Kisah Raden Wijaya Beri Penghargaan ke Petani usai Dinobatkan Jadi Raja Majapahit

Jum'at, 02 Agustus 2024 - 06:14 WIB
loading...
Kisah Raden Wijaya Beri...
Potret AI Raja Majapahit pertama Raden Wijaya. Foto/AI Nusantara
A A A
Raja Majapahit pertama Raden Wijaya menggelar upacara pentahbisan usai dilantik sebagai raja. Pelantikan jadi raja ini dilakukan usai Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pasca runtuhnya Kerajaan Singasari, yang sebelumnya dijabat mertuanya sendiri Kertanagara.

Perjuangan Raden Wijaya usai meloloskan diri dari pemberontakan Jayakatwang di Singasari terbayar. Perjalanannya begitu panjang karena juga harus membalas dendam ke Jayakatwang, hingga mengalahkan tentara Mongol yang terkenal tak pernah kalah bertempur di daratan Asia.

Sejarah mencatat pada 10 November 1293, upacara penahbisan Raden Wijaya sebagai raja diselenggarakan secara sekuler.



Dikutip dari "Gayatri Rajapatni: Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit" dari Earl Drake, setelah penahbisan itu beberapa hari kemudian digelar upacara penyucian secara religius. Upacara ini menandai kelahiran kerajaan baru bernama Majapahit.

Kerajaan ini utamanya terdiri dari negeri Kediri dan Singasari, serta Pulau Madura dengan Majapahit sebagai ibu kotanya. Saat menyandang jabatan sebagai raja menyandang nama resmi Kertarajasa Jayawardhana.

Selanjutnya ia menerbitkan sebuah prasasti yang menjelaskan bahwa nama yang disandangnya secara tak langsung mengacu pada program - program kerajaannya.

Hal ini demi memulihkan dan memajukan negeri yang telah dirusak oleh para pencoleng untuk menghancurkan musuh dengan trisula yang merupakan lambang kemenangan Raden Wijaya.



Raden Wijaya pun bertekad memperbaiki kehidupan ekonomi dan kehidupan beragama, demi kepentingan seluruh rakyatnya. Sang kepala pemerintahan mulai menata urusan - urusan kenegaraannya.

Pertama yang dilakukannya memberi penghargaan kepada para petani jelata menyelamatkannya ketika ia berada dalam bahaya besar.

Penghargaan ini disampaikannya dengan mengeluarkan sebuah prasasti bertarikh September 1294 yang isinya menghibahkan tanah untuk para penduduk Desa Kudadu.

Prasasti itu juga berlaku sebagai catatan bagi anak cucunya kelak tentang kesetiaan dan kemurahan hati penduduk desa tersebut di saat ia membutuhkan mereka.

Dengan hibah ini, penduduk desa dibebaskan dari sewa tanah dan memperoleh status otonom, serta hak kepemilikan tanah secara turun temurun.

Berikutnya, Raden Wijaya pun juga memberikan penghargaan kepada para rekan dan dermawan yang berjaga kepadanya semasa berada di situasi sulit. Arya Wiraraja, sekutu dan penasihat pertama Wijaya diangkat sebagai menteri, dipuji untuk keberanian serta nasihatnya yang baik.

Raja Wijaya pun menunjuk Mpu Sina dan dua rekan senior lainnya untuk duduk bersama Arya Wiraraja dan membentuk Dewan Menteri Keamanan. Ia mengisi jajaran pemerintahan dengan gabungan antara rekan - rekan prajuritnya dari masa lalu.

Serta para pejabat sipil yang pernah setia melayani Singasari dan Kediri.

Dengan penuh perhitungan, ia umumkan bahwa meskipun ia telah mendirikan sebuah dinasti baru. Namun dinasti tersebut tetap memiliki hubungan darah dan cita-cita yang sama dengan Kerajaan Singasari beserta raja yang telah mangkat.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)