Rangga Nyesel Sunda Empire Bikin Gaduh tapi Tak Ngaku Salah, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ki Ageng Raden Rangga Sasana, terdakwa kasus Sunda Empire mengaku menyesal Sunda Empire telah membuat kegaduhan dan polemik di tengah masyarakat sehingga membuatnya masuk penjara. Meski menyesal, tetapi Rangga enggan mengaku salah.
Penyesalan pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sunda Empire berpangkat jenderal bintang tiga ini mengatakan, akibat kegaduhan dan polemik tersebut, pertemuan antaribu negara di muka bumi pada Juli 2020, batal. (BACA JUGA: Nasri: Jika Tidak Daftar Ulang ke Sunda Empire, Semua Negara Tak Boleh Cetak Uang )
Pernyataan itu disampaikan Rangga saat dihadirkan dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Khusus Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). (BACA JUGA: Jenderal Bintang 3 Hadir di Sidang Sunda Empire, Majelis Hakim Tertawa )
Rangga Sasana hadir dengan mengenakan jas kebesaran sebagai Sekjen Sunda Empire. Jas biru dongker yang dikenakan Rangga lengkap dengan tanda pangkat jenderal bintang tiga di pundak kanan dan kiri. Selain Rangga, hadir pula terdakwa Nasri Banks yang menjabat Perdana Menteri Sunda Empire dan Raden Ratna Ningrum sebagai Ratu atau Ibu Ratu Sunda Empire.
"Saya menyesal pada posisi perseteruan ini menjadi polemik. Artinya, pada posisi kegaduhan, saya menyesal. Harusnya polemik Sunda Empire dan lainnya harus sinergi," kata Rangga tanpa menjelaskan sinergi yang dimaksud. (BACA JUGA: Sunda Empire Viral, Budayawan: Ini Penyebaran Halusinasi )
"Berkaitan dengan salah, kalau dinyatakan salah, nanti pak hakim. Saya didakwa pasal membuat kegaduhan dan keonaran. Jika atas perbuatan saya tidak ada yang saling bunuh, apa pantas pasal itu dijerat ke saya," kilah Rangga.
Dalam persidangan, Rangga kembali "bercerita" tentang aktivitasnya sebelum ditangkap polisi dari Polda Jabar. Beberapa hari sebelum ditangkap, Rangga Sasana mengaku sempat bertemu dengan perwakilan diplomatik negara Malaysia, Singapura, dan Amerika di Bali.
"Sebelum ditangkap di Polda, ada hubungan diplomatik Malaysia, Singapore, dan Amerika dalam rangka menggantikan sistem yang ada Jack Ma dan Bill Gates. Kami kemudian bertemu konsulat negara," ujar Rangga.
Pertemuan itu, tutur Rangga, membahas rencana pertemuan ibu negara seluruh dunia pada Juli 2020. "Melahirkan di bulan Juli. Pertemuan ibu negara seluruh bumi. Yang dihadiri oleh Jokowi juga. Waktu itu sudah ada support dari Mahathir (mantan Perdana Menteri Malaysia). Ga terlaksana karena diganggu (petinggi Sunda Empire ditangkap)," tutur Rangga.
Di persidangan, Rangga juga "bercerita" asal mula dirinya bergabung dengan Sunda Empire. Rangga mengaku mengenal Nasri Banks yang menjabat Perdana Menteri Sunda Empire sejak 1998.
"Kenapa saya percaya. Karena beliau (Nasri Banks) adalah salah satu rekanan aktivitas di 98. Beliau punya partai, saya punya partai. Di sisi itu mewarnai dan membangun majelis partai-partai," ungkap Rangga.
Keduanya lalu berpisah. Selang beberapa tahun atau 2019, Rangga kemudian melihat aktivitas Nasri Banks di Facebook. Saat itu, Nasri Banks berbicara soal Sunda Empire.
Rangga dan Nasri Banks kemudian bertemu. Dalam pertemuan itu, Nasri Banks menjelaskan soal Sunda Empire kepada Rangga. Rangga tertarik karena visi misi Sunda Empire untuk menyejahterakan masyarakat.
"Saya jumpa dengan belia. Sunda yang dimaksud tatanan Sunda, bukan kerajaan Sunda tapi Kekaisaran Sunda yang berangkat dari Son of Empire, berbeda dari kesukuan. Perkara persoalan Sunda saya tanya ke beliau, 'bung Nasri, ini kalau saya masuk, benar perjuangannya? Benar mewujudkan kesejahteraan dunia. Beliau menjamin ada kebenaran," kata dia.
Rangga lantas diangkat menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) yang membawahi enam Gubernur Jenderal Sunda Empire. Rangga diangkat menjadi Sekjen Sunda Sunda Empire untuk mengurus gelaran The Hereen XVII.
Jabatan itu disandang Rangga berdasarkan Surat Keputusan (SK) dari Nasri Banks.
"Berkaitan (gelaran The Hereen XVII) itu baru persiapan pada dekade jelang posisi mulai dekade 16. Baru mau bekerja, sudah ada kisruh penangkapan ini," celoteh Rangga.
Seperti diberitakan, persidangan kali ini pun diwarnai gelak tawa majelis hakim, jaksa penuntut umum, dan pengunjung. Pernyatan-pernyataan ketiga terdakwa Nasri Banks, Rangga Sasana, dan R Ratna Ningrum yang tak masuk akal menggelitik nalar orang-orang yang hadir.
Apalagi Nasri Banks, tetap keukeuh bahwa Sunda Empire ada pemilik tatananan dunia. "Saya tetap konsisten dengan Sunda Empire," kata Nasri Banks.
Penyesalan pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sunda Empire berpangkat jenderal bintang tiga ini mengatakan, akibat kegaduhan dan polemik tersebut, pertemuan antaribu negara di muka bumi pada Juli 2020, batal. (BACA JUGA: Nasri: Jika Tidak Daftar Ulang ke Sunda Empire, Semua Negara Tak Boleh Cetak Uang )
Pernyataan itu disampaikan Rangga saat dihadirkan dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Khusus Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). (BACA JUGA: Jenderal Bintang 3 Hadir di Sidang Sunda Empire, Majelis Hakim Tertawa )
Rangga Sasana hadir dengan mengenakan jas kebesaran sebagai Sekjen Sunda Empire. Jas biru dongker yang dikenakan Rangga lengkap dengan tanda pangkat jenderal bintang tiga di pundak kanan dan kiri. Selain Rangga, hadir pula terdakwa Nasri Banks yang menjabat Perdana Menteri Sunda Empire dan Raden Ratna Ningrum sebagai Ratu atau Ibu Ratu Sunda Empire.
"Saya menyesal pada posisi perseteruan ini menjadi polemik. Artinya, pada posisi kegaduhan, saya menyesal. Harusnya polemik Sunda Empire dan lainnya harus sinergi," kata Rangga tanpa menjelaskan sinergi yang dimaksud. (BACA JUGA: Sunda Empire Viral, Budayawan: Ini Penyebaran Halusinasi )
"Berkaitan dengan salah, kalau dinyatakan salah, nanti pak hakim. Saya didakwa pasal membuat kegaduhan dan keonaran. Jika atas perbuatan saya tidak ada yang saling bunuh, apa pantas pasal itu dijerat ke saya," kilah Rangga.
Dalam persidangan, Rangga kembali "bercerita" tentang aktivitasnya sebelum ditangkap polisi dari Polda Jabar. Beberapa hari sebelum ditangkap, Rangga Sasana mengaku sempat bertemu dengan perwakilan diplomatik negara Malaysia, Singapura, dan Amerika di Bali.
"Sebelum ditangkap di Polda, ada hubungan diplomatik Malaysia, Singapore, dan Amerika dalam rangka menggantikan sistem yang ada Jack Ma dan Bill Gates. Kami kemudian bertemu konsulat negara," ujar Rangga.
Pertemuan itu, tutur Rangga, membahas rencana pertemuan ibu negara seluruh dunia pada Juli 2020. "Melahirkan di bulan Juli. Pertemuan ibu negara seluruh bumi. Yang dihadiri oleh Jokowi juga. Waktu itu sudah ada support dari Mahathir (mantan Perdana Menteri Malaysia). Ga terlaksana karena diganggu (petinggi Sunda Empire ditangkap)," tutur Rangga.
Di persidangan, Rangga juga "bercerita" asal mula dirinya bergabung dengan Sunda Empire. Rangga mengaku mengenal Nasri Banks yang menjabat Perdana Menteri Sunda Empire sejak 1998.
"Kenapa saya percaya. Karena beliau (Nasri Banks) adalah salah satu rekanan aktivitas di 98. Beliau punya partai, saya punya partai. Di sisi itu mewarnai dan membangun majelis partai-partai," ungkap Rangga.
Keduanya lalu berpisah. Selang beberapa tahun atau 2019, Rangga kemudian melihat aktivitas Nasri Banks di Facebook. Saat itu, Nasri Banks berbicara soal Sunda Empire.
Rangga dan Nasri Banks kemudian bertemu. Dalam pertemuan itu, Nasri Banks menjelaskan soal Sunda Empire kepada Rangga. Rangga tertarik karena visi misi Sunda Empire untuk menyejahterakan masyarakat.
"Saya jumpa dengan belia. Sunda yang dimaksud tatanan Sunda, bukan kerajaan Sunda tapi Kekaisaran Sunda yang berangkat dari Son of Empire, berbeda dari kesukuan. Perkara persoalan Sunda saya tanya ke beliau, 'bung Nasri, ini kalau saya masuk, benar perjuangannya? Benar mewujudkan kesejahteraan dunia. Beliau menjamin ada kebenaran," kata dia.
Rangga lantas diangkat menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) yang membawahi enam Gubernur Jenderal Sunda Empire. Rangga diangkat menjadi Sekjen Sunda Sunda Empire untuk mengurus gelaran The Hereen XVII.
Jabatan itu disandang Rangga berdasarkan Surat Keputusan (SK) dari Nasri Banks.
"Berkaitan (gelaran The Hereen XVII) itu baru persiapan pada dekade jelang posisi mulai dekade 16. Baru mau bekerja, sudah ada kisruh penangkapan ini," celoteh Rangga.
Seperti diberitakan, persidangan kali ini pun diwarnai gelak tawa majelis hakim, jaksa penuntut umum, dan pengunjung. Pernyatan-pernyataan ketiga terdakwa Nasri Banks, Rangga Sasana, dan R Ratna Ningrum yang tak masuk akal menggelitik nalar orang-orang yang hadir.
Apalagi Nasri Banks, tetap keukeuh bahwa Sunda Empire ada pemilik tatananan dunia. "Saya tetap konsisten dengan Sunda Empire," kata Nasri Banks.
(awd)