Penyuluh Pertanian Kawal Gerakan Pompanisasi dan Percepatan Tanam di Barito Kuala

Jum'at, 28 Juni 2024 - 11:51 WIB
loading...
Penyuluh Pertanian Kawal...
Kementan terus mendorong pemerintah daerah untuk mengoptimalkan gerakan pompanisasi dan percepatan tanam. Di antaranya di Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Foto/Ist
A A A
BARITO KUALA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pemerintah daerah untuk mengoptimalkan gerakan pompanisasi dan percepatan tanam. Di antaranya di Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman selalu memastikan agar program pompanisasi berjalan dengan baik. Menurutnya, pompanisasi sebagai solusi cepat dan tepat dalam mengatasi masalah pertanian, utamanya mengairi sawah kering yang terdampak fenomena El Nino.


Dia menyatakan bahwa pompanisasi ini solusi cepat untuk menangani El Nino, karena pompa ini membantu petani menanam dan berproduksi secara cepat dan maksimal.

Mentan meminta Dinas Pertanian Provinsi dan Kota/Kabupaten turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan peran penting penyuluh pertanian sebagai motivator bagi para petani.

"Penyuluh harus selalu hadir saat petani mengalami masalah dan kebingungan. Mereka adalah sahabat sejati yang selalu ada di saat kita kesulitan," ujar Dedi saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (27/6/2024).



Penyuluh diharapkan mampu menguasai teknis penyelesaian masalah di lapangan, seperti pemberantasan hama dan penyakit tanaman secara kelompok melalui koperasi tani.

"Penyuluh berfungsi sebagai motivator dan fasilitator guna memberikan semangat kepada petani dari tahap persiapan hingga mendapatkan pupuk subsidi dan akses pasar," papar Dedi.

Selain itu, mereka juga harus memastikan petani tersenyum dalam kondisi apa pun dengan memfasilitasi sarana produksi dan akses pasar. Dedi menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam pertanian.

Penyuluh harus menjadi inovator yang mampu menemukan teknologi baru seperti trikoderma, biotron, cendawan yang bisa membunuh walang sangit, dan hormon penarik serangga.

Penyuluh juga harus mengajarkan petani cara menyemprot hama dengan tepat dan waktu yang benar, serta menggunakan panca indra untuk pengamatan lingkungan.

Dedi menambahkan jika penyuluh harus menjadi motor penggerak agribisnis, penyuluh juga harus memastikan petani tidak hanya bertani karena hobi atau keterpaksaan, akan tetapi sebagai bisnis yang menguntungkan dan penyuluh juga harus menguasai teknologi untuk peningkatan produksi.

Selain itu, pasar juga harus disiapkan untuk menjual produk petani dengan harga yang bagus, dan petani harus diajarkan cara menghitung biaya produksi agar usahanya menguntungkan. Program seperti Optimalisasi Lahan (Oplah), Pompanisasi, dan Tumpang Sari (Tusip) harus terus didorong untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produksi.

Dedi juga meninjau bantuan 15 unit pompa air untuk Kelompok Tani Sumber Makmur di Desa Puntik Dalam, Kecamatan Mandastana. Pompa ini digunakan untuk mengurangi keasaman tanah dengan kompos dan dolomit, serta memanfaatkan sungai primer sebagai sumber pengairan.

Pompa air ini akan sangat membantu petani dalam meningkatkan produksi dengan mengurangi keasaman tanah dan memastikan pasokan air yang cukup. Dedi pun mengapresiasi melalui pompanisasi, Kabupaten Batola juga melakukan percepatan tanam dengan pemanfataan traktor.

"Dengan semua langkah ini, diharapkan para petani di Kalsel dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka, sehingga mereka dapat tersenyum bangga dengan hasil kerja keras mereka," tutup Dedi.

Ikut serta dalam kunjungan ini Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Kepala SMK-PP Banjarbaru, Kepala BBPP Binuang, dan perwakilan dari Dinas Pertanian serta para penyuluh pertanian.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1970 seconds (0.1#10.140)