3 Lapas Baru di Pulau Nusakambangan Mulai Beroperasi, Siap Tampung Ratusan WBP
loading...
A
A
A
CILACAP - Tiga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) baru di Pulau Nusakambangan , Kabupaten Cilacap, sudah beroperasi. Ketiganya adalah; Lapas Kelas IIB Nirbaya, Lapas Kelas IIA Gladakan dan Lapas IIA Ngaseman.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Tejo Harwanto mengecek langsung ke sana untuk memastikan tugas dan fungsi ketiga Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan (UPT) baru itu bisa berjalan baik. Tejo mengunjunginya Kamis lalu bersama Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Rehabilitasi, Pengelolaan Basan dan Keamanan Kemenkumham Jateng Jefri Purnama.
“Lapas Kelas IIB Nirbaya kalau bisa nanti diisi sepuluh sampai 20 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),” kata Tejo pada keterangannya, dikutip Minggu (30/6/2024).
Lapas Nirbaya ini jadi UPT Pemasyarakatan baru yang dikunjungi Tejo. Lapas tersebut bertipe minimum sekuriti. Saat itu, Lapas Nirbaya baru diisi 2 orang WBP. Tejo menyebut nantinya lapas tersebut setidaknya dihuni puluhan orang agar fungsinya bisa optimal sebagai Lapas Industri.
Lapas baru selanjutnya yang dikunjungi adalah Lapas Kelas IIA Gladakan. Jumlah pegawainya 106 orang, saat ini baru diisi 50 WBP.
“Kalau bisa ditambah lagi, jangankan lima puluh (WBP), empat ratus (WBP) saya yakin masih mampu, yang penting semua petugas harus bersinergi, harus saling mengisi dan berempati. Kalau ada kekosongan di bagian tertentu harus bisa diisi oleh yang lain," tambahnya.
Terakhir, Lapas IIA Ngaseman ditinjau Tejo. Dia memantau CCTV yang ada di control room. Kondisi sekitar lapas yang masih gersang jadi perhatian Tejo.
"Kalau bisa kasih tanaman buah-buahan. Kalau besar nanti kan bisa jadi legacy," kata Tejo.
Secara keseluruhan, 3 UPT baru Nusakambangan tersebut telah beroperasi dengan baik. Operasionalnya sudah didukung sarana prasarana, nomenklatur, sumber daya manusia (SDM) dan anggaran.
Kunjungan kerja Kakanwil di Nusakambangan ditutup dengan kegiatan pengarahan dan penguatan kepada jajaran Lapas Kelas IIA Gladakan, Lapas Kelas IIA Ngaseman dan Lapas Kelas IIB Nirbaya, yang berlangsung di aula Lapas Ngaseman Nusakambangan.
Di Nusakambangan, sudah ada 8 lapas yang beroperasi, selain 3 lapas baru itu. Yakni; Lapas Kelas I Batu, Lapas Khusus IIA Karanganyar dan Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan. Ketiganya berstatus Super Maximum Security, di antaranya diperuntukan untuk WBP kasus terorisme ataupun WBP kasus lainnya yang dinilai mempunyai risiko sangat tinggi.
Kemudian, Lapas Kelas IIA Besi dan Lapas Kelas IIA Narkotika dengan status Maximum Security. Selanjutnya, Lapas Kelas IIA Kembang Kuning, Lapas Kelas IIA Permisan berstatus Medium Security dan Lapas Terbuka Kelas IIB Nusakambangan berstatus Minimum Security.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Tejo Harwanto mengecek langsung ke sana untuk memastikan tugas dan fungsi ketiga Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan (UPT) baru itu bisa berjalan baik. Tejo mengunjunginya Kamis lalu bersama Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Rehabilitasi, Pengelolaan Basan dan Keamanan Kemenkumham Jateng Jefri Purnama.
“Lapas Kelas IIB Nirbaya kalau bisa nanti diisi sepuluh sampai 20 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),” kata Tejo pada keterangannya, dikutip Minggu (30/6/2024).
Lapas Nirbaya ini jadi UPT Pemasyarakatan baru yang dikunjungi Tejo. Lapas tersebut bertipe minimum sekuriti. Saat itu, Lapas Nirbaya baru diisi 2 orang WBP. Tejo menyebut nantinya lapas tersebut setidaknya dihuni puluhan orang agar fungsinya bisa optimal sebagai Lapas Industri.
Lapas baru selanjutnya yang dikunjungi adalah Lapas Kelas IIA Gladakan. Jumlah pegawainya 106 orang, saat ini baru diisi 50 WBP.
“Kalau bisa ditambah lagi, jangankan lima puluh (WBP), empat ratus (WBP) saya yakin masih mampu, yang penting semua petugas harus bersinergi, harus saling mengisi dan berempati. Kalau ada kekosongan di bagian tertentu harus bisa diisi oleh yang lain," tambahnya.
Terakhir, Lapas IIA Ngaseman ditinjau Tejo. Dia memantau CCTV yang ada di control room. Kondisi sekitar lapas yang masih gersang jadi perhatian Tejo.
"Kalau bisa kasih tanaman buah-buahan. Kalau besar nanti kan bisa jadi legacy," kata Tejo.
Secara keseluruhan, 3 UPT baru Nusakambangan tersebut telah beroperasi dengan baik. Operasionalnya sudah didukung sarana prasarana, nomenklatur, sumber daya manusia (SDM) dan anggaran.
Kunjungan kerja Kakanwil di Nusakambangan ditutup dengan kegiatan pengarahan dan penguatan kepada jajaran Lapas Kelas IIA Gladakan, Lapas Kelas IIA Ngaseman dan Lapas Kelas IIB Nirbaya, yang berlangsung di aula Lapas Ngaseman Nusakambangan.
Di Nusakambangan, sudah ada 8 lapas yang beroperasi, selain 3 lapas baru itu. Yakni; Lapas Kelas I Batu, Lapas Khusus IIA Karanganyar dan Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan. Ketiganya berstatus Super Maximum Security, di antaranya diperuntukan untuk WBP kasus terorisme ataupun WBP kasus lainnya yang dinilai mempunyai risiko sangat tinggi.
Kemudian, Lapas Kelas IIA Besi dan Lapas Kelas IIA Narkotika dengan status Maximum Security. Selanjutnya, Lapas Kelas IIA Kembang Kuning, Lapas Kelas IIA Permisan berstatus Medium Security dan Lapas Terbuka Kelas IIB Nusakambangan berstatus Minimum Security.
(hri)