Ditanya Soal UMKM dan Belajar Tatap Muka, Ini Kata Bupati Rembang

Senin, 31 Agustus 2020 - 09:01 WIB
loading...
Ditanya Soal UMKM dan Belajar Tatap Muka, Ini Kata Bupati Rembang
Bupati Rembang, Abdul Hafidz (tengah) dialog dengan warga, ketika berlangsung talk show Suworo Ndeso, Minggu malam (30/8/2020). Foto/iNews/Musyafa Musa
A A A
REMBANG - Bupati Rembang , Abdul Hafidz menyebut soal modal bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan kapan pelajar masuk sekolah lagi, di tengah pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai.

(Baca juga: Penyelidikan Berlanjut, 3 Aktor Pengeroyokan Brimob Diperiksa )

Hal itu ia beberkan ketika berlangsung talk show Suworo Ndeso di Pendopo Museum Kartini Rembang , Minggu (30/8/2020) malam. Dia mengatakan, jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Rembang mencapai 40 ribuan.

Namun setelah diverifikasi, perkiraan yang berhak mendapatkan bantuan modal dari Pemkab Rembang , hanya delapan ribuan orang. Masing-masing akan menerima suntikan modal Rp2,4 Juta, agar mereka bisa bangkit lagi.

"Karena sekarang UMKM klenger (pingsan-Red), jadi harus didukung. Mereka akan kita kasih modal. Sayangnya pemerintah belum mampu menjamah semua UMKM. Jadi dicek satu per satu, dari situ ketahuan mana yang sangat perlu modal," terangnya.

Ketika talk show, Hafidz juga menerima keluhan seputar pembelajaran daring (online) yang membuat pengeluaran masyarakat meningkat, akibat membeli kuota internet. "Saya ke desa-desa menampung semua keluhan. Kalau wong tani per Minggu harus beli Rp30-50 ribu untuk beli kuota, ya jelas keberatan," imbuh Hafidz.

(Baca juga: 2 Dokter Positif COVID-19, IGD RSUD Sultan Iskandar Muda Ditutup )

Imbas lain, waktu orang tua menjadi tersita, karena harus menunggu anak-anaknya belajar. Apalagi jika orang tua ternyata tidak memahami materi pelajaran, kondisinya pasti akan lebih parah.

"Ketika anak nggak tahu, kemudian tanya sama bapak ibunya, lha orang tuanya longa-longo nggak paham, anaknya akan bilang oh jebule bapak ku goblok. Lhah, keluhan-keluhan seperti ini yang saya tampung, untuk menentukan kebijakan," tandasnya.

Menurut Hafidz, hingga Minggu (30/8/2020) malam 50 an orang di Kabupaten Rembang , masih terpapar COVID-19 , rinciannya 15 orang isolasi mandiri dan 35 orang menjalani perawatan di rumah sakit.

Berdasarkan perhitungan, dalam rentang waktu 1-2 minggu ke depan, trend COVID-19 akan semakin menurun. Kalau prediksi ini tepat, proses pembelajaran tatap muka di sekolah akan segera dimulai.

(Baca juga: Bantuan Subsidi Upah Tak Harus Lewat Rekening Bank Pemerintah )

Sekarang, Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang , masih merancang konsep pembelajaran tatap muka, dengan tetap mengacu standar protokol kesehatan.

"Saat ini Kabupaten Rembang masuk zona kuning, pak Menteri Pendidikan menyampaikan kalau zona kuning, boleh pembelajaran tatap muka. Dinas Pendidikan sudah saya perintahkan untuk merancang, sambil melihat perkembangan COVID-19 di Kabupaten Rembang . Masih tahap kajian," tutur Hafidz.

Lebih lanjut bupati yang berusia 58 tahun ini menimpali vaksin COVID-19 masih proses uji. Maka untuk menangkal penyebaran, kebiasaan memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan, harus selalu dijalankan.

"Kabar yang saya ikuti, vaksin mulai diproduksi pertengahan tahun ini. Saya ibaratkan kendaraan, ada rem dan gas, keduanya harus berimbang. Satu sisi aktivitas tetap beralan, tapi di sisi lain kita cegah penularan COVID-19 ," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1394 seconds (0.1#10.140)