Drainase Belum Terkonesi ke Saluran Kota, Tembok Pagar Kolam Resapan Roboh

Rabu, 05 Februari 2020 - 09:28 WIB
Drainase Belum Terkonesi ke Saluran Kota, Tembok Pagar Kolam Resapan Roboh
Drainase Belum Terkonesi ke Saluran Kota, Tembok Pagar Kolam Resapan Roboh
A A A
BATAM - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu sore (29/1/2020), mengakibatkan tembok pagar kolam resapan di depan Ruko Blok F Mega superblok Pollux Meisterstadt Batam atau Pollux Habibie Batam roboh. Bukan hanya itu, sejumlah material bangunan tembok juga hanyut ke arah Perumahan Citra Batam yang lokasinya bersisian langsung dengan dinding sepanjang sekitar 25 meter itu.

General Manager Pollux Meisterstadt Batam Richie Laseduw mengatakan, musibah yang bersifat force majeur ini terjadi akibat belum terkoneksinya drainase di proyek dengan drainase kota sehingga area resapan meluap dan meruntuhkan dinding.

“Karena meluap, air cukup banyak tertampung pada area kolam resapan depan Ruko Blok F dan mengalir ke tembok pagar kolam resapan sehingga mengakibatkan pagar tersebut roboh. Hal itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan drainase yang belum terhubung,” ucapnya.

Pascakejadian tersebut, selaku pengembang, pihaknya bertanggung jawab dan langsung melakukan beberapa langkah. Di antaranya, meminta pihak kontraktor segera membersihkan area yang terdampak robohnya pagar serta mendata rumah dan barang warga di Perumahan Citra Batam yang terkena kerusakan untuk selanjutnya dilakukan penggantian kerugian.

Menurut Richie, tidak kurang 75 tenaga harian, staf, dan keamanan Pollux Meisterstadt yang dibantu sejumlah warga, pemerintah kota, serta kepolisian turun ke lokasi untuk bekerja sama melakukan pembersihan. Tiga unit ekskavator dan tujuh unit dump truck juga diturunkan ke lokasi kejadian untuk mempermudah pembersihan puing-puing beton.

“Sehari setelah kejadian atau pada 30 Januari 2020 sekitar pukul 05.00 WIB, jalan yang tertutup puing dan lumpur sudah bersih dan kembali dapat dilalui kendaraan. Meski begitu, pembersihan masih tetap berlangsung sampai hari ini (Selasa, 3/2) hingga besok (Rabu, 4/2). Bahkan, tenaga harian kami tambahkan sekitar 50 orang,” tutur Richie.

Sebagai antisipasi penanggulangan sementara, dalam lahan proyek juga dibuat tambahan kolam retensi dan pompa sebanyak tiga unit. Hal ini dilakukan sambil menunggu pembangunan tembok pagar kolam resapan yang baru.

Nantinya dilakukan perhitungan dan desain ulang untuk bangunan pagar dan saluran di lahan proyek maupun luar proyek. Termasuk, akan dibuat dua buah sumur resapan yang berada di Perumahan Citra sesuai desain konsultan amdal.

“Selanjutnya, proses desain pagar baru berikut perhitungannya akan dimintakan persetujuan ke dinas terkait sebelum dilaksanakan. Karena itu, secepat mungkin pihak Pollux akan membuat kembali bangunan tembok pagar kolam resapan di depan ruko Blok F tersebut,” katanya.

Dia menambahkan, perseroan berkomitmen terus menjamin pembangunan proyek Pollux Habibie Batam dengan mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan, baik ke pada pekerja proyek maupun masyarakat sekitar.

Sementara itu, Dian Adi Cahyono, Project Manager PTPP (Persero) Tbk selaku maincontractor proyek pembangunan Pollux Habibie, mengatakan, pihaknya membantah isu yang berkembang di masyarakat sejak dua hari terakhir yang menyatakan bahwa konstruksi bangunan apartemen Pollux Habibie mengalami kemiringan sehingga dianggap tidak layak.

“Gedung apartemen dan maldikerjakan dengan metode dan quality control yang kontinu sehingga PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor utama proyek pembangunan Pollux Habibie menjamin kualitas dan tentu memenuhi spesifikasi dan persyaratan berlaku,” ujar Dian.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.0051 seconds (0.1#10.140)