Kisah Jenderal Kopassus LB Moerdani Miliki Taktik Jitu Senangkan Hartini Meski Jadi Bang Toyib

Rabu, 04 September 2024 - 07:27 WIB
loading...
Kisah Jenderal Kopassus...
Jenderal TNI Leonardus Benyamin Moerdani bersama Danjen Kopassus Brigjen TNI Sintong Panjaitan. Foto/Istimewa
A A A
JENDERAL LB Moerdani dikenal sebagai sosok yang tegas, keras, dan gila kerja, memiliki kisah asmara yang penuh dengan kehangatan dan penghormatan terhadap istrinya, Hartini. Jenderal Kopassus ini dikenal sangat garang di medan pertempuran.

Meskipun kesibukannya sebagai seorang jenderal yang akrab dengan dunia intelijen membuatnya jarang pulang ke rumah, Benny selalu memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan cintanya kepada Hartini.

Benny Moerdani memiliki kebiasaan yang tak pernah berubah: selalu membawa bekal makanan yang disiapkan oleh istrinya. Apa pun situasinya, apakah dia membawa bekal tersebut sendiri atau diantarkan ke kantornya.



Benny akan selalu memakan masakan dari rumah, baik untuk makan siang maupun malam. Bahkan saat ada acara makan-makan di kantor atau di luar, dia tetap akan terlebih dahulu menikmati bekal rantang dari istrinya.

Kebiasaan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk penghormatan dan penghargaan Benny terhadap Hartini. Dengan cara ini, Benny ingin menunjukkan betapa ia menghargai usaha dan cinta yang dituangkan Hartini dalam setiap hidangan yang disiapkan.

Meskipun Benny jarang bercerita tentang pekerjaannya kepada sang istri dan lebih sering menghabiskan waktunya di kantor, dia selalu berusaha menjaga perasaan Hartini. Hal ini membuat Hartini merasa dihargai dan dicintai, meskipun komunikasi mereka terbatas.

Hartini, dalam berbagai kesempatan, mengungkapkan sisi lain dari Benny Moerdani yang dikenal dengan julukan 'raja intel' Indonesia.



Meskipun tegas dan keras dalam urusan militer, bagi Hartini, Benny adalah figur yang memberikan rasa aman kepada semua orang di sekitarnya.

Kisah cinta mereka dimulai pada tahun 1956, ketika Benny masih berpangkat letnan II dan Hartini bekerja sebagai pramugari di Garuda Indonesia. Pertemuan mereka difasilitasi oleh adik Benny, Maria Sri Noerna, yang juga bekerja sebagai pramugari dan merupakan teman Hartini.

Dalam bukuBenny: Tragedi Seorang Loyaliskarya Julius Pour, Hartini menyatakan keinginannya memiliki suami dengan latar belakang militer. Meskipun cenderung diam dan tertutup, mampu memberikan perasaan aman dan perlindungan kepada Hartini dan orang-orang di sekitarnya.

Namun, karier militer Benny sering kali menjadi tantangan dalam hubungan mereka. Sebagai anggota pasukan komando, Benny sering kali harus melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Indonesia untuk menjalankan tugasnya.

Meski demikian, di balik sikapnya yang tertutup, Benny selalu membawa foto Hartini dalam dompetnya setiap kali bertugas. Setelah sekitar delapan tahun berkencan, mereka akhirnya menikah pada 12 Desember 1964.

Pernikahan ini terjadi atas dorongan Presiden Soekarno, yang bahkan mengadakan pesta pernikahan mereka di Istana Bogor beberapa hari setelahnya.

Menariknya, meskipun Benny seorang Katolik dan Hartini beragama Islam, perbedaan keyakinan ini tidak menjadi hambatan dalam pernikahan mereka. Pada masa itu, pernikahan mereka berlangsung dengan penuh kebahagiaan dan tanpa kendala.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1991 seconds (0.1#10.140)