Kunjungi Lokasi Gempa Kertasari Bandung, Pj Gubernur Jabar Prioritaskan Keselamatan dan Kesehatan Pengungsi
loading...
A
A
A
KABUPATEN BANDUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin , melakukan kunjungan ke Kecamatan Kertasari, salah satu wilayah terparah yang terdampak gempa berkekuatan magnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB.
Dalam kunjungannya, Bey menekankan pentingnya evakuasi dan penyediaan fasilitas darurat, seperti toilet portabel dan air bersih, untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para pengungsi.
"Kami prioritaskan evakuasi dan penyelamatan korban. Tempat pengungsian masih dalam kondisi darurat, namun bantuan sedang dalam perjalanan. Kami akan segera mengirimkan toilet portabel dan pasokan air minum agar para pengungsi tidak terlantar," ujarnya di lokasi kejadian.
Bey juga menekankan perlunya penanganan kesehatan secara cepat, terutama bagi anak-anak, untuk mencegah trauma dan penyebaran penyakit. Ia mencatat kondisi pengungsian yang dipenuhi lalat sebagai perhatian serius.
"Di tempat pengungsian ini banyak lalat, tidak sehat, terutama bagi anak-anak. Ada bayi yang baru berusia enam hari, kondisi ini sangat tidak baik. Penanganan kesehatan harus segera dilakukan agar tidak terjadi trauma atau penyakit. Kami sudah berkoordinasi dengan tim kesehatan agar mereka segera hadir di sini," tegas Bey.
Selain itu, Bey memastikan tenda pengungsi yang lebih layak akan segera dikirim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ia juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk pengiriman toilet portabel dan kebutuhan infrastruktur lainnya.
"Kami akan mengirimkan tenda yang lebih baik sesegera mungkin. Dinas Sosial juga sudah bergerak, meskipun ada kendala waktu karena gempa baru terjadi pagi tadi. Tapi kami pastikan semua bantuan akan segera hadir," tambahnya.
Bey menambahkan, pihaknya masih melakukan asesmen di lapangan terkait dampak kerusakan di dua kabupaten, yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
"Saat ini masih dalam tahap asesmen di lapangan, karena gempa ini juga berdampak di dua kabupaten," jelasnya.
Ketika ditanya soal adanya korban jiwa, Bey menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait korban.
"Sampai sekarang belum ada laporan korban jiwa di Kabupaten Bandung. Kami akan terus memantau dan memastikan informasi yang akurat, tidak akan ada yang kami tutupi," katanya.
Bey juga mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung untuk segera menetapkan status tanggap darurat agar anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) dapat segera digunakan untuk mempercepat penanganan bencana.
"Segera tetapkan status tanggap darurat agar BTT bisa turun dan digunakan. Kami akan fokus pada daerah terdampak, seperti di Desa Cikembang yang juga terkena dampak gempa," tutupnya.
Dalam kunjungannya, Bey menekankan pentingnya evakuasi dan penyediaan fasilitas darurat, seperti toilet portabel dan air bersih, untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para pengungsi.
"Kami prioritaskan evakuasi dan penyelamatan korban. Tempat pengungsian masih dalam kondisi darurat, namun bantuan sedang dalam perjalanan. Kami akan segera mengirimkan toilet portabel dan pasokan air minum agar para pengungsi tidak terlantar," ujarnya di lokasi kejadian.
Bey juga menekankan perlunya penanganan kesehatan secara cepat, terutama bagi anak-anak, untuk mencegah trauma dan penyebaran penyakit. Ia mencatat kondisi pengungsian yang dipenuhi lalat sebagai perhatian serius.
"Di tempat pengungsian ini banyak lalat, tidak sehat, terutama bagi anak-anak. Ada bayi yang baru berusia enam hari, kondisi ini sangat tidak baik. Penanganan kesehatan harus segera dilakukan agar tidak terjadi trauma atau penyakit. Kami sudah berkoordinasi dengan tim kesehatan agar mereka segera hadir di sini," tegas Bey.
Selain itu, Bey memastikan tenda pengungsi yang lebih layak akan segera dikirim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ia juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk pengiriman toilet portabel dan kebutuhan infrastruktur lainnya.
"Kami akan mengirimkan tenda yang lebih baik sesegera mungkin. Dinas Sosial juga sudah bergerak, meskipun ada kendala waktu karena gempa baru terjadi pagi tadi. Tapi kami pastikan semua bantuan akan segera hadir," tambahnya.
Bey menambahkan, pihaknya masih melakukan asesmen di lapangan terkait dampak kerusakan di dua kabupaten, yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
"Saat ini masih dalam tahap asesmen di lapangan, karena gempa ini juga berdampak di dua kabupaten," jelasnya.
Ketika ditanya soal adanya korban jiwa, Bey menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait korban.
"Sampai sekarang belum ada laporan korban jiwa di Kabupaten Bandung. Kami akan terus memantau dan memastikan informasi yang akurat, tidak akan ada yang kami tutupi," katanya.
Bey juga mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung untuk segera menetapkan status tanggap darurat agar anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) dapat segera digunakan untuk mempercepat penanganan bencana.
"Segera tetapkan status tanggap darurat agar BTT bisa turun dan digunakan. Kami akan fokus pada daerah terdampak, seperti di Desa Cikembang yang juga terkena dampak gempa," tutupnya.
(hri)