Semarang Membara! Ribuan Mahasiswa Turun ke Jalan Tolak Revisi UU Pilkada
loading...
A
A
A
SEMARANG - Sekitar 2.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Semarang turun ke jalan dan berkumpul di depan Gedung DPRD Provinsi Jateng, yang juga kompleks Gubernuran, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (22/8/2024).
Mereka tiba menjelang pukul 11.00 WIB, di titik kumpul bundaran Air Mancur Jalan Pahlawan, kemudian berjalan ke depan DPRD Provinsi Jateng. Jalan Pahlawan ditutup satu arah karena ada aksi ini.
Para mahasiswa protes adanya pembahasan revisi UU Pilkada oleh DPR – Pemerintah yang dinilai sarat kepentingan individu tertentu.
“Hari ini kenapa kita aksi di Gubernuran, karena melihat pernyataan dari perwakilan kita yang katanya perwakilan rakyat para DPR di sana, bahwasanya mereka akan membatalkan, tidak akan mengindahkan amanat MK,” ungkap Ketua BEM Undip Farid Darmawan.
Para mahasiswa, kata dia, datang untuk mendesak DPR yang sedang rapat dan melakukan gelombang di setiap daerah untuk melakukan penolakan.
Poin tuntutan para mahasiswa, ungkapnya, yakni mendesak DPR RI untuk membatalkan RUU Pilkada, kedua mendesak KPU untuk menjalankan amanat dari MA.
“Terkait keputusan Pilkada (RUU) tentunya berupaya untuk menunjukkan marwahnya kembali, tapi ini dicegah. Kami menolak praktik nepotisme, praktik politik dinasti banyak dilakukan oleh rezim saat ini. Jokowi terlalu banyak cawe-cawe,” lanjutnya.
Sementara, pantauan di lokasi ratusan polisi mengamankan aksi unjuk rasa tersebut. Para polwan ditempatkan di barisan paling depan langsung berhadapan dengan massa aksi.
Sementara di belakang pagar, ratusan personel Brigade Mobile (Brimob) juga terlihat sudah berjaga, berpakaian lengkap anti huru-hara. Sejumlah kendaraan taktis Polri juga diparkir di sana.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengemukakan sekira 796 anggota Polri diterjunkan untuk mengamankan aksi ini.Hingga berita ini diturunkan, ribuan massa aksi masih bertahan di depan Gedung DPRD Jateng.
Lihat Juga: Kades di Kebumen Uji Materi UU Pilkada di MK, Minta Masa Cuti Calon Petahana Diperpanjang
Mereka tiba menjelang pukul 11.00 WIB, di titik kumpul bundaran Air Mancur Jalan Pahlawan, kemudian berjalan ke depan DPRD Provinsi Jateng. Jalan Pahlawan ditutup satu arah karena ada aksi ini.
Para mahasiswa protes adanya pembahasan revisi UU Pilkada oleh DPR – Pemerintah yang dinilai sarat kepentingan individu tertentu.
“Hari ini kenapa kita aksi di Gubernuran, karena melihat pernyataan dari perwakilan kita yang katanya perwakilan rakyat para DPR di sana, bahwasanya mereka akan membatalkan, tidak akan mengindahkan amanat MK,” ungkap Ketua BEM Undip Farid Darmawan.
Para mahasiswa, kata dia, datang untuk mendesak DPR yang sedang rapat dan melakukan gelombang di setiap daerah untuk melakukan penolakan.
Poin tuntutan para mahasiswa, ungkapnya, yakni mendesak DPR RI untuk membatalkan RUU Pilkada, kedua mendesak KPU untuk menjalankan amanat dari MA.
“Terkait keputusan Pilkada (RUU) tentunya berupaya untuk menunjukkan marwahnya kembali, tapi ini dicegah. Kami menolak praktik nepotisme, praktik politik dinasti banyak dilakukan oleh rezim saat ini. Jokowi terlalu banyak cawe-cawe,” lanjutnya.
Sementara, pantauan di lokasi ratusan polisi mengamankan aksi unjuk rasa tersebut. Para polwan ditempatkan di barisan paling depan langsung berhadapan dengan massa aksi.
Sementara di belakang pagar, ratusan personel Brigade Mobile (Brimob) juga terlihat sudah berjaga, berpakaian lengkap anti huru-hara. Sejumlah kendaraan taktis Polri juga diparkir di sana.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengemukakan sekira 796 anggota Polri diterjunkan untuk mengamankan aksi ini.Hingga berita ini diturunkan, ribuan massa aksi masih bertahan di depan Gedung DPRD Jateng.
Lihat Juga: Kades di Kebumen Uji Materi UU Pilkada di MK, Minta Masa Cuti Calon Petahana Diperpanjang
(ams)