Kutukan Ampuh Ayah Ken Dedes Bikin Penguasa Tumapel Mati Mengerikan
loading...
A
A
A
Tunggul Ametung penguasa Tumapel konon pernah menculik putri cantik Mpu Purwa, yang menjadi seorang pendeta agama Hindu. Penculikan itu menyebabkan keluarnya kutukan tak akan lama menikmati kebahagiaan hidup.
Saat itu Mpu Purwa yang tengah bertapa di hutan, tiba-tiba anaknya didatangi oleh Tunggul Ametung yang merupakan akuwu atau penguasa daerah di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri era Kertajaya.
Kesewenangan Tunggul Ametung memang dianggap meresahkan kala itu. Sebagai seorang pemimpin ia memanfaatkan jabatannya untuk melakukan segala hal demi kepuasan pribadinya.
Salah satunya mengincar Ken Dedes putri cantik Mpu Purwa, untuk dinikahinya secara paksa.
Tentu bila pada kondisi normal, Ken Dedes tak akan mau dinikahi oleh Tunggul Ametung karena sifatnya yang sewenang-wenang. Tapi karena Ken Dedes diculik Tunggul Ametung, ia harus menerima kenyataan dikawin paksa sang penguasa Tumapel.
Dikutip dari buku “Hitam Putih Kekuasaan Raja-raja Jawa: Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita", Mpu Purwa begitu marah melihat anak gadisnya diculik paksa oleh Tunggul Ametung di rumahnya.
Saat itu Mpu Purwa memang bertepatan kembali pulang ke rumah setelah bertapa, tapi ia kaget dapat menjumpai anaknya di rumah. Kemarahan Mpu Purwa itulah berujung ia memberikan kutukan ke Tunggul Ametung, yang telah menculik anaknya.
Mpu Purwa mengucapkan kutukan siapa sak yang melarikan putrinya tidak akan mendapatkan kenikmatan lama. Tak hanya itu, penculik anaknya juga disumpah mati ditikam dengan sebilah keris dan diambil istrinya, atau dalam tafsiran lain istrinya.
Adapun anak Mpu Purwa yang menyebabkan gairah dan cahaya terang, selalu diberikan keselamatan dan kebahagiaan tak terkira. Kutukan Mpu Parwa menjadi kenyataan.
Sesudah menikahi Ken Dedes hingga mengandung, Akuwu Tunggul Ametung tewas dengan sebilah keris buatan Mpu Gandring. Namun terdapat dua versi tentang siapakah yang membunuh Akuwu Tunggul Ametung.
Versi pertama yang bersumber dari Serat Pararaton menyebutkan, bahwa Akuwu Tunggul Ametung tewas di tangan Ken Arok. Versi kedua bahwa Akuwu Tunggul Ametung tewas di tangan Kebo Hijo.
Karena Kebo Hijo akan mendapat jabatan dari Sri Kertajaya sebagai akuwu Tumapel, apabila berhasil membunuh Tunggul Ametung yang diklaim akan melakukan makar pada Kadiri atau Kerajaan Kediri.
Saat itu Mpu Purwa yang tengah bertapa di hutan, tiba-tiba anaknya didatangi oleh Tunggul Ametung yang merupakan akuwu atau penguasa daerah di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri era Kertajaya.
Kesewenangan Tunggul Ametung memang dianggap meresahkan kala itu. Sebagai seorang pemimpin ia memanfaatkan jabatannya untuk melakukan segala hal demi kepuasan pribadinya.
Salah satunya mengincar Ken Dedes putri cantik Mpu Purwa, untuk dinikahinya secara paksa.
Tentu bila pada kondisi normal, Ken Dedes tak akan mau dinikahi oleh Tunggul Ametung karena sifatnya yang sewenang-wenang. Tapi karena Ken Dedes diculik Tunggul Ametung, ia harus menerima kenyataan dikawin paksa sang penguasa Tumapel.
Dikutip dari buku “Hitam Putih Kekuasaan Raja-raja Jawa: Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita", Mpu Purwa begitu marah melihat anak gadisnya diculik paksa oleh Tunggul Ametung di rumahnya.
Saat itu Mpu Purwa memang bertepatan kembali pulang ke rumah setelah bertapa, tapi ia kaget dapat menjumpai anaknya di rumah. Kemarahan Mpu Purwa itulah berujung ia memberikan kutukan ke Tunggul Ametung, yang telah menculik anaknya.
Mpu Purwa mengucapkan kutukan siapa sak yang melarikan putrinya tidak akan mendapatkan kenikmatan lama. Tak hanya itu, penculik anaknya juga disumpah mati ditikam dengan sebilah keris dan diambil istrinya, atau dalam tafsiran lain istrinya.
Adapun anak Mpu Purwa yang menyebabkan gairah dan cahaya terang, selalu diberikan keselamatan dan kebahagiaan tak terkira. Kutukan Mpu Parwa menjadi kenyataan.
Sesudah menikahi Ken Dedes hingga mengandung, Akuwu Tunggul Ametung tewas dengan sebilah keris buatan Mpu Gandring. Namun terdapat dua versi tentang siapakah yang membunuh Akuwu Tunggul Ametung.
Versi pertama yang bersumber dari Serat Pararaton menyebutkan, bahwa Akuwu Tunggul Ametung tewas di tangan Ken Arok. Versi kedua bahwa Akuwu Tunggul Ametung tewas di tangan Kebo Hijo.
Karena Kebo Hijo akan mendapat jabatan dari Sri Kertajaya sebagai akuwu Tumapel, apabila berhasil membunuh Tunggul Ametung yang diklaim akan melakukan makar pada Kadiri atau Kerajaan Kediri.
(ams)