Saat Sopir dan Penumpang Laka Tol Cipali 'Bertemu' di Pemakaman

Senin, 24 Agustus 2020 - 09:56 WIB
loading...
Saat Sopir dan Penumpang Laka Tol Cipali Bertemu di Pemakaman
Suasana pemakaman almarhum Juli. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Kecalakaan lalu lintas maut Bus Widia yang menewaskan empat orang menyisakan duka mendalam bagi masyarakat dua desa, Bantarwaru dan Ligung, Kecamatan Ligung. Pasalnya, empat korban meninggal itu tercatat sebagai warga dari dua desa itu.

(Baca juga: Korban Laka Tol Cipali Dimakamkan, Mantan Wabup: Juli Orang Baik )

Ahmad Jajuli (pengemudi Bus Widia ) dan Sumiati diketahui berasal dari Desa Bantarwaru, tetapi beda Blok. Juli tinggal di Blok Minggu, sementara Sumiati di Blok Jumat.

Dua korban lainnya, Kesih dan Dede (teridentifikasi terakhir) adalah warga dari Desa Ligung. Keduanya diketahui tinggal bertetangga. (Baca juga: Jual Rumah Bonus Istri, Janda 2 Anak Kebanjiran Pesan Iseng )

Status para korban dengan desa bertetangga, membuat suasana duka semakin terasa. Bahkan, ada pemandangan pilu saat jenazah almarhum hendak dikebumikan. Jenazah Juli dan Dede dimakamkan di pemakamam yang sama, Makam Buyut Sraya di Blok Senin, Desa Bantarwaru.

Suasana pilu tampak saat keranda yang membawa dua jenazah itu berangkat menuju pemakaman. Saat keranda yang membawa jenazah Juli akan diberangkatkan dari Musala ke pemakamam, dalam waktu yang bersamaan, dari arah Desa Ligung (sebelah kulon) datang keranda yang membawa Dede diiringi banyak orang.

(Baca juga: Berdalih untuk Jaga Stamina, Satpam di Kebumen Konsumsi Sabu )

Kondisi itu memaksa keranda yang akan membawa jenazah Juli menunggu sebentar, membiarkan rombongan yang membawa keranda Dede masuk pemakman lebih dulu. "Ya Allah.. Itu (jenazah) Dede juga berangkat," kata salah satu pengantar jenajzah Juli, dengan suara parau.

Di tempat pemakman, jenazah Dede dimakamkan jauh lebih masuk ke dalam area pemakaman di banding Juli. Kedua makam itu berjarak sekitar 50 meter. Sementara, dalam perjalanannya, Makam Buyut Sraya dimanfaatkan untuk pemakaman warga dari tiga desa yakni Desa Bantarwaru, Ligung, dan Desa Ligung Lor.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1940 seconds (0.1#10.140)