UGM Sebut Pembaruan Data dalam Kebijakan Satu Peta Sangat Penting

Selasa, 06 Agustus 2024 - 08:31 WIB
loading...
A A A
"Bagaimana iklim usaha di Indonesia bisa terbentuk dengan baik jika peta wilayah belum ada?" ujar Danang.

Danang mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, misalnya penyediaan data dasar melalui citra satelit. Saat ini, Indonesia masih bergantung pada data dari sumber lain yang tidak selalu akurat.

"Untuk negara sebesar Indonesia, kita harus punya citra satelit sendiri, baik untuk pencitraan darat maupun wilayah laut," ungkap Danang.

Tak hanya itu, selain pembaruan data dan informasi dalam KSP, Danang juga menyoroti pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penyelenggaraan informasi geospasial yang akurat. "SDM-nya harus di-upgrade dan terstandardisasi agar memiliki integritas," tegasnya.

Selain itu, pengembangan teknologi juga menjadi kunci dalam menghadapi permasalahan dan mengatasi tantangan geospasial dalam KSP.

Menurut Danang, teknologi pemetaan harus berkembang ke arah digital dan akan lebih baik jika menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk sinkronisasi data dan informasi peta di berbagai wilayah.

"Ada beberapa wilayah yang perlu prioritas seperti Papua. Dari sisi teknis sudah ada rulesnya, namun dari sisi sosial dan tanah adat, masih perlu sinkronisasi di lapangan. Tantangan berikutnya mengenai validasi di lapangan," ujarnya.

Meski demikian, Danang menekankan pentingnya menyesuaikan referensi KSP dengan karakteristik wilayah Indonesia. Danang berharap Indonesia bisa terus maju dalam mengembangkan sistem informasi geospasial yang akurat dan dapat diandalkan demi kemajuan bangsa.
(ams)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1821 seconds (0.1#10.140)