"Satu orang sudah ditetapkan tersangka inisial D. Hal itu berdasarkan hasil visum luar dan berkesesuaian dengan keterangan korban (bocah)," kata Ferry.

4. Motif Tante Aniaya NN soal HP

Motif dari seorang D tega menganiaya NN bocah berinisial NN (10) dipicu lantaran kesal handphone miliknya dipinjam korban, tentenya itu tak mengizinkan dan aniaya korban.

"Motif tersangka D karena merasa kesal, handphone-nya dipinjam korban dan tak diberikan lalu mencubit paha atas sebelah kanan korban hingga luka lebam," ujar Kapolres Nias Selatan AKBP Ferry Mulyana Sunarya, Jumat, 31 Januari 2025 siang.

5. Keberadaan Orang Tua NN Tak Diketahui

Meski NN saat ini tengah viral hingga menjadi konsumsi publik secara nasional, namun keberadaan ayah dan ibunya itu tidak diketahui sejak bercerai dan pergi merantau. Kedua orang tuanya itu mencari kehidupan masing-masing. Ayahnya dikabarkan ke Aceh dan ibunya ke Medan.

"Orang tuanya telah lama pergi dan menitipkan NN kepada keluarganya sejak dia berumur 3 tahun. Namun sampai saat ini keberadaan keluarga tersebut tidak diketahui," ujar Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, Kamis (30/1/2025).

6. Kaki Korban yang Bengkok Disebut Bawaan Lahir

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara, dr Nelly Fitriani, bahwa hasil pemeriksaan medis kaki NN yang bengkok menunjukkan bawaan lahir.

"Hasil rontgen sudah keluar. Dari foto thorax, ditemukan kelainan tulang belakang melengkung, yang merupakan kelainan kongenital atau bawaan lahir. Pada kaki juga tidak tampak ada patahan, jadi kondisi tersebut sudah ada sejak lahir," jelas dr. Nelly.

Ia menambahkan anak itu juga mengalami stunting dan memiliki bentuk kaki O. "Namun, secara umum kondisinya dalam keadaan sehat dan tidak memerlukan rujukan ke RSUP Haji Adam Malik," katanya.

7. Tetangga Mengaku Kaki NN sejak Ditinggal Orang Tuanya Sehat

Tetangga NN bernama Ukiran Giawa mengaku mengetahui dengan jelas keadaan bocah itu dari umur tiga tahun ketika ditinggal kedua orang tuanya. Saat itu NN sehat dan tidak ada kelainan di kakinya, bisa berdiri normal seperti anak-anak pada umumnya.

"Dulu kakinya itu tidak seperti sekarang, dulu sehat tidak bengkok, saat ditinggal orang tuanya umur 3 tahun dia sehat, gemuk dan kakinya normal belum bengkok," kata Ukiran Giawa, Sabtu (1/2/2025).

Bahkan diungkapkan oleh tetangga NN tersebut, dirinya sering ke rumah NN untuk membeli bahkan memasak di sana. Ukuran Giawa mengaku dulu ia honor di sebuah sekolah tepatnya berada di belakang rumah NN, dan saat itu rumahnya NN ada kantin.

"Saya sering ke rumahnya (NN), bahkan memasak di sana karena dulu saya honor di SD Hilikara belakang rumahnya, dan rumahnya itu ada kantin jadi sering ke sana. Terkadang saat di sana, dia cerita jika saat itu dipukuli tantenya dan pamannya ketika kami tanya kenapa kamu," ungkapnya.

Kasus ini menjadi dilema di tengah masyarakat. Di satu sisi, ada kesaksian dari tetangga yang melihat NN dengan kaki normal. Di sisi lain, ada hasil pemeriksaan medis yang menunjukkan kelainan bawaan lahir.

Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. Masyarakat berharap agar kasus ini dapat segera diselesaikan dan NN mendapatkan keadilan.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1045 seconds (0.1#10.140)