Duta Petani Andalan Terus Merambah Pasar Ekspor Baby Buncis Kenya

Sabtu, 02 Mei 2020 - 19:04 WIB
loading...
Duta Petani Andalan Terus Merambah Pasar Ekspor Baby Buncis Kenya
Ulus Pirmawan dengan sayuran Baby Buncis Kenya andalan yang siap diekspor ke sejumlah negara. Foto/Dok.Humas BBPP Lembang
A A A
BANDUNG BARAT - Corona memang susah dicegah. Tapi untuk urusan ekonomi, kita tak boleh kalah oleh wabah. Itulah yang dilakukan Ulus Pirmawan, Duta Petani Andalan (DPA) Pembangunan Pertanian asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Di tengah pandemi yang masih berlangsung, lelaki 46 tahun itu sedang mempersiapkan ekspor sayuran baby buncis Kenya ke sejumlah negara tetangga.

"Rencananya, Juni nanti saya ekspor Baby Buncis Kenya dengan volume 10-15 ton per bulan dengan harga Rp18.000 per kilogram,” kata Ulus, Sabtu (2/5/2020). (Baca : Beromzet Rp100 Juta per Bulan, Duta Petani Milenial Ini Ingin Ciptakan Regenerasi)

Selain dari hasil budidaya sendiri, buncis yang akan diekspor juga berasal dari petani mitra Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Wargi Panggupay. Pusat pelatihan ini merupakan salah satu binaan BBPP Lembang, memiliki luas lahan 6 hektare dengan tujuh green house cabai rawit, cabai merah, tomat, lettuce, romaine, dan brokoli.

Bersama lima kelompok tani binaan, P4S Wargi Panggupay juga memasok sayuran ke berbagai pasar di Bandung, Yan’s Fruit and Vegetables supplier sayuran milik alumni magang Jepang, dan juga memasok 60 komoditas sayuran ke Toko Tani Indonesia di Jakarta dan Bogor.

Ulus adalah satu dari 66 petani Indonesia binaan Kementerian Pertanian yang mengawali bisnis pertanian pada 1993. Dia menjadi salah satu role model sukses bisnis pertanian dan pemberdayaan masyarakat.

Hal ini ditandai dengan bukti berbagai penghargaan yang diraih bersama dengan kelompok taninya. Salah satunya yaitu penghargaan Petani Teladan oleh Food Agriculture Organization (FAO) pada 2017. Belum

Pengukuhan Ulus sebagai DPA oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo belum lama ini, bertujuan untuk mempercepat regenerasi petani. Pengembangan sektor pertanian agar lebih prospektif memang memerlukan petani muda.

“Saya percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian, bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik," ujar Ulus. (Baca : Duta Petani Milenial Kembangkan Pemasaran Sayuran Online dan Berbasis Ekspor)

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menambahkan, DPA diharapkan mampu menarik generasi milenial lain untuk ikut berwirausaha pertanian. Selain itu, membantu dan menjadi corong Kementerian Pertanian dengan mempercepat advokasi kepada masyarakat terutama berkaitan dengan program Kementerian Pertanian.

"Tujuannya agar program tersebut dapat dilaksanakan dengan cepat di lapangan, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan di masyarakat," tuturnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1013 seconds (0.1#10.140)