Wujudkan Pesantren Sehat, Dosen Unusa Berdayakan Santri Kelola Sampah Bernilai Ekonomi

Senin, 04 November 2024 - 17:31 WIB
loading...
Wujudkan Pesantren Sehat,...
Dosen Unusa melakukan pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Al Hikam Bangkalan, Madura. Para dosen Unusa mengajak santri mengelola sampah bernilai ekonomi. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
BANGKALAN - Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ( Unusa ) mendorong terwujudnya lingkungan pondok pesantren yang sehat. Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), para dosen mengajak santri mengelola sampah bernilai ekonomi.

Hal ini dilakukan di Pondok Pesantren Al Hikam Bangkalan, Madura. Pesantren yang berdiri sejak 14 tahun yang lalu itu mempunyai santri 2.000 orang putra dan putri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 80 persen menetap di pondok dan sisanya dari luar.

Banyaknya santri di pesantren Salafiah yang terletak di daerah Tanjung, Burneh, Bangkalan ini membuat kondisi kebersihan lingkungan perlu diperhatikan. "Kebersihan lingkungan di pondok pesantren sudah diupayakan dengan baik oleh seluruh komponen pondok pesantren. Namun untuk masalah sampah sehari-hari masih ada yang berserakan meskipun sudah ada tempat pembuangan sampah," kata dosen Unusa Dr Ima Nadatien, Senin (4/11/2024).

Menurutnya, para santri di asrama membiarkan sampah berserakan dan tidak dibuang pada tempatnya. Sebagian sampah dimusnahkan dengan membakar. Kondisi seperti ini menjadikan lingkungan pondok pesantren terancam karena polusi udara yang tidak bisa dihindari.

Sebagai Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat, Ima menilai kebiasaan tersebut menjadi perilaku yang merugikan kesehatan. Menurut salah satu pengelola pondok pesantren, kondisi tersebut belum pernah dilakukan analisis dampaknya terhadap kesehatan santri maupun kesehatan lingkungannya. Ima menyebut ini program hibah PKM dari Kemristekdikti tahun 2024.

Pengelola pondok pesantren berharap, diberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Terutama bagaimana cara mengelola sampah yang selalu menjadi masalah kebersihan dan menganggu pemandangan menjadi tidak indah dan mengesankan lingkungan kumuhtidak bersih tidak sehat.

"Dengan demikian, terjadi peningkatan perilaku baik dan bersih, sehingga terjaga kesehatan santri maupun lingkungan pondok pesantren," harapnya.

Melihat persoalan tersebut, Ima mengadakan penyuluhan pentingnya menjaga kesehatan dan pengelolaan sampah 3R agar terjaga kesehatan dan keindahan di lingkungan pesantren.

Penyuluhan ini melibatkan dosen Unusa yang lain yaitu Umdatus Soleha dan Niken Savitri Primasari. Juga menghadirkan Sumadi, dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk dan pendamping pengelolaan sampah. Ada juga dosen Akuntansi, Niken yang memberi materi tentang pembukuan.

Ima melanjutkan, penyuluhan ini juga meningkatkan kesadaran pengelolaan sampah yang benar dan tidak membahayakan. "Juga dilakukan pelatihan dan pendampingan memilah sampah berdasarkan jenis dan cara membuangnya," tuturnya.

Hal lain yang penting adalah produksi pot tanaman dari bahan sampah linen yang sulit dibuang. "Sampah-sampah yang demikian ini dimanfaatkan untuk pot," ungkapnya.

Dia juga menyebutkan, penyuluhan yang diadakan bisa berdampak positif bagi lingkungan. Antara lain, memberi pelatihan pemanfaatan sampah material recovery dijadikan produk yang bermanfaat di antaranya dengan gerakan sedekah sampah.

Memberikan pendampingan dan praktik operasional penggunaan alat pengolahan sampah 3R, penerapan alat (meja pilah, mesin pencacah, mesin press sampah, mesin pengayak kompos).

Pengasuh Pondok Al Hikam, H Sirojul Umam akan membuat produksi pot banyak untuk disumbangkan ke pesantren lain dan menghijaukan Ponpes Al Hikam. " Lainnya bisa dijual sebagai wujud wirausaha santri yang bisa bermanfaat serta jadi bisnis santri," ungkapnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2341 seconds (0.1#10.140)