Bayi Diduga Tertukar Dalam Kondisi Meninggal, RS di Cempaka Putih Fasilitasi Tes DNA
loading...
A
A
A
“Saya nggak sempat baca semua. Pak, tanda tangan dulu saja. Katanya ini surat izin untuk memasang oksigen tambahan. Gitu doang ngomongnya, oksigen tambahan,” ucapnya.
Keesokan harinya, MR diberitahu oleh pihak RS bahwa bayinya sudah meninggal dunia. MR mengaku tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya bahkan hanya menerima jasad bayinya dari rumah sakit sudah dalam kondisi terbungkus kain kafan.
Setelah itu, pihak RS meminta MR memakamkan jasad bayinya. MR pun memakamkan jasad anaknya di TPU kawasan Cilincing.
Sehari setelahnya, istri MR meminta agar makam tersebut dibongkar karena ingin melihat jasad anaknya. MR meminta izin pada TPU untuk membongkar makam.
Saat itu, TPU memberikan izin dengan syarat tidak memviralkan terkait pembongkaran makam. Setelah dibongkar, MR dan pihak keluarga lainnya kaget melihat kondisi jasad bayi.
Menurut MR, jasad bayi yang ada dalam kubur berbeda dengan apa yang tercatat direkam medis rumah sakit. Bayi yang MR kuburkan tingginya sekitar 70-80 cm, sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 cm.
“Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari,” ujar MR.
Lihat Juga: Ciputra Hospital Surabaya Gandeng SMG-Curie Oncology Bangun Pusat Perawatan Kanker Berstandar Singapura
Keesokan harinya, MR diberitahu oleh pihak RS bahwa bayinya sudah meninggal dunia. MR mengaku tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya bahkan hanya menerima jasad bayinya dari rumah sakit sudah dalam kondisi terbungkus kain kafan.
Setelah itu, pihak RS meminta MR memakamkan jasad bayinya. MR pun memakamkan jasad anaknya di TPU kawasan Cilincing.
Sehari setelahnya, istri MR meminta agar makam tersebut dibongkar karena ingin melihat jasad anaknya. MR meminta izin pada TPU untuk membongkar makam.
Saat itu, TPU memberikan izin dengan syarat tidak memviralkan terkait pembongkaran makam. Setelah dibongkar, MR dan pihak keluarga lainnya kaget melihat kondisi jasad bayi.
Menurut MR, jasad bayi yang ada dalam kubur berbeda dengan apa yang tercatat direkam medis rumah sakit. Bayi yang MR kuburkan tingginya sekitar 70-80 cm, sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 cm.
“Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari,” ujar MR.
Lihat Juga: Ciputra Hospital Surabaya Gandeng SMG-Curie Oncology Bangun Pusat Perawatan Kanker Berstandar Singapura
(jon)