Ditanya Soal UMKM dan Belajar Tatap Muka, Ini Kata Bupati Rembang
loading...
A
A
A
Berdasarkan perhitungan, dalam rentang waktu 1-2 minggu ke depan, trend COVID-19 akan semakin menurun. Kalau prediksi ini tepat, proses pembelajaran tatap muka di sekolah akan segera dimulai.
(Baca juga: Bantuan Subsidi Upah Tak Harus Lewat Rekening Bank Pemerintah )
Sekarang, Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang , masih merancang konsep pembelajaran tatap muka, dengan tetap mengacu standar protokol kesehatan.
"Saat ini Kabupaten Rembang masuk zona kuning, pak Menteri Pendidikan menyampaikan kalau zona kuning, boleh pembelajaran tatap muka. Dinas Pendidikan sudah saya perintahkan untuk merancang, sambil melihat perkembangan COVID-19 di Kabupaten Rembang . Masih tahap kajian," tutur Hafidz.
Lebih lanjut bupati yang berusia 58 tahun ini menimpali vaksin COVID-19 masih proses uji. Maka untuk menangkal penyebaran, kebiasaan memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan, harus selalu dijalankan.
"Kabar yang saya ikuti, vaksin mulai diproduksi pertengahan tahun ini. Saya ibaratkan kendaraan, ada rem dan gas, keduanya harus berimbang. Satu sisi aktivitas tetap beralan, tapi di sisi lain kita cegah penularan COVID-19 ," pungkasnya.
(Baca juga: Bantuan Subsidi Upah Tak Harus Lewat Rekening Bank Pemerintah )
Sekarang, Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang , masih merancang konsep pembelajaran tatap muka, dengan tetap mengacu standar protokol kesehatan.
"Saat ini Kabupaten Rembang masuk zona kuning, pak Menteri Pendidikan menyampaikan kalau zona kuning, boleh pembelajaran tatap muka. Dinas Pendidikan sudah saya perintahkan untuk merancang, sambil melihat perkembangan COVID-19 di Kabupaten Rembang . Masih tahap kajian," tutur Hafidz.
Lebih lanjut bupati yang berusia 58 tahun ini menimpali vaksin COVID-19 masih proses uji. Maka untuk menangkal penyebaran, kebiasaan memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan, harus selalu dijalankan.
"Kabar yang saya ikuti, vaksin mulai diproduksi pertengahan tahun ini. Saya ibaratkan kendaraan, ada rem dan gas, keduanya harus berimbang. Satu sisi aktivitas tetap beralan, tapi di sisi lain kita cegah penularan COVID-19 ," pungkasnya.
(eyt)