HUT ke-79 RI, Masyarakat Rempang-Galang dan MEG Gelar Perayaan Penuh Kebersamaan
loading...
A
A
A
KEPULAUAN RIAU - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia(RI) di Rempang dan Galang berlangsung dengan penuh semangat dan kebersamaan. Masyarakat dari berbagai titik di kedua pulau ini, bersama PT Makmur Elok Graha (MEG), merayakan momen bersejarah ini di lima lokasi berbeda, dengan pusat acara di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang.
Di RSKI Pulau Galang, siswa SMAN 10 Batam dipercaya menjadi pasukan pengibar bendera. Mereka, bersama warga sekitar, para siswa, dan guru, mengibarkan sang Merah Putih dengan penuh semangat juang, menciptakan momen sakral yang semakin bermakna dengan kehadiran pemerintah daerah dan aparat penegak hukum setempat.
“Persiapan kami hanya memakan waktu satu minggu. Tidak mudah bagi kami, tapi kami bisa menyesuaikan dengan arahan pelatih dan memberikan yang terbaik pada kesempatan ini. Kami sangat bangga, dan semoga tahun depan kami bisa mengibarkan bendera Merah Putih kembali,” ujar Febriana, anggota paskibra SMAN 10 Batam.
Raihan, panitia acara dari PT MEG, menekankan betapa istimewanya perayaan ini karena melibatkan seluruh elemen masyarakat dari berbagai titik di Rempang dan Galang. "Kebersamaan ini menunjukkan bahwa dengan merangkul warga, kita membuktikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam merayakan hari kemerdekaan yang penuh makna," katanya.
Perayaan semakin semarak dengan berbagai kegiatan menarik seperti perlombaan HUT RI dan bazaar UMKM. Acara ini mengundang warga untuk menjual produk UMKM mereka, memperkuat perekonomian lokal, dan memperkenalkan hasil karya warga setempat. Berbagai lomba seperti joget balon, transfer tepung, dan sepakbola daster menciptakan suasana meriah dan penuh tawa, mempererat hubungan antara warga dan perusahaan.
Novi, pelaku UMKM asal Sembulang yang telah direlokasi, menyampaikan rasa senangnya bisa bergabung dalam acara ini. "Kegiatan ini sangat membantu mempromosikan produk kami. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut sebagai bagian dari kerja sama yang sudah terjalin untuk mendukung perekonomian masyarakat, khususnya yang sudah direlokasi," ujarnya.
Di Tanjung Banon, masyarakat turut serta dalam lomba tradisional seperti makan kerupuk, kelereng dalam sendok, dan lari dalam sarung. Suasana ini menciptakan momen kebersamaan yang penuh tawa dan semangat, menyatukan warga yang sudah direlokasi maupun yang belum.
"Momen 17-an kami gunakan untuk memperkuat tali silaturahmi dan menyatukan semua warga. Kami mengundang semua, baik yang sudah direlokasi maupun yang belum, untuk berkumpul dan merayakan Hari Kemerdekaan bersama-sama," kata Juliana, warga Sembulang yang telah direlokasi.
Di RSKI Pulau Galang, siswa SMAN 10 Batam dipercaya menjadi pasukan pengibar bendera. Mereka, bersama warga sekitar, para siswa, dan guru, mengibarkan sang Merah Putih dengan penuh semangat juang, menciptakan momen sakral yang semakin bermakna dengan kehadiran pemerintah daerah dan aparat penegak hukum setempat.
“Persiapan kami hanya memakan waktu satu minggu. Tidak mudah bagi kami, tapi kami bisa menyesuaikan dengan arahan pelatih dan memberikan yang terbaik pada kesempatan ini. Kami sangat bangga, dan semoga tahun depan kami bisa mengibarkan bendera Merah Putih kembali,” ujar Febriana, anggota paskibra SMAN 10 Batam.
Raihan, panitia acara dari PT MEG, menekankan betapa istimewanya perayaan ini karena melibatkan seluruh elemen masyarakat dari berbagai titik di Rempang dan Galang. "Kebersamaan ini menunjukkan bahwa dengan merangkul warga, kita membuktikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam merayakan hari kemerdekaan yang penuh makna," katanya.
Perayaan semakin semarak dengan berbagai kegiatan menarik seperti perlombaan HUT RI dan bazaar UMKM. Acara ini mengundang warga untuk menjual produk UMKM mereka, memperkuat perekonomian lokal, dan memperkenalkan hasil karya warga setempat. Berbagai lomba seperti joget balon, transfer tepung, dan sepakbola daster menciptakan suasana meriah dan penuh tawa, mempererat hubungan antara warga dan perusahaan.
Novi, pelaku UMKM asal Sembulang yang telah direlokasi, menyampaikan rasa senangnya bisa bergabung dalam acara ini. "Kegiatan ini sangat membantu mempromosikan produk kami. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut sebagai bagian dari kerja sama yang sudah terjalin untuk mendukung perekonomian masyarakat, khususnya yang sudah direlokasi," ujarnya.
Di Tanjung Banon, masyarakat turut serta dalam lomba tradisional seperti makan kerupuk, kelereng dalam sendok, dan lari dalam sarung. Suasana ini menciptakan momen kebersamaan yang penuh tawa dan semangat, menyatukan warga yang sudah direlokasi maupun yang belum.
"Momen 17-an kami gunakan untuk memperkuat tali silaturahmi dan menyatukan semua warga. Kami mengundang semua, baik yang sudah direlokasi maupun yang belum, untuk berkumpul dan merayakan Hari Kemerdekaan bersama-sama," kata Juliana, warga Sembulang yang telah direlokasi.
(hri)