Profil Yoyok Sukawi, CEO PSIS yang Maju di Pilwalkot Semarang 2024
loading...
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi secara maju dalam Pilwakot Semarang 2024. Foto/Ist
A
A
A
SEMARANG - Yoyok Sukawi secara maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024. Dirinya akan maju bersama dengan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso.
Pengumuman itu dituturkan oleh Yoyok Sukawi setelah pertemuan dengan pimpinan dan pengurus partai politik koalisi di sebuah rumah makan di Kota Semarang.
Dalam kumpulan itu, sempat terlihat jajaran ketua parpol, di antaranya Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini lahir pada 1 Maret 1978, di Semarang, Jawa Tengah. Dalam riwayat pendidikannya, Yoyok telah mendapat gelar Sarjana dari jurusan Manajemen, Universitas Kartini Surabaya tahun 2005, dan Magister Manajemen dari Universitas 17 Agustus 1945 Semarang di 2024.
Yoyok Sukawi tercatat pernah bekerja sebagai Direktur Utama PT. Kartina Adi Wijaya, dan Komisaris PT. BPR Adicentra Artha, sepanjang tahun 2000 hingga 2005.
Kemudian di tahun 2001, dirinya dipercaya menjadi Komisaris PT. Adi Kartina Wijaya Graha hingga saat ini. Ia juga masih menjabat sebagai Dirut PT. Kartina Adi Wijaya.
Kiprahnya di dunia politik baru dimulai pada tahun 2006, ketika dipercaya menjadi wakil ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah, Bidang Pemuda dan Olahraga. Posisi itu diemban olehnya hingga tahun 2017.
Dalam Partai Demokrat sendiri, Yoyok juga sempat ditunjuk menjadi Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2017 - 2019.
Hingga pada tahun 2009 ketika terpilih menjadi Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah. Kedudukan itu diemban olehnya hingga tahun 2019.
Untuk urusan organisasi, pria yang telah berusia 46 tahun ini pernah menjabat sebagai Penasehat Ikatan Motor Indonesia (IMI) dari tahun 2016 hingga 2020.
Saat ini dirinya masih aktif menjabat sebagai CEO Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS), dan Anggota EXCO PSSI.
Lihat Juga: Ahmad Ali Tegaskan Fitnah Sembako adalah Rekayasa, Imbau Warga Sulawesi Tengah Tidak Terprovokasi
Pengumuman itu dituturkan oleh Yoyok Sukawi setelah pertemuan dengan pimpinan dan pengurus partai politik koalisi di sebuah rumah makan di Kota Semarang.
Dalam kumpulan itu, sempat terlihat jajaran ketua parpol, di antaranya Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Profil Yoyok Sukawi
Pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini lahir pada 1 Maret 1978, di Semarang, Jawa Tengah. Dalam riwayat pendidikannya, Yoyok telah mendapat gelar Sarjana dari jurusan Manajemen, Universitas Kartini Surabaya tahun 2005, dan Magister Manajemen dari Universitas 17 Agustus 1945 Semarang di 2024.
Yoyok Sukawi tercatat pernah bekerja sebagai Direktur Utama PT. Kartina Adi Wijaya, dan Komisaris PT. BPR Adicentra Artha, sepanjang tahun 2000 hingga 2005.
Kemudian di tahun 2001, dirinya dipercaya menjadi Komisaris PT. Adi Kartina Wijaya Graha hingga saat ini. Ia juga masih menjabat sebagai Dirut PT. Kartina Adi Wijaya.
Kiprahnya di dunia politik baru dimulai pada tahun 2006, ketika dipercaya menjadi wakil ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah, Bidang Pemuda dan Olahraga. Posisi itu diemban olehnya hingga tahun 2017.
Dalam Partai Demokrat sendiri, Yoyok juga sempat ditunjuk menjadi Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2017 - 2019.
Hingga pada tahun 2009 ketika terpilih menjadi Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah. Kedudukan itu diemban olehnya hingga tahun 2019.
Untuk urusan organisasi, pria yang telah berusia 46 tahun ini pernah menjabat sebagai Penasehat Ikatan Motor Indonesia (IMI) dari tahun 2016 hingga 2020.
Saat ini dirinya masih aktif menjabat sebagai CEO Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS), dan Anggota EXCO PSSI.
Lihat Juga: Ahmad Ali Tegaskan Fitnah Sembako adalah Rekayasa, Imbau Warga Sulawesi Tengah Tidak Terprovokasi
(shf)
Explore More