Agar Desa Wisata Kembali Bergairah, Promosi Digital Perlu Dioptimalisasi
loading...
A
A
A
BELITUNG - Bukit Peramun Belitung salah satu destinasi wisata yang disukai para pelancong baik domestik maupun mancanegara. Keindahan alam, budaya, dan warisan tradisi yang unik dan orisinil dari pada leluhur menjadi daya tarik tersendiri dari destinasi yang berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atau yang biasa disebut Babel ini.
Keindahan dan keunikan Bukit Peramun, salah satunya adalah keragaman tanaman lokal yang sering diramu oleh masyarakat menjadi obat-obatan. Desa ini terletak pada ketinggian 129 mdpl di wilayah Belitung Barat. (Baca: Libur Panjang, Polisi Jaga Tempat Wisata)
Kekayaan flora dan fauna, dikembangkan dalam berbagai lokasi spot foto antara lain berupa rumah hobbit, jembatan merah, batu kembar dan mobil terbang. Oleh PT Bank Centra Asia (BCA), Bukit Peramun Belitung ditetapkan sebagai desa binaan pada 2018. Di Bukit Peramun para pengunjung bisa menikmati wisata alam, wisata edukasi, dan wisata petualangan.
Di tengah pandemi, sama seperti 11 desa wisata binaan BCA lainnya di Jawa dan Bali, pengunjung Bukit Peramun Belitung mengalami penurunan. Memasuki new normal, geliat desa wasata yang sudah menerapkan aplikasi teknologi virtual guide ini kembali bergairah. Untuk mempercepat kembali ke situasi norma seperti sebelum pandemi, upaya promosi digital terus didorong. (Baca: BCA Gelar Pelatihan Pemandu Wisata di Desa Bukit Peramun)
“Pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak awal Maret 2020 turut mempengaruhi sektor pariwisata di Indonesia. Kendati demikian, BCA berkomitmen mendampingi ke-12 Desa Wisata Binaan agar mampu beradaptasi dan tetap eksis di tengah kondisi yang dinamis saat ini. Melalui webinar ini, BCA dan Desa Wisata Institute memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada perwakilan pengurus masing-masing desa wisata mengenai pemanfaatan digital sebagai sarana promosi,” kata Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati pada kesempatan webinar.
Webiner yang digelar, Kamis (13/08) menghadirkan Konsultan Pariwisata Hannif Andy Al Anshori sebagai pembicara dengan tema utama Promosi Digital Desa Wisata. Webiner yang dibuka oleh Vice Presiden CSR BCA Ira Bachtar itu, dirancang untuk memberikan pembekalan bagi pengurus desa wisata binaan BCA. (Baca: Tingkatkan Ekonomi, Gubernur Babel Usulkan Pembangunan KEK Pariwisata)
Menurut Inge, selain keindahan alam, fasilitas dan pelayanan, serta keunikannya, daya tarik wisata juga ditentukan oleh kekuatan promosi. Pemanfaatan digital sebagai strategi promosi disertai dengan pengelolaan yang baik akan membuat sebuah desa wisata semakin diminati wisatawan, terlebih di era new normal seperti saat ini.
“BCA senantiasa memberikan pelatihan kepada para pengurus desa wisata binaan, bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19. Pembekalan melalui webinar ini diharapkan dapat membantu para pengurus desa wisata agar lebih sigap dan cermat dalam melihat peluang promosi secara digital. Kegiatan ini juga mempertegas komitmen BCA yang selalu mendukung perkembangan pariwisata di Indonesia,” tutup Inge.
Keindahan dan keunikan Bukit Peramun, salah satunya adalah keragaman tanaman lokal yang sering diramu oleh masyarakat menjadi obat-obatan. Desa ini terletak pada ketinggian 129 mdpl di wilayah Belitung Barat. (Baca: Libur Panjang, Polisi Jaga Tempat Wisata)
Kekayaan flora dan fauna, dikembangkan dalam berbagai lokasi spot foto antara lain berupa rumah hobbit, jembatan merah, batu kembar dan mobil terbang. Oleh PT Bank Centra Asia (BCA), Bukit Peramun Belitung ditetapkan sebagai desa binaan pada 2018. Di Bukit Peramun para pengunjung bisa menikmati wisata alam, wisata edukasi, dan wisata petualangan.
Di tengah pandemi, sama seperti 11 desa wisata binaan BCA lainnya di Jawa dan Bali, pengunjung Bukit Peramun Belitung mengalami penurunan. Memasuki new normal, geliat desa wasata yang sudah menerapkan aplikasi teknologi virtual guide ini kembali bergairah. Untuk mempercepat kembali ke situasi norma seperti sebelum pandemi, upaya promosi digital terus didorong. (Baca: BCA Gelar Pelatihan Pemandu Wisata di Desa Bukit Peramun)
“Pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak awal Maret 2020 turut mempengaruhi sektor pariwisata di Indonesia. Kendati demikian, BCA berkomitmen mendampingi ke-12 Desa Wisata Binaan agar mampu beradaptasi dan tetap eksis di tengah kondisi yang dinamis saat ini. Melalui webinar ini, BCA dan Desa Wisata Institute memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada perwakilan pengurus masing-masing desa wisata mengenai pemanfaatan digital sebagai sarana promosi,” kata Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati pada kesempatan webinar.
Webiner yang digelar, Kamis (13/08) menghadirkan Konsultan Pariwisata Hannif Andy Al Anshori sebagai pembicara dengan tema utama Promosi Digital Desa Wisata. Webiner yang dibuka oleh Vice Presiden CSR BCA Ira Bachtar itu, dirancang untuk memberikan pembekalan bagi pengurus desa wisata binaan BCA. (Baca: Tingkatkan Ekonomi, Gubernur Babel Usulkan Pembangunan KEK Pariwisata)
Menurut Inge, selain keindahan alam, fasilitas dan pelayanan, serta keunikannya, daya tarik wisata juga ditentukan oleh kekuatan promosi. Pemanfaatan digital sebagai strategi promosi disertai dengan pengelolaan yang baik akan membuat sebuah desa wisata semakin diminati wisatawan, terlebih di era new normal seperti saat ini.
“BCA senantiasa memberikan pelatihan kepada para pengurus desa wisata binaan, bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19. Pembekalan melalui webinar ini diharapkan dapat membantu para pengurus desa wisata agar lebih sigap dan cermat dalam melihat peluang promosi secara digital. Kegiatan ini juga mempertegas komitmen BCA yang selalu mendukung perkembangan pariwisata di Indonesia,” tutup Inge.
(don)