Rudianto Lallo Nilai Sistem Pengamanan di Kantor DPRD Masih Lemah
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo menilai pengamanan di kantor Kantor DPRD , masih lemahnya pengamanan usai aksi demo mahasiswa yang berujung pengrusakan di ruang paripurna, Selasa, (01/09/2020).
Dihubungi via seluler Rudianto mengaku prihatin dengan hal ini, sekaligus menjadi koreksi pribadi ke DPRD untuk melakulan sejumlah pembenahan utamanya pada keamanan kantor. Terlebih aksi yang berlangsung semalaman di ruang paripurna tersebut dianggap cukup fatal.
"Ini menjadi koreksi kami selaku pimpinan DPRD untuk mengevaluasi sistem pengamanan DPRD yang dinilai lemah dan mudah dimasuki orang padahal sekretariat DPRD sudah menyiapkan lokasi penyampaian aspirasi," ujar Rudianto.
Dikatakannya pihaknya bakal melakukan sejumlah evaluasi kerja sekretariat guna memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali. Namun dirinya masih belum bisa memastikan kapan rencana tersebut dilakukan. Rudianto mengaku masih akan melakukan sejumlah pembicaraan internal bersama pimpinan DPRD .
"Kita akan evaluasi kinerja sekretariat atas kecolongan atau pembiaran aksi anarkis di ruang rapat Paripurna. Ruang rapat Paripurna hanya dipakai pada saat rapat Paripurna. Nah kenapa bisa pendemo masuk ke lokasi tersebut, harusnya bisa diantisipasi. Apalagi demo tersebut katanya datang sore dan menginap, mengapa tidak (ada) pemberitahuan ke kami selaku Pimpinan DPRD , nanti ada kejadian baru dilaporkan ke kami, ini yang kami sayangkan," tuturnya.
Lebih jauh dia mengaku menyayangkan aksi pengrusakan tersebut apalagi aset yang dirusak milik negara. Dirinya mempercayakan penuh persoalan tersebut ke pihak kepolisian untuk dituntaskan sepenuhnya.
"Atas peristiwa anarkis tersebut kita serahkan ke pihak berwajib untuk mengusut motif dan pengrusakan aset negara tersebut," katanya.
Dihubungi via seluler Rudianto mengaku prihatin dengan hal ini, sekaligus menjadi koreksi pribadi ke DPRD untuk melakulan sejumlah pembenahan utamanya pada keamanan kantor. Terlebih aksi yang berlangsung semalaman di ruang paripurna tersebut dianggap cukup fatal.
"Ini menjadi koreksi kami selaku pimpinan DPRD untuk mengevaluasi sistem pengamanan DPRD yang dinilai lemah dan mudah dimasuki orang padahal sekretariat DPRD sudah menyiapkan lokasi penyampaian aspirasi," ujar Rudianto.
Dikatakannya pihaknya bakal melakukan sejumlah evaluasi kerja sekretariat guna memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali. Namun dirinya masih belum bisa memastikan kapan rencana tersebut dilakukan. Rudianto mengaku masih akan melakukan sejumlah pembicaraan internal bersama pimpinan DPRD .
"Kita akan evaluasi kinerja sekretariat atas kecolongan atau pembiaran aksi anarkis di ruang rapat Paripurna. Ruang rapat Paripurna hanya dipakai pada saat rapat Paripurna. Nah kenapa bisa pendemo masuk ke lokasi tersebut, harusnya bisa diantisipasi. Apalagi demo tersebut katanya datang sore dan menginap, mengapa tidak (ada) pemberitahuan ke kami selaku Pimpinan DPRD , nanti ada kejadian baru dilaporkan ke kami, ini yang kami sayangkan," tuturnya.
Lebih jauh dia mengaku menyayangkan aksi pengrusakan tersebut apalagi aset yang dirusak milik negara. Dirinya mempercayakan penuh persoalan tersebut ke pihak kepolisian untuk dituntaskan sepenuhnya.
"Atas peristiwa anarkis tersebut kita serahkan ke pihak berwajib untuk mengusut motif dan pengrusakan aset negara tersebut," katanya.
(agn)