Mendagri Lantik Putra Ponorogo Andriko Noto Susanto Jadi Pj Gubernur NTT
loading...
A
A
A
KUPANG - Mendagri Tito Karnavian melantik Andriko Noto Susanto menjadi Pj Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jakarta, Jumat (6/9/2024). Susanto dilantik menggantikan Pj Gubernur NTT sebelumnya, Ayodhia GL Kalake.
Pelantikan pria kelahiran Ponorogo ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 98/P Tahun 2024 tentang Perpanjangan Masa Jabatan, Pemberhentian, dan Pengangkatan Penjabat Gubernur.
Tito menyampaikan keputusan memilih Andriko telah melewati pelbagai proses sesuai mekanisme yang berlaku serta turut mempertimbangkan pandangan tim ahli.
"Pak Andriko terpilih karena telah melalui mekanisme yang ada termasuk tim ahli yang langsung dipimpin Bapak Presiden, kemudian terpilih Pak Andriko Noto Susanto," ujar ujar Tito mengutip akun YouTube @biroadministrasipimpinanntt, Sabtu (7/9/2024).
Ada banyak hal dikatakannya yang menjadi bahan pertimbangan di balik keputusan ini, salah satunya demi menjamin tetap terjaganya netralitas di tengah proses pelaksanaan Pilkada 2024 di wilayah NTT.
Menurutnya, putera daerah memang lebih mengetahui permasalahan di daerah jika dilihat dari segi efektivitas. Namun, dalam kaitannya dengan netralitas selama pilkada, dia menilai NTT sebaiknya dipimpin non putra daerah.
"Kalau tidak ada pilkada, memang bagus diambil dari putra lokal karena bisa langsung menguasai dan cepat membangun hubungan dengan masyarakat setempat serta tugas utamanya ialah mempercepat pembangunan-pembangunan di daerah," terang eks Kapolri itu.
"Kalau daerah yang akan menghadapi pilkada, sesuai pengalaman kami pro dan kontranya tinggi, bisa terbawa arus psikologi keluarga, suku, dan lain-lain sehingga bisa netral," imbuhnya.
Dirinya amat menaruh harapan besar pada Andriko bisa bekerja efektif mewujudkan pembangunan selama memimpin NTT. Ia menyebut NTT memiliki masalah-masalah serius, seperti kemiskinan, stunting, serta indeks SDM yang masih rendah.
Pelantikan pria kelahiran Ponorogo ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 98/P Tahun 2024 tentang Perpanjangan Masa Jabatan, Pemberhentian, dan Pengangkatan Penjabat Gubernur.
Baca Juga
Tito menyampaikan keputusan memilih Andriko telah melewati pelbagai proses sesuai mekanisme yang berlaku serta turut mempertimbangkan pandangan tim ahli.
"Pak Andriko terpilih karena telah melalui mekanisme yang ada termasuk tim ahli yang langsung dipimpin Bapak Presiden, kemudian terpilih Pak Andriko Noto Susanto," ujar ujar Tito mengutip akun YouTube @biroadministrasipimpinanntt, Sabtu (7/9/2024).
Ada banyak hal dikatakannya yang menjadi bahan pertimbangan di balik keputusan ini, salah satunya demi menjamin tetap terjaganya netralitas di tengah proses pelaksanaan Pilkada 2024 di wilayah NTT.
Menurutnya, putera daerah memang lebih mengetahui permasalahan di daerah jika dilihat dari segi efektivitas. Namun, dalam kaitannya dengan netralitas selama pilkada, dia menilai NTT sebaiknya dipimpin non putra daerah.
"Kalau tidak ada pilkada, memang bagus diambil dari putra lokal karena bisa langsung menguasai dan cepat membangun hubungan dengan masyarakat setempat serta tugas utamanya ialah mempercepat pembangunan-pembangunan di daerah," terang eks Kapolri itu.
"Kalau daerah yang akan menghadapi pilkada, sesuai pengalaman kami pro dan kontranya tinggi, bisa terbawa arus psikologi keluarga, suku, dan lain-lain sehingga bisa netral," imbuhnya.
Dirinya amat menaruh harapan besar pada Andriko bisa bekerja efektif mewujudkan pembangunan selama memimpin NTT. Ia menyebut NTT memiliki masalah-masalah serius, seperti kemiskinan, stunting, serta indeks SDM yang masih rendah.