Kisah Akhir Hidup Mahapati, Sengkuni Paling Busuk dari Kerajaan Majapahit

Selasa, 03 September 2024 - 06:17 WIB
loading...
Kisah Akhir Hidup Mahapati,...
Mahapati adalah sosok misterius dalam sejarah Kerajaan Majapahit dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan ketidakstabilan di kerajaan. Foto/Ilustrasi
A A A
MAHAPATI adalah sosok misterius dalam sejarah Kerajaan Majapahit, dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan ketidakstabilan di kerajaan tersebut. Dikenal karena kelicikannya, Mahapati sering menebar fitnah dan hasutan berujung konflik internal, pemberontakan, dan pertikaian.

Salah satu tindakannya yang paling terkenal adalah memfitnah Mpu Nambi, yang saat itu menjabat sebagai Patih Amangkhubumi atau Mahapatih Majapahit pertama.

Fitnah yang disebarkan Mahapati membuat Raja Jayanagara, raja kedua Majapahit, mencopot jabatan Mpu Nambi. Saat itu, Mpu Nambi sedang berduka atas kematian ayahnya, Arya Wiraraja, dan kembali ke kampung halamannya di Lamajang.



Namun, Mahapati memanfaatkan situasi ini untuk menyebarkan fitnah, yang akhirnya menjatuhkan Mpu Nambi.

Menurut Prof. Slamet Muljana dalam buku “Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit,” Mahapati digambarkan sebagai pemfitnah yang ahli mengadu domba. Dalam Kakawin Pararaton dan Kidung Sorandaka.

Mahapati dijelaskan sebagai sosok yang pandai memanipulasi orang-orang di sekitar raja sejak masa pemerintahan Raden Wijaya, pendiri Majapahit. Kelicikan Mahapati tidak hanya terlihat pada masa pemerintahan Jayanagara, tetapi sudah ada sejak era Raden Wijaya.

Mahapati muncul dalam pemberontakan Rangga Lawe, meskipun namanya tidak disebutkan dalam Kidung Rangga Lawe. Ambisinya adalah menjadi Patih Amangku Bumi, dan untuk mencapai tujuannya, ia menyebarkan fitnah terhadap para pejabat kuat Majapahit.



Setelah satu demi satu tokoh kuat Majapahit jatuh, jalannya menuju jabatan yang diinginkannya semakin terbuka. Dalam pemberontakan Rangga Lawe, Mahapati memanfaatkan situasi untuk menyingkirkan Lembu Sora dengan menuduhnya membunuh Kebo Anabrang.

Hal itu sesuai dengan hukum pidana dalam Kutaramanawa yang mengharuskan pembunuh dihukum mati. Setelah berhasil menyingkirkan Lembu Sora, Mahapati mengarahkan siasatnya pada Mpu Nambi, yang akhirnya juga jatuh.

Banyak pejuang Majapahit yang berjasa dalam melawan tentara Kediri dan tentara Tartar pada masa akhir Kerajaan Singasari dan awal pembentukan Kerajaan Majapahit menjadi korban fitnah Mahapati.

Namun, pada akhirnya, Mahapati juga jatuh oleh senjata yang ia gunakan fitnah dan adu domba. Ia dibunuh, meski hingga kini tidak diketahui siapa pelakunya. Tokoh Mahapati masih menjadi teka-teki dalam sejarah Majapahit.

Hingga kini, tidak ada yang mengetahui identitas aslinya, karena ia tiba-tiba muncul sebagai menteri dalam pemerintahan Raja Kertarajasa.

Namanya tidak tercantum dalam daftar pejuang Singasari dan Majapahit melawan tentara Kediri dan Tartar, maupun dalam penumpasan pemberontakan Rangga Lawe. Namun, ia tiba-tiba muncul dalam peristiwa pemberontakan Sora.

Bahkan dia memegang peranan utama dalam kejadian tersebut. Nama Mahapati juga mencurigakan karena bisa merujuk pada jabatan Patih Amangku Bumi.

Beberapa teori mencoba menyamakan Mahapati dengan Mpu Nambi, yang juga pernah menjabat sebagai Patih Amangku Bumi pada masa pemerintahan Kertarajasa. Namun, teori ini bertentangan dengan fakta bahwa Mpu Nambi adalah korban fitnah.

Menurut Pararaton, pemberontakan Rangga Lawe, Sora, Nambi, dan Kuti terjadi akibat kelicikan Mahapati yang memicu ketidakpuasan, hingga para pemberontak merasa bahwa satu-satunya jalan adalah melakukan pemberontakan.

Akhirnya, setelah pemberontakan Kuti berhasil dipadamkan, Mahapati menemui ajalnya. Ia dibunuh karena fitnah yang disebarkannya sendiri, menunjukkan bahwa fitnah tersebut benar-benar bersifat kriminal dan menghancurkan.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2361 seconds (0.1#10.140)