Gubernur Lukas Enembe Prihatin Terhadap Insiden Mahasiswa Papua

Minggu, 18 Agustus 2019 - 21:46 WIB
Gubernur Lukas Enembe Prihatin Terhadap Insiden Mahasiswa Papua
Gubernur Lukas Enembe Prihatin Terhadap Insiden Mahasiswa Papua
A A A
JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe merespons adanya insiden yang terjadi di Kota Surabaya, Kota Semarang, dan Kota Malang, yang melibatkan mahasiswa asal Papua saat bertepatan dengan suasana Peringatan Hari Proklamasi Republik Indonesia ke-74. (Baca juga; Polisi Pukul Mundur Demo Mahasiswa Papua di Malang )

Atas nama Pemerintah Provinsi Papua, Lukas Enembe menyatakan, empati dan prihatin atas insiden tersebut yang mengakibatkan penangkapan dan atau pengosongan Asrama Mahasiswa Papua di Kota Surabaya oleh aparat keamanan. Pemerintah Provinsi Papua menghargai upaya hukum yang dilakukan oleh aparat keamanan sepanjang dilakukan secara proporsional, profesional, dan berkeadilan.

“Aparat keamanan diharapkan tidak melakukan pembiaran atas tindakan persekusi dan atau main hakim sendiri oleh kelompok atau individu. Hindari adanya tindakan-tindakan yang represif yang dapat menimbulkan korban jiwa, kegaduhan politik, dan rasa nasionalisme sesame anak bangsa,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (18/8/2019).

Lukas Enembe menuturkan, Provinsi Papua merupakan wilayah Republik Indonesia yang dikenal sebagai miniature Indonesia sesungguhnya yang Berbhineka Tunggal Ika. Penduduk Provinsi Papua beragam, multietnis, multi-agama, multi-budaya,yang hidup secara berdampingan.

“Masyarakat asli Papua menyambut baik dan memperlakukan masyarakat non-Papua secaraterhormat dan sejajar. Oleh karenanya kami berharap kehadiran masyarakat Papua di berbagai wilayah provinsi Indonesia harus diperlakukan sama. Ini komitmen kita bersama sebagai anak bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang damai, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan beretika secara budaya,” ujarnya.

Lukas Enembe menambahkan, Pemerintah Provinsi Papua kepada seluruh masyarakat Papua yang berada di Provinsi Papua maupun seluruh wilayah Indonesia untuk merespons insiden Surabaya, Semarang, dan Malang, secara wajar. Diharapkan tidak ada tindakan-tindakan yang bertenyangan dengan norma-norma adat budaya maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Selaku Gubernur Papua saya mengajak para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di seluruh Indonesia untuk ikut melakukan pembinaan terhadap pelajar atau mahasiswa Papua di wilayah masing-masing. Hal serupa juga kami lakukan terhadap pelajar, mahasiswa, dan masyarakat Papua dari luar Papua. Ini meurpakan upaya kita bersama untuk mencegah adanya insiden serupa di masa yang akan datang, sekaligus merajut rasa nasionalisme, persatuan, dan kebersamaan sebagai sesama anak bangsa,” pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1247 seconds (0.1#10.140)