Makassar Darurat Kebakaran, Warga Perlu Ekstra Waspada
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Intensitas peristiwa kebakaran kian meningkat. Ratusan rumah warga hangus terbakar dalam kurun waktu dua hari terakhir. Baca : 109 Kepala Keluarga di Pannampu Kehilangan Rumah Karena Kebakaran
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar mencatat selama periode Januari-Agustus sudah ada 89 kasus kebakaran. Angka ini meningkat dibandingkan data insiden kebakaran yang dirilis Juli lalu mencapai 58 kasus.
Terkahir, dua insiden hebat terjadi di sekitaran pasar tradisional. Sabtu (22/8/2020) malam, sekitar pukul 23.00 WITA 36 unit rumah terbakar di kawasan Pasar Senggol. Satu pedagang bernama Anwar (50 tahun), tewas akibat sesak napas saat hendak mengevakuasi barang dagangan miliknya.
Selang beberapa jam, pada pukul 06.00 WITA, Minggu (23/8/2020) pagi, 75 unit rumah ludes dilalap api di area belakang Pasar Pannampu (Kampung Jakarta), Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo. Belum diketahui penyebab kebakaran.
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran , Elodewata menyampaikan aktivitas yang dianggap berpotensi memicu terjadinya kebakaran jangan dianggap remeh, masyarakat perlu hati-hati. "Kita imbau kepada masyarakat lebih berhati-hati terhadap bahaya terjadinya kebakaran ," tegas Elodewata, kemarin.
Olehnya itu, kata Elodewata, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran . Diantaranya, menyediakan alat pemadam api ringan (APAR), mengecek instalasi listrik minimal setahun sekali. Baca Juga : Dapur Umum Dinsos Suplai Makanan Korban Kebakaran Pannampu dan Pasar Senggol
Menghindari multi stop kontak, matikan kompor dan alat listrik setelah digunakan, jangan merokok dan menggunakan hp saat mengisi bahan bakar minyak (BBM). Jauhkan api dari jangkauan anak-anak, serta waspadai sumber api dengan jangan meninggalkan kompor dan lampu minyak tanah atau lilin menyala tanpa pengawasan. "Termasuk hindari membakar sampah saat terik matahari. Itu bisa memincu kebakaran," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar , Hasanuddin mengatakan potensi kebakaran cukup tinggi saat musim kemarau. Suhu panas dapat memicu terjadinya api awal terlebih di daerah yang banyak alang-alang.
"Saat ini suhu di luar ruangan 38-39 derajat celcius. Jadi sangat memungkinkan terjadinya kebakaran alang-alang sehingga bisa menjalar mendekati rumah penduduk," paparnya. Baca Lagi : Pasar Senggol Cendrawasih Makassar Terbakar, Satu Warga Meninggal
Ia pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk melakukan antisipasi dini. Salah satunya dengan membentuk managemen kebakaran kampung atau lorong sehingga diharapkan masyarakat bisa mengendalikan dengan cepat api awal. "Tindakan preventif yang setiap tahunnya berjalan kita selalu edukasi masyarakat. Kita juga sudah ada pekarong di lima titik dan itu sudah tiga tahun berjalan," ungkapnya.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar mencatat selama periode Januari-Agustus sudah ada 89 kasus kebakaran. Angka ini meningkat dibandingkan data insiden kebakaran yang dirilis Juli lalu mencapai 58 kasus.
Terkahir, dua insiden hebat terjadi di sekitaran pasar tradisional. Sabtu (22/8/2020) malam, sekitar pukul 23.00 WITA 36 unit rumah terbakar di kawasan Pasar Senggol. Satu pedagang bernama Anwar (50 tahun), tewas akibat sesak napas saat hendak mengevakuasi barang dagangan miliknya.
Selang beberapa jam, pada pukul 06.00 WITA, Minggu (23/8/2020) pagi, 75 unit rumah ludes dilalap api di area belakang Pasar Pannampu (Kampung Jakarta), Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo. Belum diketahui penyebab kebakaran.
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran , Elodewata menyampaikan aktivitas yang dianggap berpotensi memicu terjadinya kebakaran jangan dianggap remeh, masyarakat perlu hati-hati. "Kita imbau kepada masyarakat lebih berhati-hati terhadap bahaya terjadinya kebakaran ," tegas Elodewata, kemarin.
Olehnya itu, kata Elodewata, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran . Diantaranya, menyediakan alat pemadam api ringan (APAR), mengecek instalasi listrik minimal setahun sekali. Baca Juga : Dapur Umum Dinsos Suplai Makanan Korban Kebakaran Pannampu dan Pasar Senggol
Menghindari multi stop kontak, matikan kompor dan alat listrik setelah digunakan, jangan merokok dan menggunakan hp saat mengisi bahan bakar minyak (BBM). Jauhkan api dari jangkauan anak-anak, serta waspadai sumber api dengan jangan meninggalkan kompor dan lampu minyak tanah atau lilin menyala tanpa pengawasan. "Termasuk hindari membakar sampah saat terik matahari. Itu bisa memincu kebakaran," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar , Hasanuddin mengatakan potensi kebakaran cukup tinggi saat musim kemarau. Suhu panas dapat memicu terjadinya api awal terlebih di daerah yang banyak alang-alang.
"Saat ini suhu di luar ruangan 38-39 derajat celcius. Jadi sangat memungkinkan terjadinya kebakaran alang-alang sehingga bisa menjalar mendekati rumah penduduk," paparnya. Baca Lagi : Pasar Senggol Cendrawasih Makassar Terbakar, Satu Warga Meninggal
Ia pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk melakukan antisipasi dini. Salah satunya dengan membentuk managemen kebakaran kampung atau lorong sehingga diharapkan masyarakat bisa mengendalikan dengan cepat api awal. "Tindakan preventif yang setiap tahunnya berjalan kita selalu edukasi masyarakat. Kita juga sudah ada pekarong di lima titik dan itu sudah tiga tahun berjalan," ungkapnya.