Inovatif, Tim Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Terapi Tulang Belakang Berbasis IoT

Senin, 01 Juli 2024 - 09:02 WIB
loading...
Inovatif, Tim Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Terapi Tulang Belakang Berbasis IoT
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan alat untuk pengobatan kelainan tulang belakang pada anak berbasis Internet of Things (IoT). Foto/Ist
A A A
MALANG - Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur menciptakan alat untuk pengobatan kelainan tulang belakang pada anak berbasis Internet of Things (IoT).

Alat inovasi buatan lima mahasiswa ini terinspirasi dari banyaknya anak-anak yang menderita gangguan tulang belakang.

Alat yang dinamakan PostureCare ini mampu mendiagnosa secara medis pada anak-anak yang mengalami gangguan tulang belakang. Inovasi alat ini merupakan hasil dari lima mahasiswa Universitas Brawijaya yakni Farid Hardiansyah, Refaldi Ananta Afif, Stephania Angelica, dan Irfan Aditya, dari jurusan Teknik Elektro.



Menurut Ketua Tim Mahasiswa UB, Farid Hardiansyah, inovasi terciptanya alat deteksi gangguan tulang belakang pada anak ini berawal dari banyaknya anak-anak yang mengalami gangguan tulang belakang.

Inovatif, Tim Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Terapi Tulang Belakang Berbasis IoT

Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan alat terapi kelainan tulang belakang pada anak berbasis Internet of Things (IoT). Foto/Ist

Anak-anak mengalami gangguan tulang belakang akibat seringnya duduk dan jarang berolahraga. Temuan ini kian besar bahkan dari catatan WHO, organisasi kesehatan dunia ada 250 ribu hingga 500 ribu anak-anak di dunia mengalami gangguan tulang belakang setiap tahunnya.

"PostureCare ini alat inovatif yang menggunakan teknologi Internet of Things (IoT), untuk terapi kifosis postural pada anak-anak. Tujuannya untuk diagnosa medis posisi bungkuk pada tulang belakang, yang dilengkapi dengan sensor pendeteksi kesesuaian posisi, sudut tulang belakang dan terapi kompres panas pereda nyeri," ucap Farid Hardiansyah, saat dikonfirmasi pada Senin pagi (1/7/2024).



Farid menuturkan, PostureCare hadir sebagai solusi untuk memantau dan mengoreksi postur tulang belakang anak-anak usia 7-11 tahun, yang mengalami kifosis. Alat ini menggunakan sensor gyroscope MPU6050 yang ditempatkan di beberapa titik pada tubuh.

"Tiga sensor berfungsi mendeteksi kesalahan posisi tulang belakang, sementara satu sensor memonitor perubahan sudut tulang belakang harian pasca terapi,” ucap pria yang juga mahasiswa Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran (FK) UB ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2380 seconds (0.1#10.140)
pixels