42 Karyawan PT Secco Nusantara Terinfeksi COVID-19

Minggu, 23 Agustus 2020 - 23:37 WIB
loading...
42 Karyawan PT Secco Nusantara Terinfeksi COVID-19
Pabrik rokok PT Secco Nusantara (SN) di Desa Suberejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Foto SINDOnews
A A A
SURABAYA - Sebanyak 42 orang karyawan perusahaan rokok PT Secco Nusantara (SN) terinfeksi COVID-19. Perusahaan rokok yang berlokasi di Desa Suberejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo itupun melakukan serangkaian langkah guna mencegah penularan kepada karyawan yang lain.

Kepala Seksi Personalia and General Affairs (PGA) dan Keuangan PT SN Ahmad Nur Susilo mengatakan, sejumlah langkah yang diambil antara lain, mengisolasi karyawan yang terkonfirmasi positif. Sebanyak 31 karyawan yang merupakan warga Kabupaten Probolinggo telah dibawa ke rumah sehat di Kecamatan Dringu untuk menjalani perawatan intensif. "Sedangkan 11 karyawan lain yang berasal dari luar Probolinggo, ditangani oleh gugus tugas dari daerah asal mereka," katanya, Minggu (23/8/2020).

Pihaknya juga melakukan tes swab ulang terhadap karyawan yang positif COVID-19. Ini merupakan hasil koordinasi dengan Satgas Covid Probolinggo, lantaran tes swab sebelumnya (yang mengonfirmasi 42 karyawan positif terpapar) dilakukan secara mandiri oleh perusahaan. (Baca: Menggembirakan, Penanganan Kasus COVID-19 di Jatim Terus Membaik)

”Tes swab mandiri kami lakukan sebagai antisipasi untuk mencegah klaster perkantoran. Sebab, sebelumnya telah ditemukan kasus positif COVID-19 di salah satu perusahaan di Kota Probolinggo,” imbuh Ahmad.

Perusahaan, kata dia, juga melakukan penelusuran (tracing) terhadap pihak-pihak yang memiliki riwayat kontak langsung dengan karyawan yang terkonfirmasi positif. Untuk karyawan yang melakukan kontak fisik dengan pasien yang terpapar COVID-19, oleh perusahaan langsung diliburkan selama 14 hari ke depan. Itu sesuai anjuran protokol kesehatan. ”Meskipun tidak masuk kerja, manajemen pabrik tetap memberikan gaji mereka selama diliburkan,” terangnya.

Langkah terakhir, lanjutnya, perusahaan bekerja sama dengan Gugus Tugas COVID-19 Probolinggo untuk melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di lingkungan pabrik. Caranya adalah dengan melakukan sterilisasi melalui penyemprotan disinfektan.

"Kami meyakini, penularan virus terjadi di luar pabrik. Misal, ada karyawan yang tertular saat melakukan perjalanan. Keyakinan itu tidak terlepas dari kebijakan perusahaan yang sejak awal ketat menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.

Dia menjelaskan, di lingkungan pabrik, perusahaan sejak telah melengkapi diri dengan wastafel elektrik untuk cuci tangan. Setiap karyawan yang hendak masuk pabrik, terlebih dulu juga mesti dicek suhu tubuh menggunakan thermo gun. ”Karyawan wajib pakai masker dan disediakan hand sanitizer di pintu masuk dan di dalam pabrik,” pungkasnya. (Baca: Tak Jaga Jarak, Masker Tak Bawa, Langsung Rapid Test)

Sementara itu, data Pemprov Jatim menunjukkan, pada hari ini, Minggu (23/8/2020), jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim bertambah 279 kasus. Sehingga, jumlah kasus positif mencapai 30.315 kasus. Dari jumlah itu, pasien yang sembuh sebanyak 23.632 orang.

Sedangkan pasien yang meninggal dunia sebanyak 2.172 orang. Sementara pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 4.511 orang. Saat ini, di Jatim tinggal dua daerah yang berstatus zona merah alias risiko tinggi. Yakni, Kota Surabaya dan Sidoarjo.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1816 seconds (0.1#10.140)