Pilot Helikopter Diduga Terlambat Hindari Tali Layang-layang hingga Jatuh di Kuta Selatan Bali

Sabtu, 20 Juli 2024 - 22:36 WIB
loading...
Pilot Helikopter Diduga...
Fakta jatuhnya helikopter PK-WSP tipe Bell 505 di tebing kawasan Suluban, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali diungkap Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV. Foto/Basarnas
A A A
BADUNG - Satu per satu fakta terkait jatuhnya helikopter PK-WSP tipe Bell 505 di tebing kawasan Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali mulai diungkap Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV.

Ditengarai jatuhnya helikopter bukan lantaran helikopter yang terbang terlalu rendah. Namun pilot helikopter, Dhedy Kurnia Sentosa diduga terlambat menghindari tali layang-layang.



Pilot mengaku baru melihat ada layang-layang yang terbang pada ketinggian lebih dari 1.000 kaki atau lebih dari 304 meter. Sedangkan helikopter sudah terbang di ketinggian 1.000 kaki.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono mengatakan, kepastian penyebab jatuhnya helikopter masih menunggu proses penyelidikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNJT).



Namun kemungkinan jatuhnya helikopter akibat terlilit tali layang-layang juga masih terus didalami.

Dia menjelaskan, saat helikopter terbang di ketinggian seribu feet atau kaki, pilot terlambat menyadari ada layang-layang di atasnya. Karena informasi tersebut terlambat disampaikan, helikopter akhirnya tidak bisa dikendalikan dan akhirnya jatuh di antara dua tebing batu kapur di kawasan Suluban, Desa Pecatu.



"Terkait kemungkinan indikasi kelalaian karena telat menghindar juga nantinya akan di investigasi lebih lanjut oleh KNKT," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1591 seconds (0.1#10.140)