Korban Penembakan yang Tewas Izin ke Keluarga Ingin ke Pelelangan Ikan

Minggu, 30 Agustus 2020 - 18:05 WIB
loading...
Korban Penembakan yang...
Keluarga penembakan saat menunggu di IGD Rumah Sakit Bhayangkara. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Anjas (23), korban tewas dalam insiden penembakan yang dilakukan oknum anggota polisi di Jalan Barukang Kecamatan Ujung Tanah Makassar, Minggu, (30/08/2020) sempat izin ke orang tuanya ingin ke pelelangan ikan Paotere.

Hal ini disampaikan oleh ayahkandungnya yang bernama Jawad. Ia menuturkan sebelum insiden berdarah tersebut terjadi, anaknya meminta izin untuk menginap di rumah temannya karena ingin ke tempat pelelangan ikan.



Sehingga Jawad tidak mengetahui pasti bagaimana kronologis anak lelakinya terkena tembakan , hingga kritis dan akhirnya meninggal dunia di RS Bhayangkara.

"Tapi saya dengar tembakan banyak sekali. Pas teriak Binmas jangan menembak , baru berhenti menembak . Itu saja Binmas bergetar karena hampir juga dia kena tembak. Pas berhenti dikejar sama warga," tutur pria 52 tahun ini di RS Bhayangkara.

Insiden penembakan yang terjadi dini hari tadi saat ini sementara ditangani bidang Propam Polda Sulsel. Bahkan enam oknum anggota polisi yang diduga berada di lokasi tersebut sudah diperiksa.

Kapolres Pelabuhan Makassar , AKBP Kadarislam menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi karena pihak kepolisian dari Polres Pelabuhan dan Polsek Ujung Tanah terdesak akibat anggotanya diteriaki pencuri oleh warga yang sedang berpesta minuman keras, sehingga insiden tersebut terjadi.

Dirinya menjelaskan bahkan beberapa petugas patroli yang tiba di lokasi membantu menghalau massa, sayang Tim Respons Polres Pelabuhan juga mendapat perlawanan warga dengan melakukan pelemparan.

"Kita mau tahu sejauh mana keterlibatan, dugaan sementara pasti salah tembaklah. Tapi masih kita dalami. Iya peluru tajam," tukas mantan Kapolres Bone itu.

Dia menambahkan atas kejadian tersebut, enam anggotanya sedang diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel, namun Kadarislam belum merinci siapa-siapa saja yang diperiksa.

Jelasnya, enam orang itu merupakan anggota Polsek Ujung Tanah dan Polres Pelabuhan dirinya juga mengaku kemungkinan akan bertambah karena lebih dari enam itu anggota di tempat kejadian perkara.

Selain itu dia mengatakan pendalaman dilakukan untuk menyingkapi adanya unsur-unsur kesengajaan dan kelalaian standar operasional prosedur penggunaan senjata api. Meski demikian Kadarislam menjamin akan mengungkap kasus ini secara transparan ke publik.

"Korban sementara kita berikan penanganan terbaik. Saya jamin kami transparan kalau ada anggota yang salah, pasti kita akan tindak, tidak ada kami tutup-tutupi," tegas perwira menengah polisi berpangkat dua bunga ini.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3055 seconds (0.1#10.140)