Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Sukabumi, BMKG Pastikan Bukan Megathrust
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Gempa berkekuatan Magnitudo (M) 5,3 mengguncang wilayah Kabupaten Sukabumi , Jawa Barat, pada Minggu sore (15/9/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa tersebut bukan termasuk jenis megathrust, meskipun pusat gempanya berada di dekat wilayah pertemuan lempeng.
Gempa yang terjadi pada pukul 16.54 WIB ini berpusat di laut, sekitar 94 km arah Barat Daya Kabupaten Sukabumi, pada kedalaman 65 km. BMKG juga menyampaikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. “Bukan jenis gempa megathrust. Pusatnya tidak di bidang kontak antar lempeng, tetapi di bawah bidang kontak antar lempeng,” jelas Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG.
Setelah dianalisis lebih lanjut, magnitudo gempa diperbarui menjadi M5,1. Gempa ini dikategorikan sebagai gempa menengah akibat deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab). Mekanisme pergerakannya terdeteksi sebagai pergerakan geser naik (oblique thrust).
Dampak gempa dirasakan di beberapa wilayah, termasuk Sukabumi, Cireungas, Ujung Genteng, dan Nagrak dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran terasa cukup kuat hingga seakan truk besar melintas. Sementara itu, di wilayah Cimahi, Lembang, Banjaran, dan Kabupaten Bandung, gempa dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yang hanya memengaruhi beberapa orang dan membuat benda ringan bergoyang.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Pastikan bangunan tempat tinggal Anda aman dan tidak ada kerusakan sebelum kembali ke dalam rumah," tambah Daryono.
Gempa yang terjadi pada pukul 16.54 WIB ini berpusat di laut, sekitar 94 km arah Barat Daya Kabupaten Sukabumi, pada kedalaman 65 km. BMKG juga menyampaikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. “Bukan jenis gempa megathrust. Pusatnya tidak di bidang kontak antar lempeng, tetapi di bawah bidang kontak antar lempeng,” jelas Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG.
Setelah dianalisis lebih lanjut, magnitudo gempa diperbarui menjadi M5,1. Gempa ini dikategorikan sebagai gempa menengah akibat deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab). Mekanisme pergerakannya terdeteksi sebagai pergerakan geser naik (oblique thrust).
Dampak gempa dirasakan di beberapa wilayah, termasuk Sukabumi, Cireungas, Ujung Genteng, dan Nagrak dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran terasa cukup kuat hingga seakan truk besar melintas. Sementara itu, di wilayah Cimahi, Lembang, Banjaran, dan Kabupaten Bandung, gempa dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yang hanya memengaruhi beberapa orang dan membuat benda ringan bergoyang.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Pastikan bangunan tempat tinggal Anda aman dan tidak ada kerusakan sebelum kembali ke dalam rumah," tambah Daryono.
(hri)