Bantu Kemandirian Usaha Mustahik, BAZNAS RI Resmikan BMD di Tulungagung
loading...
A
A
A
TULUNGAGUNG - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meresmikan BAZNAS Microfinance Desa (BMD) di Tulungagung sebagai salah satu langkah strategis BAZNAS untuk mendukung kemandirian serta pengembangan usaha mikro dan kecil yang dikelola oleh para mustahik. Peresmian BMD ini diselenggarakan di Kantor BMD Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (15/11/2024).
Turut hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum Nur Chamdani, Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Tulungagung Heru Suseno, Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Timur Ali Maschan Moesa, Kepala Kantor Kemenag Tulungagung Nasim, serta perwakilan mustahik penerima manfaat.
Dalam sambutannya, Pimpinan BAZNAS RI Nur Chamdani mengatakan, dengan hadirnya BMD, diharapkan para mustahik di Tulungagung dapat lebih mandiri secara ekonomi melalui pendampingan serta pembiayaan yang diberikan.
"BMD merupakan program unggulan BAZNAS yang telah sukses membantu ribuan pelaku usaha mikro di berbagai daerah. Program ini mengusung konsep pembiayaan tanpa bunga (qardhul hasan), sehingga memudahkan para mustahik untuk mengembangkan usahanya tanpa terbebani oleh cicilan yang memberatkan," kata Nur Chamdani.
Menurut Nur Chamdani, BMD merupakan program penyaluran dana ZIS BAZNAS yang bergerak pada layanan keuangan mikro yang ditujukan untuk para mustahik pelaku usaha mikro dalam bentuk pembiayaan permodalan dan pendampingan pengembangan usaha.
"Melalui BMD, BAZNAS berupaya memberikan akses permodalan yang lebih inklusif agar para mustahik dapat bangkit kembali dan mengembangkan usaha mereka," tuturnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, terdapat 25 titik BMD yang tersebar di 17 provinsi, salah satunya adalah BMD Tulungagung yang mulai diinisiasi pada Juli 2024. Di Provinsi Jawa Timur sendiri, BMD Tulungagung menjadi BMD ke-4 setelah BMD Sawojajar, Malang, BMD Sampang, dan BMD Ponorogo.
"Inisiasi BMD di Kabupaten Tulungagung diimplementasikan melalui kemitraan antara BAZNAS RI dengan BAZNAS Kabupaten Tulungagung, terdapat sharing cost antara BAZNAS RI dan BAZNAS Kabupaten Tulungagung, di mana BAZNAS Kabupaten Tulungagung menyediakan kantor BMD dan juga dukungan anggaran sebesar Rp82.282.500 yang digunakan untuk renovasi kantor, penyediaan inventaris kantor, dan kegiatan launcing," ujarnya.
Peresmian BMD Tulungagung ini juga menjadi bagian dari upaya BAZNAS untuk memperluas jangkauan layanan kepada mustahik di seluruh Indonesia. Semakin banyaknya BMD yang dibuka di berbagai daerah, BAZNAS optimistis bisa memberdayakan lebih banyak mustahik dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam membantu para mustahik menuju kemandirian ekonomi,” ucapnya.
Turut hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum Nur Chamdani, Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Tulungagung Heru Suseno, Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Timur Ali Maschan Moesa, Kepala Kantor Kemenag Tulungagung Nasim, serta perwakilan mustahik penerima manfaat.
Dalam sambutannya, Pimpinan BAZNAS RI Nur Chamdani mengatakan, dengan hadirnya BMD, diharapkan para mustahik di Tulungagung dapat lebih mandiri secara ekonomi melalui pendampingan serta pembiayaan yang diberikan.
"BMD merupakan program unggulan BAZNAS yang telah sukses membantu ribuan pelaku usaha mikro di berbagai daerah. Program ini mengusung konsep pembiayaan tanpa bunga (qardhul hasan), sehingga memudahkan para mustahik untuk mengembangkan usahanya tanpa terbebani oleh cicilan yang memberatkan," kata Nur Chamdani.
Menurut Nur Chamdani, BMD merupakan program penyaluran dana ZIS BAZNAS yang bergerak pada layanan keuangan mikro yang ditujukan untuk para mustahik pelaku usaha mikro dalam bentuk pembiayaan permodalan dan pendampingan pengembangan usaha.
"Melalui BMD, BAZNAS berupaya memberikan akses permodalan yang lebih inklusif agar para mustahik dapat bangkit kembali dan mengembangkan usaha mereka," tuturnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, terdapat 25 titik BMD yang tersebar di 17 provinsi, salah satunya adalah BMD Tulungagung yang mulai diinisiasi pada Juli 2024. Di Provinsi Jawa Timur sendiri, BMD Tulungagung menjadi BMD ke-4 setelah BMD Sawojajar, Malang, BMD Sampang, dan BMD Ponorogo.
"Inisiasi BMD di Kabupaten Tulungagung diimplementasikan melalui kemitraan antara BAZNAS RI dengan BAZNAS Kabupaten Tulungagung, terdapat sharing cost antara BAZNAS RI dan BAZNAS Kabupaten Tulungagung, di mana BAZNAS Kabupaten Tulungagung menyediakan kantor BMD dan juga dukungan anggaran sebesar Rp82.282.500 yang digunakan untuk renovasi kantor, penyediaan inventaris kantor, dan kegiatan launcing," ujarnya.
Peresmian BMD Tulungagung ini juga menjadi bagian dari upaya BAZNAS untuk memperluas jangkauan layanan kepada mustahik di seluruh Indonesia. Semakin banyaknya BMD yang dibuka di berbagai daerah, BAZNAS optimistis bisa memberdayakan lebih banyak mustahik dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam membantu para mustahik menuju kemandirian ekonomi,” ucapnya.