2.000 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar, Palembang Terkurung Kabut Asap

Senin, 09 September 2019 - 14:31 WIB
2.000 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar, Palembang Terkurung Kabut Asap
2.000 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar, Palembang Terkurung Kabut Asap
A A A
PALEMBANG - Sebanyak 2.000 hektare (Ha) lahan di berbagai wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) terbakar sehingga mengakibatkan kabut asap pekat yang mengurung Kota Palembang.Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah dioperasikan 8 unit helikopter waterbombing untuk memadamkan api.

"Saat ini, dari catatan yang kita miliki sudah sekitar 2.000 hektare terbakar akibat Karhutla. Dan hari ini 2 heli patroli dan 6 helikopter waterbombing kita kerahkan ke titik hotspot," ujarnya, Senin (9/9/2019).

6 helikopter waterbombing yang dikerahkan hari ini terdiri dari 2 heli jenis RA 22747 dan Kamov UR CIO untuk pemadaman api di wilayah Ogan Ilir (OI), dan 4 helikopter jenis RA 22583, RDPL 34230, RDPL 34140 PKL dan RDPL 3420 untuk pemadaman di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI).

"Selain 6 heli itu ada juga satu pesawat Cessna Caravan dan satu unit heli AS350 yang melakukan patroli udara. Sementara satu unit heli MI8 8156 masih proses perawatan di Lanud Palembang," jelasnya.

Berdasarkan data BPBD Sumsel, titik kebakaran lahan mayoritas terjadi di wilayah Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir. Di mana dua daerah ini memiliki lahan gambut yang cukup luas dan sulit untuk dipadamkan.

Selain itu ada pula kebakaran lahan yang terjadi di Ogan Ilir dan berdekatan akses jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra). Namun lahan terbakar kini sudah berada di lahan mineral.

"Untuk lahan terbakar paling luas ada di Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir. Kemudian di Ogan Ilir, tapi ada di wilayah lahan mineral dan mudah dipadamkan," kata Ansori.

Dari pantauan SINDOnews sejak Minggu (08/09/2019) kemarin, kabut asap terlihat menyelimuti kota Palembang pagi dan sore hari selama dua hari berturut-turut. Namun untuk kabut sore hari disebut berasal dari kebakaran lahan di Palembang.

"Kalau kabut asap sore itu asalnya karena adanya kebakaran lahan di sekitar Palembang. Kita juga menyarankan bagi masyarakat yang beraktivitas diluar rumah dengan jangka waktu yang lama agar menggunakan masker," tandasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4073 seconds (0.1#10.140)