Tahun Baru 2020, Tujuh Desa di Lebak Diterjang Banjir Bandang
A
A
A
LEBAK - Pada awal tahun baru 2020, banjir bandang menerjang tujuh desa di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten. Banjir akibat meluapnya air di dua sungai, yakni sungai Ciberang dan Cimangenteun.
Camat Cipanas Najamudin mengatakan, air mulai meluap dan masuk ke desa Rabu (1/1/2020) pukul 06.00 WIB. Hingga saat ini, banjir menggenangi tujuh desa di Kecamatan Cipanas, Lebak.
"Ini Sangat luar biasa, tujuh desa terdampak. Air masuk dari jam 6 pagi, Air dari dua sungai yang meluap," kata Najmudin saat dihubungi.
Ketujuh desa tersebut, yakni Desa Sipayung, Talagahiang, Cipanas, Bintang Resmi, Bintang Sari, Sukasari dan Luhur Jaya. Bahkan, tingginya air membuat sekitar 100 santriwati di salah satu ponpes di Kampung Nunggul, Desa Sukasari terjebak banjir dan menunggu bantuan dari tim SAR.
"Ada yang terjebak banjir 100 orang santri semuanya perempuan di Kampung Nunggul, Desa Sukasari terjebak enggak bisa keluar. Tiga orang di tengah sawah juga ada yang terjebak," ujarnya.
Saat ini, warga sudah pada mengungsi ke tempat-tempat seperti gedung sekolah, masjid yang dirasa lebih aman. Warga khawatir air semakin meninggi. "Sudah pada mengungsi warga di sini, barang berharga mobil, hewan ternak engga bisa selamat hanyut kebawa derasanya air," ucapnya.
Warga yang mengungsi saat ini membutuhkan bahan pokok, dapur umum, pakaian, tenda serta bantuan tim SAR untuk mengevakuasi warga yang terjebak.
Camat Cipanas Najamudin mengatakan, air mulai meluap dan masuk ke desa Rabu (1/1/2020) pukul 06.00 WIB. Hingga saat ini, banjir menggenangi tujuh desa di Kecamatan Cipanas, Lebak.
"Ini Sangat luar biasa, tujuh desa terdampak. Air masuk dari jam 6 pagi, Air dari dua sungai yang meluap," kata Najmudin saat dihubungi.
Ketujuh desa tersebut, yakni Desa Sipayung, Talagahiang, Cipanas, Bintang Resmi, Bintang Sari, Sukasari dan Luhur Jaya. Bahkan, tingginya air membuat sekitar 100 santriwati di salah satu ponpes di Kampung Nunggul, Desa Sukasari terjebak banjir dan menunggu bantuan dari tim SAR.
"Ada yang terjebak banjir 100 orang santri semuanya perempuan di Kampung Nunggul, Desa Sukasari terjebak enggak bisa keluar. Tiga orang di tengah sawah juga ada yang terjebak," ujarnya.
Saat ini, warga sudah pada mengungsi ke tempat-tempat seperti gedung sekolah, masjid yang dirasa lebih aman. Warga khawatir air semakin meninggi. "Sudah pada mengungsi warga di sini, barang berharga mobil, hewan ternak engga bisa selamat hanyut kebawa derasanya air," ucapnya.
Warga yang mengungsi saat ini membutuhkan bahan pokok, dapur umum, pakaian, tenda serta bantuan tim SAR untuk mengevakuasi warga yang terjebak.
(wib)