Titik Panas Meningkat, BPBD Sumsel Siagakan 4 Helikopter

Sabtu, 06 Juli 2019 - 14:15 WIB
Titik Panas Meningkat, BPBD Sumsel Siagakan 4 Helikopter
Titik Panas Meningkat, BPBD Sumsel Siagakan 4 Helikopter
A A A
PALEMBANG - Untuk mengantisipasi adanya potensi kebakaran hutan , perkebunan dan lahan (Karhutbunla) di wilayah Sumatera Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel menyiagakan empat helikopter.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumse l, Ansori mengatakan, keempat helikopter yang telah disiagakan pihaknya memiliki fungsi untuk melakukan penyiraman atau water bombing jika terdapat titik api di wilayah Sumsel.

"Awalnya kita sudah ada tiga heli, kemudian Badan Nasional Penanggulangan Bencanan (BNPB) mengalokasikan kembali bantuan satu unit helikopter untuk kita," ujar Ansori kepada SINDOnews, Sabtu (6/7/2019).

Keempat jenis helikopter yang disiagakan di posko Karhutbunla Sumsel untuk pencegahan kebakaran yakni heli WB Mi-8 UR-CNC, Mi-8 RA 22583, Mi-8 RA 22747, dan Mi-8 RDPL 34140. "Hingga saat ini jumlah titik panas atau hotspot di Sumsel terus bertambah," jelasnya.

Menurutnya, BPBD Sumsel telah menerjunkan tim darat untuk melakukan pengecekan dan hasilnya belum terdapat area terbakar baru. Salah satu lokasi yang dicek adalah Kabupaten Pali yang dalam catatan terdeteksi titik panas paling banyak.

"Hasil baru titik panas, belum ditemukan kembali lokasi lahan yang terbakar namun kami tetap waspada untuk menjaga area lahan tersebut," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, Iriansyah mengatakan, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kembali kebakaran, apel pasukan Satgas Karhutbunla akan dilakukan pada 10 Juli 2019 nanti.

"Jumlah hotspot atau titik panas di Sumsel terus mengalami peningkatan. Namun titik panas yang terdeteksi tidak seluruhnya menimbulkan firespot," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah mengusulkan bantuan ke Pusat untuk mengirimkan pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang bisa menciptakan hujan buatan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan di Sumsel.

"Sampai saat ini masih dalam proses. Itu kewenangan pemerintah pusat melalui BNPB dan BPPT," jelas Iriansyah.

Proses pencegahan Karhutbunla terus dilakukan tim Satgas. Mulai dari sosialisasi, pendidikan, pelatihan, serta dukungan pasukan dari Pemerintah Pusat juga bakal dikerahkan.

"Dari Pemerintah Pusat akan ada penempatan pasukan di titik rawan. Kalau untuk di Sumsel, ada 4 daerah yang harus diwaspadai, yakni Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Banyuasin dan Ogan Komering Ilir," tandasnya. (Baca Juga: Kebakaran Hutan di Riau Kembali Marak, 13 Heli dan Pesawat Dikerahkan)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6440 seconds (0.1#10.140)